Analisis Deskriptif Presentase Skala Perkembangan Sosial

Tabel 4.5 Hasil Dekripsi Persentase Indikator Membina Hubungaan Membina Hubungan Interval F Presentase Criteria 84 - 100 0.00 Sangat Tinggi 68 - 83 1 2.08 Tinggi 52 - 67 9 18.75 Sedang 36 - 51 23 47.92 Rendah 20 - 35 15 31.25 Sangat Rendah Jumlah 48 Berdasarkan tabel diatas tampak responden yang mampu membina hubungan yang termasuk kategori sedang sebanyak 18,75 sedangkan 47,92 dalam kategori rendah, dan 31,25 termasuk dalam kategori sangat rendah dan katagori tinggi 2,08. Hal ini berarti sebagian siswa 47,92 mempunyai rata-rata yang rendah dikarenakan kemampuan siswa belum bisa membina hunbungan dengan orang lain karena siswa cnderung menunjukan sikap kompetitif dan kurang berkompromi dengan perbedan-perbedaan yang dimiliki oleh orang lain.

4.1.3 Analisis Deskriptif Presentase Skala Perkembangan Sosial

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui “Perkembangan sosial siswa pada kelas VIII SMP Negeri 09 Purworejo Tahun Ajaran 20152016”. Analisis yang akan dilakukan oleh peneliti berdasarkan data hasil penyebaran skala psikologi yang disajikan dalam bentuk deskriptif persentase secara keseluruhan dari setiap variabel komponen. Variabel Perkembangan Sosial dapat diketahui dari indikator Perkembangan Individu dan Identitas, Perkembangan Hubungan dengan Orang Tua, Perkembangan dengan Teman Sebaya, Perkembangan Seksualitas, Perkembangan Proaktivitas, dan Perkembangan Resilinsi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil Perkembangan Sosial yang dapat dirangkum dalam analisis deskriptif presentase yaitu : 1 Analisis Deskriptif Presentase Skala Perkembangan Soaial tentang Perkembangan Individu dan Identitas Pada komponen ini terdapat 8 item pernyataan. Untuk mencari skor maksimal adalah dengan mengalikanjumlah item dengan skor tertinggi, sedangkan untuk mencari skor minimal adalah dengan mengalikan jumlah item dengan skor terendah. Mencari Range adalah skor maksimal dikurangi skor minimal, dan panjang kelas interval diperoleh dari Range dibagi dengan banyak kelas criteria. Dari proses penghitungan diperoleh skor maksimal = 40, sedangkan skor minimal = 8, Range = 32 adapun panjang kelas interval adalah 6.4. Tabel hasil analisis persentase dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Hasil Dekripsi Persentase Indikator Perkembangan Individu dan Identitas Perkembangan Individu dan Identitas Interval F Presentase Criteria 84 - 100 0.00 Sangat Tinggi 68 - 83 0.00 Tinggi 52 - 67 5 10.42 Sedang 36 - 51 33 68.75 Rendah 20 - 35 10 20.83 Sangat Rendah Jumlah 48 Berdasarkan tabel diatas tampak responden dalam perkembangan individu dan identitas yang termasuk kategori sedang sebanyak 10,42, sedangkan 68,75 dalam kategori rendah, dan 22,83 termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini berarti sebagian siswa 68,75 mempunyai rata-rata yang rendah dikarenakan siswa belum mengenal sepenuhnya diri sendiri serta belum bisa mengambil keputusan sendiri yang akan dilakukannya. 2 Analisis Deskriptif Presentase Skala Perkembangan Soaial tentang Perkembangan Hubungan dengan Orang Tua. Pada komponen ini terdapat 8 item pernyataan. Sama halanya dengan langkah di atas, maka hasil dari penghitungan adalah skoar maksimal = 40, sedangkan minimal = 8. Range = 32 adapun panjang kelas interval adalah 6,4. Tabel hasil analisis persentase dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4.7 Hasil Dekripsi Persentase Indikator Perkembangan Hubungan dengan Orang Tua Perkembangan Hubungan dengan Orang Tua Interval F Presentase Criteria 84 - 100 0.00 Sangat Tinggi 68 - 83 0.00 Tinggi 52 - 67 6 12.50 Sedang 36 - 51 27 56.25 Rendah 20 - 35 15 31.25 Sangat Rendah Jumlah 48 Berdasarkan tabel diatas tampak responden dalam hubungan dengan orang tua yang termasuk kategori sedang sebanyak 12,50, sedangkan 56,25 dalam kategori rendah, dan 31,25 termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini berarti sebagian siswa 56,25 mempunyai rata-rata yang rendah dikarenakan siswa masih dianggap anak kecil dan kertegantungan kepada orang tua setiap apa yang dilakukan sehari- harinya. 3 Analisis Deskriptif Presentase Skala Perkembangan dengan perkembangan Teman Sebaya Pada komponen ini terdapat 10 item pernyataan. Sama halanya dengan langkah di atas, maka hasil dari penghitungan adalah skoar maksimal = 50, sedangkan minimal = 10. Range = 40 adapun panjang kelas interval adalah 8. Tabel hasil analisis persentase dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4.8 Hasil Dekripsi Persentase Indikator Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya Perkem dengan teman Sebaya Interval F Presentase Criteria 84 - 100 1 2.08 Sangat Tinggi 68 - 83 10 20.83 Tinggi 52 - 67 26 54.17 Sedang 36 - 51 8 16.67 Rendah 20 - 35 3 6.25 Sangat Rendah Jumlah 48 Berdasarkan tabel diatas tampak responden dalam perkembangan teman sebaya yang termasuk kategori sangat tinggi 2,08, katagori tinggi 20,83, katagori sedang sebanyak 54,17, sedangkan 16,67 dalam kategori rendah, dan 6,25 termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini berarti sebagian siswa 54,17 mempunyai rata-rata yang sedang dikarenakan siswa bergaul dan berkomunikasi baik dengan teman sekelas dan teman sebayanya. 4 Analisis Deskriptif Presentase Skala Perkembangan dengan perkembangan Seksualitas Pada komponen ini terdapat 15 item pernyataan. Sama halanya dengan langkah di atas, maka hasil dari penghitungan adalah skoar maksimal = 75, sedangkan minimal = 14. Range = 61 adapun panjang kelas interval adalah 12,2. Tabel hasil analisis persentase dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4.9 Hasil Dekripsi Persentase Indikator Perkembangan dengan Perkembangan Seksual perkembangan Seksual Interval F Presentase Criteria 84 - 100 0.00 Sangat Tinggi 68 - 83 1 2.08 Tinggi 52 - 67 17 35.42 Sedang 36 - 51 22 45.83 Rendah 20 - 35 8 16.67 Sangat Rendah Jumlah 48 Berdasarkan tabel diatas tampak responden dalam perkembangan seksual yang termasuk katagori tinggi 2,08, katagori sedang sebanyak 35,42, sedangkan 45,83 dalam kategori rendah, dan 16,67 termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini berarti sebagian siswa 45,83 mempunyai rata-rata yang dengan katagori rendah dikarenakan siswa mengalami priode pubertas yang kebanyakan siswa masih mencoba-coba pacaran dan menggoda lawan jenisnya. 5 Analisis Deskriptif Presentase Skala Perkembangan dengan perkembangan Proaktivitas Pada komponen ini terdapat 15 item pernyataan. Sama halanya dengan langkah di atas, maka hasil dari penghitungan adalah skoar maksimal = 75, sedangkan minimal = 14. Range = 61 adapun panjang kelas interval adalah 12,2. Tabel hasil analisis persentase dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4.10 Hasil Dekripsi Persentase Indikator Perkembangan sosial dengan Perkembangan Proaktivitas Perkembangan Proaktivitas Interval F Presentase Criteria 84 - 100 0.00 Sangat Tinggi 68 - 83 4 8.33 Tinggi 52 - 67 27 56.25 Sedang 36 - 51 14 29.17 Rendah 20 - 35 3 6.25 Sangat Rendah Jumlah 48 Berdasarkan tabel diatas tampak responden dalam perkembangan proaktivitas yang termasuk katagori tinggi 8,33, katagori sedang sebanyak 56,25, sedangkan 29,17 dalam kategori rendah, dan 6,25 termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini berarti sebagian siswa 56,25 mempunyai rata-rata yang dengan katagori sedang. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa secara aktif dala proses belajar disekitar individu menyerap berbagai pengalaman melalui proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu, sehingga terjadi perubahan dalam diri individu tersebut. 6 Analisis Deskriptif Presentase Skala Perkembangan dengan perkembangan Resilinsi Pada komponen ini terdapat 9 item pernyataan. Sama halanya dengan langkah di atas, maka hasil dari penghitungan adalah skoar maksimal = 45, sedangkan minimal = 8. Range = 37 adapun panjang kelas interval adalah 7,4. Tabel hasil analisis persentase dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4.11 Hasil Dekripsi Persentase Indikator Perkembangan sosial dengan Perkembangan Resilinsi Perkem reslinsi Interval F Presentase Criteria 84 - 100 0.00 Sangat Tinggi 68 - 83 0.00 Tinggi 52 - 67 15 31.25 Sedang 36 - 51 24 50.00 Rendah 20 - 35 9 18.75 Sangat Rendah Jumlah 48 Berdasarkan tabel diatas tampak responden dalam perkembangan resilinsi yang katagori sedang sebanyak 31,25, sedangkan 50,00 dalam kategori rendah, dan 18,75 termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini berarti sebagian siswa 50,00 mempunyai rata-rata yang dengan katagori rendah. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa yang kurang dalam memecahkan sendiri serta kesadaran akan tujuan masa depan dalam mengambil keputusan sangat ketergantungan dengan teman dan orang tua.

4.1.4 Hasil Analisis Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Perkemangan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 METROTAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 76

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP N 10 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 19

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTSN Ngemplak Boyolali.

1 2 20

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTSN Ngemplak Boyolali.

0 0 16

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Penyesuaian Sosial di Sekolah pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri "X" Bandung.

0 0 26

“Hubungan antara Kepercayaan Diri dan Kecerdasan Emosional terhadap Kemampuan Komunikasi Intrapersonal pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kutasari Tahun Pelajaran 2015 2016 -

0 0 107

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM SUNAN GUNUNG JATI NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016. - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 37

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM SUNAN GUNUNG JATI NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016. - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KONSEP DIRI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BOJONG TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 50

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN EFIKASI DIRI DENGAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI SEKECAMATAN MAJENANG TAHUN AJARAN 20162017

0 6 57