Kunjungan Antenatal Pertama Kualitas Antenatal

balita dan anak pra sekolah. Pelaksanaan dalam bentuk pelayanan langsung, penyuluhan KIA, KB, pendataan sasaran, pembinaan dan rujukan. Kegiatan rutinitas KIA dan KB yang dilakukan puskesmas setiap bulannya adalah melakukan imunisasi yang dilakukan sekali dalam sebulan dengan melibatkan petugas KIA dari puskesmas dan dibantu oleh kader kesehatan yang dilakukan di Kantor kelurahan. Selain itu kegiatan KIA dan KB yang dilakukan adalah pemeriksaan kehamilan dilakukan setiap hari di Puskesmas Medan Tuntungan yang dilakukan oleh petugas KIA dan KB selain itu pemeriksaan kehamilan dilakukan juga di kantor Kelurahan setiap 3 bulan oleh petugas KIA dan KB. 4.2 Analisis Univariat 4.2.1 Karakteristik Jawaban Responden

1. Kunjungan Antenatal Pertama

Distribusi responden berdasarkan kunjungan pertama untuk periksa kehamilan sesuai standar sebahagian besar setelah tidak haid sebanyak 56 orang 82,4 dan tidak sesuai standar sebesar 7,3 kehamilan 4-6 bulan, 5,9 sebelum kehamilan 3 bulan dan 4,4 kehamilan 7-9 bulan seperti terlihat pada Tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Distribusi Ibu yang Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Pada Kunjungan Antenatal Pertama yang Sesuai Standar No Pemeriksaan Kehamilan pada K1 n 1 Sesuai standar Setelah tidak datang haid 56 82,4 2 Tidak sesuai standar Sebelum kehamilan 3 bulan 4 5,9 Kehamilan 4-6 bulan 5 7,3 Kehamilan 7-9 bulan 3 4,4 Jumlah 68 100,0 2. Jumlah Kunjungan Berdasarkan Usia Kehamilan Pada Tabel 4.2 diperoleh bahwa distribusi jumlah kunjungan ≥4 kali pada usia kehamilan sebagian besar pada kehamilan 0 bulan – 3 bulan sebesar 89,1 dan kehamilan 4 bulan – 6 bulan sebesar 6,5, sedangkan kehamilan 7 bulan – 9 bulan sebesar 4,3. Sedangkan jumlah kunjungan 4 kali pada usia kehamilan sebagian besar pada kehamilan 0 bulan – 3 bulan sebesar 86,4 dan kehamilan 4 bulan – 6 bulan sebesar 9,1, sedangkan kehamilan 7 bulan – 9 bulan sebesar 4,5. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Kunjungan Berdasarkan Usia Kehamilan No Jumlah Kunjungan n 1 Jumlah Kunjungan ≥4 kali - Kehamilan 0 bulan – 3 bulan 41 89,1 - Kehamilan 4 bulan – 6 bulan 3 6,5 - Kehamilan 7 bulan – 9 bulan 2 4,3 Jumlah 46 100,0 2 Jumlah Kunjungan 4 kali - Kehamilan 0 bulan – 3 bulan 19 86,4 - Kehamilan 4 bulan – 6 bulan 2 9,1 - Kehamilan 7 bulan – 9 bulan 1 4,5 Jumlah 22 100,0

3. Kualitas Antenatal

Berdasarkan kualitas antenatal ibu yang memenuhi standar 5T timbang berat badan, ukur tekanan darah, imunisasi tetanus toksoid, diukur tinggi fundus uteri, dan diberi tablet zat besi sebanyak 46 orang 67,7, sedangkan yang tidak memenuhi standar 5T sebanyak 22 orang 32,4. Dari yang tidak memenuhi standar 5T, distribusi pemeriksaan ANC adalah timbang berat badan sebesar 90,9, ukur tekanan darah 81,8, 9,1 imunisasi tetanus toksoid, 4,5 diukur tinggi fundus uteri dan 13,6 diberi tablet zat besi, dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Pemeriksaan Antenatal Care yang Tidak Memenuhi Standar No Pemeriksaan Antenatal Ya Tidak Total n n n 1 Timbang Berat Badan 20 90,9 2 9,1 22 100,0 2 Ukur Tekanan Darah 18 81,8 4 18,2 22 100,0 3 Imunisasi Tetanus Toksoid 2 9,1 20 90,9 22 100,0 4 Diukur Tinggi Fundus uteri 1 4,5 21 95,5 22 100,0 5 Diberi Tablet Zat Besi 3 13,6 19 86,4 22 100,0 4. Komplikasi Kehamilan Distribusi frekuensi pada Tabel 4.4 komplikasi kehamilan diperoleh 16,2 yang mengalami keputihan, 11,8 perdarahan, mules sebelum 9 bulan sebesar 4,4, demam yang tinggi sebesar 2,9, sedangkan yang menangalami kejang-kejang dan pingsan sebesar 1,5. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Komplikasi Kehamilan No Komplikasi Kehamilan Ya Tidak Total n n n 1 Mules sebelum 9 bulan 3 4,4 66 95,6 68 100,0 2 Perdarahan 8 11,8 60 88,2 68 100,0 3 Demam yang tinggi 2 2,9 65 97,1 68 100,0 4 Keputihan 11 16,2 57 83,8 68 100,0 5 Kejang-kejang 1 1,5 67 98,5 68 100,0 6 Pingsan 1 1,5 67 98,5 68 100,0 4.2.2 Karaktersitik Responden Tabel 4.5 menjelaskan distribusi frekuensi karakteristik responden berat lahir lebih banyak pada kategori BBLN sebesar 79,4 dan lebih sedikit pada kategori BBLR sebesar 20,6, umur responden lebih banyak dengan umur 20-35 tahun sebesar 73,5 dan lebih sedikit dengan umur 20 tahun atau 35 tahun sebesar 26,5, ada 73,5 pendidikan responden pada pendidikan tinggi SMADiplomaPT dan lebih sedikit pada pendidikan rendah SD dan SMP sebesar 26,5, penghasilan responden dengan ≥ Rp. 1.250.000,- sebesar 73,5 dan Rp. 1.250.000,- sebesar 26,5, pada kunjungan antenatal pertama K1 kategori ya sebesar 82,4 dan 17,6, pada kategori tidak, 67,6 jumlah kunjungan lebih banyak pada ≥ 4 kali dan 32,4, lebih sedikit pada 4 kali, kualitas antenatal lebih banyak dengan terima standar 5T sebesar 67,6 dan lebih sedikit dengan tidak terima standar 5T sebesar 32,4, ada 63,2 yang status gizi pada normal LLA ≥ 23,5 cm dan 36,8 pada gizi kurang LLA 23,5 cm sebesar, mayoritas jarak kehamilan dengan ≥ 24 bulan sebesar 69,1 dan paling sedikit dengan 24 bulan sebesar 30,9, paritas 2-3 orang sebesar 76,5 dan dengan 3 orang sebesar 23,5, 76,5 komplikasi lebih banyak pada kategori ada dan 23,5 pada ketegori tidak ada. Analisis univariat secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Masing-Masing Variabel Penelitian No Variabel Frekuensi 1 . Variabel Dependen Berat lahir BBLN 54 79,4 BBLR 14 20,6 2 . Variabel Independen Faktor Demografi Umur 20-35 tahun 50 73,5 20 tahun atau 35 tahun 18 26,5 Pendidikan Tinggi SMADiplomaPT 50 73,5 Rendah SD dan SMP 18 26,5 Penghasilan ≥ Rp. 1.250.000,- 50 73,5 Rp. 1.250.000,- 18 26,5 Kunjungan Antenatal Pertama K1 Melakukan 56 82,4 Tidak melakukan 12 17,6 Jumlah Kunjungan ≥ 4 kali 46 67,6 4 kali 22 32,4 Kualitas Antenatal Terima Standar 5T 46 67,6 Tidak Terima Standar 5T 22 32,4 Tabel 4.5 Lanjutan No Variabel Frekuensi

Dokumen yang terkait

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013

6 80 114

Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014

3 90 80

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Haji Medan Tahun 1997 - 2000

0 40 72

Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2002

0 54 100

Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003 -2004

0 33 99

Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Praktik Bidan Sumiariani, AMKeb Kecamatan Medan Johor

2 37 67

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN PERAWATAN ANTENATAL TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KELURAHAN LAU CIH TAHUN 2012

0 1 65

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Berat Lahir Rendah 2.1.1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah - Pengaruh Faktor Demografi Dan Perawatan Antenatal Pada Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan 2012

0 1 22

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Faktor Demografi Dan Perawatan Antenatal Pada Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan 2012

0 1 8

Pengaruh Faktor Demografi Dan Perawatan Antenatal Pada Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan 2012

0 1 17