Implementasi Pembelajaran Sejarah Indonesia Abad 16-19 dengan

135 interaktif untuk mewujudkan kelas yang interaktif dosen harus mampu mengelola kelas karena sering terjadi gangguan-gangguan belajar yang dapat menghambat proses pembelajaran dan mengganggu tujuan pembelajaran secara maksimal. Proses pembelajaran sejarah bagi mahasiswa yang akan dikaji adalah sebagai berikut; 1 Mengidentifikasi tujuan pembelajaran sejarah, tujuan pemmbelajaran adalah menentukan apa yang dapat dilakukan oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagai sarana pendidikan, pembelajaran sejarah termasuk pembelajaran normatif, karena tujuan dan sasarannya lebih ditujukan pada segi- segi normatif yaitu segi nilai dan makna yang sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri Alfian, 2007:1. 2 Melakukan analisis pembelajaran merupakan sebelum melakukan pembelajaran ada tahapan-tahapan yang harus dilalui yaitu: a analisis kebutuhan pembelajaran, b menentukan tujuan pembelajaran, c memilih dan mengimplementasi bahan ajar, d memilih dan mengimplementasikan bahan ajar, e memilih dan merencanakan sistem evaluasi tindak lanjut. 3 Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa sangat perlu karena untuk mengetahui kualitas dari perorangan untuk dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam mempersiapkan strategi pengelolaan pembelajaran. 4 Memilih metode, media dan materi pada langkah ini adalah menghubungkan anatara metode yang akan digunakan dan media apa yang cocok untuk dipaki sesuai dengan materi yang akan dibahas. 5 Menggunakan media dan materi pada tahap ini hal yang harus dilakukan antara menggunakan media dan materi adalah: a penyelarasan dengan standar SK,KD, hasil, dan tujuan belajar, b bahasa yang sesuai umur kelas mahasiswa, c tingkat ketertarikan dan keterlibatan mahasiswa dalam media itu sendiri agar lebih aktif, 136 d kualitas teknis dan aplikasinya dalam menggunakan media pembelajaran, e panduan dan arahan penggunaan media pembelajaran. 6 Membutuhkan partisipasi mahasiswa dalam hal ini mahasiswa harus ikut berpartisipasi dalam proses perkuliahan, karena dalam proses pembelajaran ketika dosen menyampaikan materi melalui media yang digunakan mahasiswa juga harus ikut aktif, karena pembelajaran dikatakan bermakna apabila ada hubungan timbal balik anatara dosen dan mahasiswa. 7 Evaluasi tujuannya adalah sebagai bahan penilaian terhadap mahasiswa setelah proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan uraian di atas meruapakan rangkaian dari implementasi pembelajaran sejarah berbasis audio visual yang digunakan pada mata kuliah Sejarah Indonesia Abad 16-19 di program studi pendidikan sejarah semster duagenap tahun pelajaran 2014-2015.

2.7.2 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual

Pada Mata Kuliah Sejarah Indonesia Abad 16-19 Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Hasil belajar mata kuliah Sejarah Indonesia Abad 16-19 dalam peneltian ini, lebih dikhususkan pada penguasaan materi pokok bahasan Perkembangan Agama Islam di Indonesia dan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia kelas mahasiswa semester duagenap. Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya faktor intern dan faktor ekstern mahasiswa. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa dalam penelitian ini adalah motivasi 137 belajar siswa. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar mhasiswa adalah media pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran keberhasilan belajar bukan saja dikarenakan adanya faktor dari dalam diri mahasiswa, melainkan juga faktor dari luar. Dalam pembelajaran sejarah dapat digunakan berbagai media pembelajaran,antara lain media audio visual dan media konvensional. Media Audio visual dan konvensional yang digunakan dalam pembelajaran sejarah akan membantu dalam penguasaan materi dalam perkuliahan. Penggunaan media pembelajaran akanmembuat mahasiswa dapat menguasai materi dengan baik. Sehingga dalam penelitian ini mengungkapkan asumsi sementara bahwa diduga terdapat pengaruh antara pembelajaran menggunakan media audio visual dan media konvensional menunjukan bahwa hasil belajar menggunakan media audio visual lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media konvensional. Media pembelajarn berbasis audio visual lebih efektif digunakan dibandingkan dengan media konvensional. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan kerangka pikir sebagai berikut. Gambar 2.6 Kerangka Pikir Penelitian Kelas Genap B Pretest Pembelajaran berbasis audio visual eksperimen Posttest Implementasi Kelas Ganjil A Pretest Pembelajaran konvensional kontrol Posttest implementasi 138

2.8 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka hipotesis yang muncul dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Implementasi pembelajaran Sejarah Indonesia Abad 16-19 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis audio visual di program studi pendidikan sejarah mahasiswa semester duagenap. 2. Efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual pada mata kuliah Sejarah Indonesia Abad 16-19 terhadap hasil belajar mahasiswa semester duagenap tahun pelajaran 2014-2015.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

Metodologi penelitian adalah suatu alat dan cara yang sistematis yang dimiliki dan ditempuh oleh seorang peneliti dalam usaha mengadakan penelitian agar tercapainya tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Untuk memecahkan suatu masalah dan mendapatkan data yang tepat, maka diperlukan metode yang dapat menunjang penyelesaian suatu masalah. Pemilihan metode yang tepat dapat memudahkan suatu penelitian. Penulis akan meneliti keefektifan media pembelajaran berbasis audio visual. Dalam hal ini tidak terdapat kelas pembanding, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimen dengan menggunakan teknik eksperimen semu quasi eksperimen.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa, yakni menitik beratkan pada sejauh mana implementasi penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual pada mata kuliah Sejarah Indonesia Abad 16-19