119
2.4.5 Komponen Dosen
Seorang dosen memiliki arti penting di dalam pendidikan seperti perguruan tinggi. Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab dosen yang cukup berat
untuk mencerdaskan anak didiknya. Oleh kaena itu seorang dosen hendaknya melengkapi dirinya dengan berbagai kemampuan yang diharapkan dapat
membantunya dalam
menjelaskan tugasnya
untuk interaksi
dengan mahasiswanya.
Mendorong peningkatan profesionalisme dosen, secara tersirat Undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 telah mencantumkan
standar nasional pendidikan yang meliputi: isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan biaya, pembiayaan, penilaian
pendidikan, yang harus ditingkatkan secara berencana berskala. Standar yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu kriteria yang telah dikembangkan yang
ditetapkan oleh program berdasarkan atas sumber, prosedur dan manajemen yang efektif.
Kompetensi yang dimiliki oleh setiap dosen akan menunjukan kualitas dosen yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan
pengetahuan diri perbuatan secara profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai dosen.
Berdasarkan uraian di atas,dapat dipahami bahwa standar kompetensi dosen adalah ukuran yang ditetapkan atau disyaratkan dalam bentuk penguasaan
120 pengetahuan dan perilaku bagi seorang dosen agar berkelayakan untuk menduduki
jabatan fungsional sebagai kualifikasi dan jenjang pendidikan.
Berkenaan dengan standar kompetensi dosen, menurut Majid 2009:10 bahwasanya Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depertamen Pendidikan
Nasional telah menyusun secara khusus rumusan standar kompetensi dosen yang terdiri dari komponen yaitu:
1. Kompetensi pengelolaan pembelajaran yang meliputi: a menyususn rencana pembelajaran, b pelaksanaan interaksi belajar mengajar; c penilaian
prestasi belajar peserta didik; d pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian. 2. Komponen kompetensi pengembangan potensi yaitu pengembangan profesi.
3. Komponen kompetensi penguasaan akademik meliputi a pemahaman wawasan pendidikan, dan b penguasaan bahan kajian.
Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosenpasal 10 ayat
1. Kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
1. Kompetensi Pedagogik, dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah “kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didk”. 2. Kompetensi Profesional menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang
guru dan dosen, kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”.
3. Kompetensi Pribadi, dalam Undang-Undang guru dan dosen dikemukakan kompetensi kepribadia
n adalah “kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didk”.
4. Kompetensi Sosial, menurut Undang-Undang guru dan dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinterksi secara
efektif dengan peserta didik, sesama guru, orang tuawali peserta didik, masyarakat sekitar.
Menurut Ahmadi dan Supriyono 2004:90 dalam proses belajar mengajar dosen
mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagai mahasiswa untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, dosen mempunyai