proses dimana peserta didik terlibat dalam aktivitas yang memungkinkan mereka memiliki kemampuan yang dimiliki sebelumnya. Pembelajaran diberikan untuk
memberikan kondisi terjadinya proses pembentukan keterlibatan siswa dalam memahami pengetahuan.
Menurut Soedijarto 1993:94, proses belajar dalam pendidikan formal, merupakan proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh peserta didik pada
saat mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar yang direncanakan atau disajikan di sekolah, baik yang terjadi di kelas maupun di luar kelas. Proses belajar yang
baik tidak dapat terjadi dengan sendirinya, melainkan perlu proses perencanaan oleh guru. Belajar merupakan kegiatan aktif dalam membangun makna atau
pemahaman, sehingga diperlukan dorongan kepada peserta didik dalam membangun gagasan Depdiknas, 2002. Sehingga, diperlukan diterapkan
lingkungan yang mendorong motivasi dan tanggung jawab peserta didik untuk belajar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang dialami secara
langsung dan aktif oleh peserta didik dengan memotivasi serta bertanggung jawab dalam belajar
2.1.2 Teori belajar
A. Teori belajar Konstruktivisme
Menurut pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran yang paling penting
adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya.
Menurut Nur 2002:8 Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus
memanjat anak tangga tersebut. Kontrukvis memberikan pandangan tentang pembelajaran peserta didik diberikan kesempatan memilih dan menggunakan
model belajar sendiri dalam belajar dan guru membimbing peserta didik ke tingkat pengetahuan yang tinggi. Selain itu peserta didik diberikan kesempatan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan dalam belajar. Pieget dalam Depdiknas 2004:5 menjelaskan bahwa
perkembangan kemampuan intelektual manusia terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi, sebagai berikut.
a. Kematangan maturation
b. Pengalaman experience yang meliputi:
1. Pengalaman fisik
2. Pengelaman logika matematis
3. Transmisi social
4. Penyeimbangan
Salah satu teori yang berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori
perkembangan Pieget yang merupakan bagian dari teori kognitif. Teori Pieget berkenaan dengan kesiapan anak dalam belajar, yang dikemas dalam tahap
perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Piaget dikenal sebagai kontruktivis pertama Dahar 1989:159 menegaskan bahwa penekanan teori
konstruktivisme pada proses untuk menentukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realita lapangan.
Teori Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui
pengalaman dan interaksi mereka.