Tujuan Sekolah Gambaran Umum SMK Budhi Warman II

N = Number of Cases jumlah frekuensi atau banyaknya individu P = Angka persentase Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel masing-masing pertanyaan berikut ini: Tabel 1 Siswa senang membaca Alternatif Jawaban Frekuensi Ya 32 80 Tidak 7 20 Jumlah 39 100 Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa siswa senang dengan membaca. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah diuraikan pada tabel 1, sebanyak 80 siswa senang membaca, hasil persentase tersebut diperoleh dari x 100 = 80. Sedangkan yang tidak senang membaca sebanyak 20 yang berarti hanya tujuh siswa yang tidak senang membaca. Beberapa dari mereka memberikan alasan mengapa suka membaca yaitu karena dengan membaca mereka akan mendapat ilmu pengetahuan yang lebih dan mereka bisa melihat dunia. Dengan membiasakan diri membaca pelajaran sebelum pelajaran dimulai, atau bahkan sudah membacanya di rumah, daya tangkap mereka ketika di kelas akan lebih cepat. Selain itu, membaca juga menjadi sarana untuk menghibur diri sendiri. Contohnya adalah ketika membaca novel atau cerpen yang bertemakan komedi. Dari bacaan itulah para siswa mendapat hiburan secara langsung sekaligus juga untuk menyegarkan otak. Dilihat dari alasan-alasan mereka, bagi anak yang tidak senang membaca, kegiatan ini bisa dibilang membosankan. Dalam diri mereka sudah ditanamkan sugesti bahwa membaca itu membosankan, jadi ketika mereka baru memulai, rasa bosan itu sudah muncul. Pada akhirnya akan membuat mereka jadi malas membaca. Para siswa lebih memilih kegiatan lainnya seperti bermain game atau tidur. Tabel 2 Siswa selalu membaca sebelum pelajaran Bahasa Indonesia dimulai Alternatif Jawaban Frekuensi Ya 12 30 Tidak 28 70 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa tidak semua siswa selalu membaca pelajaran bahasa Indonesia dimulai. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang telah penulis uraikan hanya sebanyak 30 siswa yang selalu membaca sebelum pelajaran bahasa Indonesia dimulai dengan rincian persentase x 100 = 30. Kemudian 70 yang berarti sebagian besar siswa, yaitu 28 siswa tidak membaca sebelum pelajaran bahasa Indonesia dimulai. Mereka beralasan bahwa bahasa yang digunakan dalam buku tersebut baku dan mereka tidak mengerti. Selain itu, menurut mereka materi membaca terlalu banyak sehingga mereka jadi malas membaca. Ada pula siswa yang beralasan bahwa ia tidak sempat membaca. Hal ini perlu diperhatikan. Seperti apa yang diungkapkan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia mereka, kurangnya inisiatif siswa untuk membaca sebuah buku kecuali apabila mereka diperintahkan langsung oleh gurunya. 1 Hal ini merupakan salah satu bukti kendala yang menjadi faktor kurangnya minat mereka dalam membaca. Para siswa cenderung malas membaca materi sebelum pelajaran dimulai karena selain tidak diminta oleh gurunya, mereka juga pasti akan melakukan kegiatan lainnya yang menurut mereka lebih menyenangkan ketimbang harus membaca buku pelajaran. Misalkan mengobrol dengan teman atau sibuk 1 Wawancara pribadi dengan guru bahasa Indonesia, Eva Andriani pada hari Jumat, 18 September 2015 di ruang guru SMK Budhi Warman II