Komponen Metode Pembelajaran Komponen Pembelajaran

120 pengetahuan dan perilaku bagi seorang dosen agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sebagai kualifikasi dan jenjang pendidikan. Berkenaan dengan standar kompetensi dosen, menurut Majid 2009:10 bahwasanya Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depertamen Pendidikan Nasional telah menyusun secara khusus rumusan standar kompetensi dosen yang terdiri dari komponen yaitu: 1. Kompetensi pengelolaan pembelajaran yang meliputi: a menyususn rencana pembelajaran, b pelaksanaan interaksi belajar mengajar; c penilaian prestasi belajar peserta didik; d pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian. 2. Komponen kompetensi pengembangan potensi yaitu pengembangan profesi. 3. Komponen kompetensi penguasaan akademik meliputi a pemahaman wawasan pendidikan, dan b penguasaan bahan kajian. Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosenpasal 10 ayat 1. Kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 1. Kompetensi Pedagogik, dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didk”. 2. Kompetensi Profesional menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”. 3. Kompetensi Pribadi, dalam Undang-Undang guru dan dosen dikemukakan kompetensi kepribadia n adalah “kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didk”. 4. Kompetensi Sosial, menurut Undang-Undang guru dan dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinterksi secara efektif dengan peserta didik, sesama guru, orang tuawali peserta didik, masyarakat sekitar. Menurut Ahmadi dan Supriyono 2004:90 dalam proses belajar mengajar dosen mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagai mahasiswa untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, dosen mempunyai 121 tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak. Menurut Davis 1991:75 pada dasarnya dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran, ada dua macam kegiatan yang harus dilakukan oleh dosen yaitu mengelola sumber belajar melaksanakan peran sebagai sumber belajar sendiri. Apabila seorang dosen dengan sengaja menciptakan suasana belajar di dalam kelasnya dengan maksud untuk mewujudkan tujuan yang sudah dirumuskan sebelumya maka ia bertindak sebagai “dosen manajer”. Apabila dosen atau instruktur yang secara fisik mengajar di kelas tersebut, maka ia menjadi salah satu dari sumber belajar yang dikelolanya, dengan demikian ia berperan sebag ai “dosen-pelaksana” teacher operation. Berhubungan karena waktu tersedia dan kemampuan dosen, sebagai pengelola selalu terbatas, maka mereka harus sedapat mungkin mengkonsentrasikan terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan meniadakan peranannya yang unik organisasi sebagai pengelola sumber belajar. Pada intinya kegiatan tersebut menuntut dosen sebagai manajer, yang memiliki empat fungsi umum menurut Davis 1991:76 yang merupakan ciri pekerjaan seorang dosen sebagai pengelola yaitu: 1. Merencanakan tujuan pembelajaran 2. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar. 3. Memimpin, yaitu memotivasi, mendorong, dan menstimulasi mahasiswa. 4. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.