Penelitian yang relevan Tinjauan Pustaka
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap pada saat seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya yang terjadi kapan saja dan dimana saja. Persoalan utama pembelajaran yang terjadi pada siswa saat ini adalah proses
perubahan melalui berbagai pengalaman yang diperoleh dari hasil belajar.
Penggunaan model pembelajaran probing prompting sangat erat kaitannya dengan pertanyaan. Model pembelajaran probing prompting dengan memperhatikan
kemampuan awal siswa yang tinggi pada implementasinya menunjukkan siswa umumnya pemahaman konsep tidak menjadi masalah tetapi biasanya siswa
kurang berani dalam mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru. Secara karakteristik probing prompting lebih tepat dengan pembelajaran IPS
Ekonomi sebab setiap individu memiliki tanggung jawab, hal ini sesuai dengan pendapat Priatna Sudarti, 2008 menyimpulkan bahwa proses probing dapat
mengaktifkan siswa dalam belajar yang penuh tantangan, membutuhkan konsentrasi dan keaktifan sehingga aktivitas komunikasi IPS cukup tinggi.
Pembelajaran model probing prompting pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi mudah memahami materi dengan baik dan dibuktikan dengan hasil
belajar. Siswa yang kemampuan awal tinggi memiliki aktivitas belajar yang tinggi. Pada pembelajaran kooperatif examples non examples siswa harus
diberikan stimulus atau rangsangan berupa media, maupun contoh kasus agar siswa lebih memahami materi dengan baik.
Sehingga hasil belajar IPS Ekonomi siswa dengan model pembelajaran probing prompting lebih baik dibandingkan dengan model examples non examples pada
siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi.