4 Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan dilakukan
dengan ketat. 5 Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih,
pertahankan suhu tubuh tetap hangat. 6 Kepala bayi ditutup topi, beri oksigen bila perlu.
7 Tali pusat dalam keadaan bersih. 8 Beri minum dengan sondetetes dengan pemberian ASI.
2.2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi BBLR 2.2.1 Faktor Demografi
Menurut Bogue dalam Prayoga 1997 Demografi adalah ilmu yang mempelajari
secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan – perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen
demografi yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi dan mobolitas sosial. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut
umur dan jenis kelamin di mana kedua variabel ini berpengaruh terhadap angka morbiditas dan mortalitas suatu negara.
Menurut Kramer 1987 mengatakan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi kejadian Bayi Berat Lahir Rendah BBLR, Dibawah ini adalah
beberapa faktor yang memengaruhi kejadian BBLR:
a. Umur Ibu
Penelitian Suriani 2010 menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian BBLR dengan p = 0,01 di mana OR = 1,36 95 CI: 1,08
–1,73, artinya bahwa risiko responden berumur 20 tahun atau 35 tahun kemungkinan melahirkan BBLR 1,36 kali lebih besar dibandingkan dengan
responden umur 20-35 tahun 95 CI = 1,08-1,73. Kondisi usia ibu yang masih muda sangat membutuhkan zat-zat gizi untuk pertumbuhan biologiknya. Kebutuhan
untuk pertumbuhan biologik ibu dan kebutuhan untuk janin dalam kandungannya merupakan dua hal yang pemenuhannya berlangsung melalui mekanisme yang
kompetitif, di mana keadaan janin berada di pihak yang lemah. Hal inilah yang menyebabkan bayi lahir dengan kondisi berat badan yang rendah.
Berdasarkan hasil penelitian Sistiarni 2008, menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah umur 20 tahun nilai p = 0,009
OR=4,28; 1,48 -12,4 dan kualitas pelayanan antenatal nilai p = 0,001 OR= 5,85 ; 95Cl= 1,9 – 17,88
.
b. Pendidikan Ibu
Penelitian Suriani 2010 menyimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan dengan kejadian berat bayi lahir rendah dengan nilai p = 0,000 OR =
1,80; 95CI= 1,43 –2,26.
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendasari pengambilan keputusan. Pendidikan menentukan kemampuan menerima dan mengembangkan
pengetahuan dan teknologi. Semakin tinggi pendidikan ibu akan semakin mampu mengambil keputusan bahwa pelayanan kesehatan selama hamil dapat
mencegah gangguan sedini mungkin bagi ibu dan janinnya. Pendidikan juga sangat erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan.
c. Penghasilan