Analisis Swot Terhadap Marketing Mix Pada Usaha Kecil Distro Punya Medan

(1)

SKRIPSI

ANALISIS SWOT TERHADAP MARKETING MIX PADA USAHA KECIL DISTRO PUNYA MEDAN

OLEH Sanjey Maltya

090502135

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Analisis SWOT Terhadap Marketing Mix Pada Usaha kecil Distro Punya Medan

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi marketing mix berdasarkan analisis SWOT yang dimiliki Distro Punya Medan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang didapat dari informan melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif yaitu metode analisis yang mencari hubungan secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Tahapan analisis data dalam penelitian ini tahap pertama, yaitu melakukan pengklasifikasian data, tahap kedua, yaitu Melakukan analisis SWOT dan tahap ketiga, yaitu hasil analisis diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi marketing mix yang memungkinkan untuk dilaksanakan.

Hasil penelitian menunjukkan, Distro Punya Medan menerapkan strategi marketing mix yaitu produk yang ditawarkan memiliki desain yang bervariasi, sehingga demi kepuasan konsumen maka produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang cukup baik, harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ada, lokasi gerai Distro Punya medan yang kurang strategis diatasi dengan memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk Distro Punya Medan dan juga melakukan penjualan di media sosial, promosi yang dilakukan oleh Distro Punya Medan dengan menggunakan semua media sosial yang sedang banyak digandrungi oleh masyarakat.


(3)

ABSTRACT

SWOT Analysis Of Marketing Mix In Small businesses Distro Have Medan

This study aimed to develop a marketing mix strategy based on SWOT analysis towards distro Punya Medan. The type of this research in this study is a qualitative research, that used to examine the condition of the natural object. The main data sources in qualitative research is the words and actions of the informant that obtained through interviews, and of course the rest additional data such as documents and others.

The data were collected by observation, interviews, and documentation. Data analysis methods used in this research ia a descriptive qualitative analysis, a method of analysis for overall relationship and thoroughly than a state. Furthermore, stages of data in this study the first is performing classification of data, doing a SWOT analysis and a third stage, namely the analysis are interpreted, and developed a marketing mix strategy selection decision to be implemented in the future.

Finally, the results showed that distro Punya Medan marketing mix strategy will be offering many variety of products in design. So for the sake of customer satisfaction, the products must be offered in good quality, price in accordance with the existing quality, location of stores that terrain less strategic overcome by utilizing social media to introduce the product distributions of distro Punya Medan and also sells products in social media. Well, the campaign and promotions that carried out by distro Punya Medan using all the social media actually was loved by the community.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur peneliti ucapkan Kehadirat Tuhan Krsna, atas kasih karunia, bimbingan dan berkatNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua peneliti, (Alm) Papa Permal dan Mama Sathija Rani. Terima kasih buat doa, kasih, nasehat, kerja keras, dan air mata yang telah dicucurkan dalam membesarkan dan mendidik peneliti.

Peneliti juga telah banyak memperoleh banyak masukan, bimbingan, nasehat, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penelitian skripsi ini. Peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waku untuk membimbing peneliti dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini.

6. Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Dosen Pembaca Penguji.

7. Pretty Maltya (saudara terkasih) terima kasih buat dukungan, semangat dan doanya.

8. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen 09 Ghufran Yusren, M. Anes Wahyudi, Gagas Hardi, Leonardo Harianja, Astri Amalia Sari, Dhea Finika,


(5)

Reni Rahma Sari dan teman-teman manajemen 09 yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih semuanya atas dukungannya.

Akhir kata, peneliti berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini.

Medan, September 2013 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Strategi Pemasaran ... 9

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran ... 9

2.1.2 Bauran Pemasaran/Marketing Mix ... 10

2.2 Analisis SWOT dan Matriks SWOT ... 14

2.2.1 Analisis SWOT ... 14

2.2.1.1 Diagram Analisis SWOT ... 15

2.2.2 Matriks SWOT ... 17

2.2.2.1 Analisis Matriks SWOT ... 19

2.3 Kerangka Konseptual ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Batasan Operasional ... 26

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 27

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 28

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.7 Metode Analisis Data ... 29

3.8 Tahapan Analisis Data dalam analisis SWOT ... 30

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Gambaran Umum ... 31

4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 31

4.1.2 Bidang usaha dan Pasar Sasaran ... 32


(7)

4.2 Matriks Swot (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats)

Distro Punya Medan ... 34

4.3 Strategi Distro Punya Medan ... 39

4.3.1 Strategi SO (Strengths Opportunities) Distro Punya Medan ... 39

4.3.2 Strategi ST (Strengths Threats) Distro Punya Medan ... 41

4.3.3 Strategi Wo (Weaknesses Opportunities) Distro Punya Medan ... 43

4.3.4 Strategi WT (Weaknesses Threats) Distro Punya Medan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ...50


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Data Penjualan Distro Punya Medan ... 7 2.1 Matriks SWOT ... 17 4.1 Matrik SWOT Distro Punya Medan ... 38


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Analisis SWOT ... 16 2.2 Kerangka Konseptual ... 25


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman


(11)

ABSTRAK

Analisis SWOT Terhadap Marketing Mix Pada Usaha kecil Distro Punya Medan

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi marketing mix berdasarkan analisis SWOT yang dimiliki Distro Punya Medan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang didapat dari informan melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif yaitu metode analisis yang mencari hubungan secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Tahapan analisis data dalam penelitian ini tahap pertama, yaitu melakukan pengklasifikasian data, tahap kedua, yaitu Melakukan analisis SWOT dan tahap ketiga, yaitu hasil analisis diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi marketing mix yang memungkinkan untuk dilaksanakan.

Hasil penelitian menunjukkan, Distro Punya Medan menerapkan strategi marketing mix yaitu produk yang ditawarkan memiliki desain yang bervariasi, sehingga demi kepuasan konsumen maka produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang cukup baik, harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ada, lokasi gerai Distro Punya medan yang kurang strategis diatasi dengan memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk Distro Punya Medan dan juga melakukan penjualan di media sosial, promosi yang dilakukan oleh Distro Punya Medan dengan menggunakan semua media sosial yang sedang banyak digandrungi oleh masyarakat.


(12)

ABSTRACT

SWOT Analysis Of Marketing Mix In Small businesses Distro Have Medan

This study aimed to develop a marketing mix strategy based on SWOT analysis towards distro Punya Medan. The type of this research in this study is a qualitative research, that used to examine the condition of the natural object. The main data sources in qualitative research is the words and actions of the informant that obtained through interviews, and of course the rest additional data such as documents and others.

The data were collected by observation, interviews, and documentation. Data analysis methods used in this research ia a descriptive qualitative analysis, a method of analysis for overall relationship and thoroughly than a state. Furthermore, stages of data in this study the first is performing classification of data, doing a SWOT analysis and a third stage, namely the analysis are interpreted, and developed a marketing mix strategy selection decision to be implemented in the future.

Finally, the results showed that distro Punya Medan marketing mix strategy will be offering many variety of products in design. So for the sake of customer satisfaction, the products must be offered in good quality, price in accordance with the existing quality, location of stores that terrain less strategic overcome by utilizing social media to introduce the product distributions of distro Punya Medan and also sells products in social media. Well, the campaign and promotions that carried out by distro Punya Medan using all the social media actually was loved by the community.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Krisis global yang bermula dari krisis kredit perumahan di Amerika (subprime mortage) terjadi pada tahun 2008, sehingga berdampak pada efek domino di dunia. Krisis global tersebut pada akhirnya menyebabkan guncangan perekonomian di berbagai negara, dan tidak terkecuali Indonesia. Namun, Indonesia sendiri dapat dikatakan sukses menghadapi dampak krisis global itu melalui beberapa indikator seperti naiknya pertumbuhan ekonomi dan stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Hal ini juga dipicu oleh sektor UKM yang memilik daya tahun lebih kuat terhadap dampak krisis global sehingga perlu terus dikembangkan melalui banyak hal layaknya: mempermudah perijinan; pemberian kredit lunak; dan lain-lain.

Kemampuan Indonesia secara khusus dalam menghadapi dampak krisis global dikarenakan Indonesia tidak bergantung dengan perekonomian internasional serta masih banyaknya sektor UKM yang notabene sudah teruji kuat menghadapi krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998. Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UKM terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive karena, pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak utang terhadap sektor perbankan karena mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan input lokal. Dan yang keempat, berorientasi ekspor.


(14)

Sumbangan UKM (Usaha Kecil Menengah) kepada masyarakat dan juga negara sangat signifikan, dan bentuk sumbangan tersebut diantaranya adalah: penyerapan tenaga kerja; penciptaan teknologi/metode dan produk baru untuk kepentingan negara; membantu perkembangan usaha-usaha besar sebagai vendor (pemasok dan outsourcing); dan sebagainya. (Sukirno, 2004 : 366).

Industri kecil yang bergerak pada garmen atau konveksi merupakan salah satu bentuk UKM. Dewasa ini, industri kecil yang bergerak pada garmen atau konveksi di Indonesia tumbuh dengan pesat, ditunjukkan dengan semakin tingginya minat beli konsumen terhadap produk garmen pada persentase penjualan produk garmen yg semakin meningkat. Dengan adanya kebutuhan produk garmen yang semakin meningkat di Indonesia, dijadikan peluang bagi para pelaku bisnis garmen dalam meningkatkan profit perusahaan melalui berbagai strategi untuk dapat meraih penjualan yang maksimal.

Persaingan antar pengusaha industri garmen itu sendiri, satu dengan yang lain berlomba-lomba untuk merebut hati konsumen dengan berbagai tawaran produk yang menarik. Kondisi ini sendiri merupakan ancaman bagi perusahaan yang belum siap bermain dalam dunia percaturan bisnis. Persaingan masa kini tidak lagi berkutat diantara apa yang diproduksi oleh perusahaan, melainkan pada nilai tambah pada produk tersebutlah yang mampu membuat konsumen tertarik.

Pada iklim pasar yang semakin kompetitif saat ini, tumbuh suatu kesadaran bahwa keberhasilan di masa depan hanya akan datang dari perencanaan yang sangat cermat serta adanya persiapan terhadap pasar. Perusahaan harus mengetahui kekuatan dan kelemahan internal, juga peluang serta ancaman dari


(15)

lingkungan eksternal perusahaan sehingga dapat memasarkan produknya di pasar dan bila memungkinkan, jadi pemimpin pasar. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perusahaan hendaknya menyusun strategi bauran pemasaran dalam teknis pelaksanaanya.

Menurut kotler (2000:15) definisi bauran pemasaran/marketing mix adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang taktik jangka pendek. Perencanaan pemasaran biasanya disusun berdasarkan empat P yaitu product, price, place dan promotion (produk, harga, tempat dan promosi) yang merupakan unsur-unsur kunci bagi program-program pemasaran.

Titik awal dalam memformulasikan sebuah strategi biasanya adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah evaluasi atas kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi yang dilakukan secara hati-hati serta evaluasi terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan. Dalam analisis SWOT pemasaran, strategi terbaik untuk mencapai misi suatu organisasi adalah dengan: (1) mengeksploitasi peluang dan kekuatan suatu organisasi, dan pada saat yang sama; (2) menetralisasikan ancamannya; dan (3) menghindari atau memperbaiki kelemahannya (Griffin, 2004:228).

Menurut Robbinson (2008:205) Diagram analisis SWOT akan memberikan gambaran dimana posisi perusahaan berada saat ini, dengan melihat posisinya dalam kuadran diagram SWOT, antara lain pada kuadran pertama yang berarti situasi yang paling menguntungkan di perusahaan menghadapi beberapa


(16)

peluang lingkungan dan memiliki beberapa kekuatan yang dapat mendukungnya dalam memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Situasi ini memungkinkan diambilnya strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk mengeksploitasi keuntungan tersebut.

Pada kuadran kedua, merupakan suatu kondisi dimana perusahaan telah mengidentifikasikan beberapa kekuatan inti untuk menghadapi situasi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini harus dicari strategi untuk menggunakan sumber daya dan kompetensi yang kuat tersebut untuk membangun peluang jangka panjang pada pasar produk yang lebih menjanjikan.

Pada kuadran ketiga, mendefinisikan kondisi perusahaan menghadapi peluang pasar yang mengesankan namun terlambat oleh sumber daya internal yang lemah. Fokus dari strategi untuk perusahaan semacam itu adalah menghilangkan kelemahan internal sehingga dapat lebih efektif mengejar peluang pasar.

Pada kuadran keempat, merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi ancaman besar dari lingkungan karena posisi sumber daya yang lemah. Situasi ini membutuhkan strategi yang dapat mengurangi atau mengarahkan kembali keterlibatan dalam produk pasar yang telah ditelaah melalui analisis SWOT.

Pada penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah usaha kecil garmen Distro Punya Medan yang dikelola oleh Adrianus Vito Donato Sinaga atau yang biasa dipanggil Vito. Distro Punya Medan merupakan salah satu dari sekian banyak toko pakaian (clothing) yang ada di kota Medan. Distro Punya


(17)

Medan sendiri menyediakan berbagai jenis kebutuhan untuk anak-anak, remaja, serta dewasa, seperti kaos, jaket, topi, dan aksesoris.

Pelaku bisnis sendiri menyadari banyak peluang bisnis yang besar dalam hal ini, baik usaha tersebut berbentuk besar ataupun kecil. Oleh karena itu, Distro Punya Medan membutuhkan analisis SWOT untuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimilikinya sehingga dapat dilihat keluasan pasar yang dicapai dan mampu bersaing secara sehat dengan pelaku bisnis yang sejenis.

Distro Punya Medan sendiri memiliki beberapa pesaing yang memiliki usaha sejenis. Dari banyaknya pesaing yang ada, Vito selaku pemilik telah mengidentifikasi beberapa pesaing yang kuat seperti: Tauko Medan yang telah lebih dulu menjalankan usahanya sehingga konsumen lebih banyak mengenal Tauko Medan; Kaos Medan Bah yang memiliki banyak link dan modal yang besar; Badjoe Medan memiliki keunggulan tempat yang strategis yaitu di Merdeka Walk (MW); dan Cemana Bah yang merangkul komunitas-komunitas yang ada di Medan.

Distro Punya Medan sendiri juga memiliki strategi dalam memasarkan produknya agar tetap mampu bertahan di antara para pesaing-pesaing tersebut, yaitu pertama, penentuan harga produk disesuaikan dengan seluruh segmen masyarakat baik menengah keatas maupun menengah ke bawah sehingga semua kalangan masyarakat mampu membeli produk di Distro Punya Medan. Kedua, produk Distro Punya Medan memiliki desain premium yang hanya diproduksi sebanyak tiga (3) lusin di seluruh dunia dengan desain produk mencakup dari balita sampai dewasa baik pria maupun wanita.


(18)

Ketiga, untuk memperkenalkan produknya Distro Punya Medan menggunakan semua media sosial yang banyak digandrungi masyarakat seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, forum Kaskus, dan sebagainya. Distro Punya Medan juga melakukan kerja sama dengan beberapa media anyar di kota Medan selayak Aplaus the Lifestyle, media cetak lain, dan beberapa radio, serta endorce pada beberapa artis seperti kesembilan personil Cherry Bell, Terry, Ronald Agustav, dan beberapa artis lokal Medan.

Keempat, Distro Punya Medan membuka 4 outlet yang masing-masing terletak di jalan Asrama Komplek Bumi Asri Blok C No. 57, outlet kedua berada di jalan Dr. Mansyur (di dalam Kopi Baba), outlet ketiga terletak di jalan Kesawan (di dalam Kopi Baba) dan outlet terakhir berada di jalan Halat (gabung dengan Appray Sport) tujuannya agar konsumen lebih banyak akses untuk berkunjung ataupun melakukan pembelian pada Distro Punya Medan.

Berikut ini ditampilkan data penjualan dari Distro Punya Medan pada setiap bulannya dari bulan Maret 2012 sampai dengan Juli 2013, yakni:


(19)

Tabel 1.1

DATA PENJUALAN DISTRO PUNYA MEDAN

Keterangan Omset Penjualan (Rp)

2012 2013

Januari - 15.485.000

Februari - 2.529.000

Maret 6.143.500 17.753.000

April 4.240.500 11.797.000

Mei 7.545.500 13.600.000

Juni 18.462.000 5.652.000

Juli 18.057.000 8.910.000

Agustus 22.854.500 -

September 24.344.000 -

Oktober 17.860.000 -

November 9.237.000 -

Desember 12.235.000 -

Total 140.979.000 75.726.000

Sumber: Distro Punya Medan (2013)

Tabel 1.1 menunjukkan data penjualan pada Distro Punya Medan pada satu tahun terakhir. Dapat dilihat pada bulan Agustus dan September omset penjualan mengalami peningkatan dikarenakan pada bulan tersebut adalah saat menjelang dan setelah Lebaran Idul Fitri. Biasanya tradisi masyarakat dalam menyambut Lebaran Idul Fitri dengan menggunakan pakaian yang baru. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis SWOT Terhadap Marketing Mix Pada Usaha kecil Distro Punya Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah dan penjelasan di atas yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:

“Strategi apa yang sebaiknya digunakan oleh Distro Punya Medan?” 1.3Tujuan Dan Manfaat Penelitian


(20)

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menyusun strategi marketing mix berdasarkan analisis SWOT yang dimiliki Distro Punya Medan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan untuk menyesuaikan strategi yang lebih baik untuk kemudian diterapkan Distro Punya Medan

2. Bagi Peneliti

Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang Manajemen Usaha Kecil yang berhubungan dengan management strategy khususnya SWOT.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi Pemasaran

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar perusahaan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada, maka diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat sehingga perusahaan dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan memasarkan hasil produksinya.

Strategi pemasaran menurut Kotler (2000:93) mengatakan bahwa,“Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasaran, strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan.” Menurut Winardi (2001:93) menyatakan bahwa, “Strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan merupakan hasil dipadukannya berbagai elemen pemasaran.”

Perumusan strategi pemasaran adalah bagian dan keseluruhan proses pemasaran yang paling penting dan sulit. Pada saat dikomunikasikan kepada semua tingkatan rnanajemen, strategi pemasaran akan menjelaskan kekuatan yang harus dibangun dan kelemahan yang harus diperbaiki, serta bagaimana cara melakukannya. Strategi pemasaran juga memungkinkan keputusan operasional membawa perusahaan pada keselarasan dengan pola peluang pasar yang


(22)

berkembang yang oleh analisis sebelumnya yang telah dibuktikan memiliki kemungkinan keberhasilan terbesar.

2.1.2 Bauran Pemasaran/Marketing Mix

Menurut Marwan Asri (2001:30) marketng mix adalah: “Variabel-variabel pemasaran (product, price, place dan promotion), yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal”. Menurut kotler (2000:15) definisi bauran pemasaran/marketing mix adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Perencanaan pemasaran biasanya disusun berdasarkan empat P yakni product, price, place dan promotion (produk, harga, tempat, dan promosi) yang merupakan unsur-unsur kunci bagi program-program pemasaran.

1. Product (produk)

Menurut Kotler (2000:428), pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Untuk itu produk adalah penawaran berwujud perusahaan kepada pasar yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek,dan kemasan produk. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu/kualitas, kinerja, dan perlengkap inovatif yang terbaik. Oleh karena itu manajer dalam organisasi yang berorientasi produk memusatkan


(23)

perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakan.

2. Price (Harga)

Dalam teori ekonomi antara harga, nilai dan faedah merupakan istilah-istilah yang saling berhubungan. Nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kemampuan barang agar dapat menarik dalam pertukaran. Sedangkan faedah merupakan atribut barang yang dapat memuaskan kebutuhan. Karena perekonomian Indonesia tidak mengenal sistem barter, maka untuk mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu barang, kita menggunakan uang. Istilah yang dipakai adalah harga, jadi harga adalah nilai yang dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan menurut Kotler (2002:41) pengertian harga adalah: “sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan”.

Penetapan harga jual bagi suatu produk amatlah penting. Kesalahan pada penetapan harga akan berakibat fatal pada segi keuangan dan akan berpengaruh pada kuantitas perusahaan. Pada umumnya penetapan harga jual mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

1. Mencapai target pengembalian investasi yang ditargetkan 2. Untuk mengurangi persaingan

3. Untuk memperoleh laba maksimum 3. Place (Tempat/lokasi)

Masalah lokasi perusahaan adalah salah satu hal penting yang juga harus diperhatikan. Masalah lokasi dianggap penting karena menyangkut kinerja perusahaan tersebut. Dalam upaya pencapaian kepuasan dapat merupakan proses


(24)

yang sederhana namun kompleks dan rumit untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara lebih baik. Pengertian lokasi adalah suatu tempat dimana perusahaan itu melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan bersedia bagi konsumen (Kotler 2000:82).

Menurut mischitelli (2000:2) dalam buku Your New Restaurant dikatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan/pemilihan lokasi:

1. Place, apakah dekat dengan pusat keramaian atau daerah pinggiran atau bahkan dekat dengan daerah yang padat penduduknya.

2. Parking, mempunyai tempat/lahan parker sendiri atau menggunakan tempat parkir umum.

3. Accessibility, harus ada jalan yang memudahkan konsumen untuk mencapai restoran tersebut.

4. Visibility, restoran tersebut sebaiknya mudah dilihat atau mudah diketahui orang banyak.

4. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa baiknya pun kualitas suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya (Harryanti 2008:57). Definisi promosi menurut Kotler (2000:41) adalah: “Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan produknya dan membujuk konsumen sasaran agar membeli produk tersebut”. Sedangkan menurut Irawan dkk (2001:163): “Kegiatan promosi adalah komunikasi”.


(25)

Ada empat bentuk promosi yang dapat digunakan sebagai media komunikasi pemasaran yaitu:

1. Advertising adalah salah satu persentase non personel dari barang atau jasa yang dibayar sponsor.

2. Sales promotion adalah bentuk insentif jangka pendek yang diberikan oleh produsen untuk mendorong pembelian atau meningkatkan penjualan dari salah satu produk atau jasa.

3. Publicy adalah segala macam pemberitaan komersial mengenai perusahaan, produk dan jasa melalui media massa yang tidak dibayar sponsor.

4. Personal selling, dalam hal ini penjual mengadakan komunikasi secara langsung dengan konsumen.

2.2 Analisis SWOT dan Matriks SWOT 2.2.1 Analisis SWOT

Rangkuti (2008: 19) mengemukakan bahwa: ”Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses).” Menurut Sutojo dan Kleinsteuber (2002 : 8) bahwa : ”Analisis SWOT adalah menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai.” Sedangkan Kotler (2008 : 88) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.


(26)

Analisis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesess) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi, dan model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal yakni Strengths dan Weaknesses serta lingkungan External yakni Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesess).

2.2.1.1Diagram Analisis SWOT

Diagram analisis SWOT akan memberikan gambaran dimana posisi perusahaan berada saat ini, dengan melihat posisinya dalam kuadrat diagram SWOT, antara lain (Robinson, 2008:205) :


(27)

1. Sel pertama adalah situasi yang paling menguntungkan dimana perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan memiliki beberapa kekuatan yang dapat mendukungnya dalam memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Situasi ini memungkinkan diambilnya strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk mengeksploitasi keuntungan tersebut.

2. Sel kedua, suatu kondisi dimana perusahaan telah mengidentifikasikan beberapa kekuatan inti untuk menghadapi situasi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini harus dicari strategi untuk menggunakan sumber daya dan kompetensi yang kuat tersebut untuk membangun peluang jangka panjang pada pasar produk yang lebih menjanjikan.

3. Sel ketiga, dimana dalam kondisi ini perusahaan menghadapi peluang pasar yang mengesankan namun terlambat oleh sumber daya internal yang lemah. Fokus dari strategi untuk perusahaan semacam itu adalah menghilangkan kelemahan internal sehingga dapat lebih efektif mengejar peluang pasar. 4. Sel keempat, dimana dalam kondisi ini merupakan situasi yang paling tidak

menguntungkan, dimana perusahaan menghadapi ancaman besar dari lingkungan karena posisi sumber daya yang lemah. Situasi ini membutuhkan strategi yang dapat mengurangi atau mengarahkan kembali keterlibatan dalam produk pasar yang telah ditelaah melalui analisis SWOT.


(28)

Sumber: Robinson (2008:205)

Gambar 2.1 Analisis SWOT

2.2.2 Matriks SWOT

Menurut David (2006:284), Matriks SWOT merupakan alat untuk mencocokkan yang penting dan dapat membantu manajer dalam mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, sehingga matriks dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Tujuan dari analisis matriks SWOT ini adalah untuk melihat alternatif strategi-strategi apa saja yang dapat diterapkan, bukan untuk mendapat strategi mana yang terbaik. Mengingat hal tersebut, tidak semua strategi yang telah dihasilkan harus diimplementasikan.

Berbagai Peluang

Berbagai Ancaman

Kekuatan Kelemahan

1. Mendukung Strategi Agresif

3. Mendukung Strategi Turn-arround

2. Mendukung Strategi Diversifikasi

4. Mendukung Strategi Defensif


(29)

TABEL 2.1 MATRIKS SWOT

IFAS EFAS

Kekuatan (Strength)

Tentukan 5-10 faktor internal

Kelemahan (Weakness)

Tentukan 5-10 faktor internal

Peluang (opportunity)

Tentukan 5-10 faktor eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Ancaman (Threats)

Tentukan 5-10 faktor eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber: David (2006:284)

Menurut David (2006:285) Alat analisis yang biasa digunakan adalah analisis SWOT (Strenth-Weakness-Opportunities-Theats) atau analisis Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman. Analisis ini dapat membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi (David, 2006:285), yaitu:

1. Strategi SO (Kekuatan-Peluang-Strengths-Opportunities)

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Semua manajer akan lebih suka bila organisasi mereka berada pada posisi dimana kekuatan internal dapat memanfaatkan trend dan kejadian eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi WO, ST atau WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, maka ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah


(30)

organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.

2. Strategi WO (Kelemahan-Peluang-Weaknesses-Threats)

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang eksternal tetapi perusahaan memiliki internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut.

3. Strategi ST (Kekuatan-Ancaman-Strengths-Threats)

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di lingkungan eksternalnya secara langsung.

4. Strategi WT (Kelemahan-Ancamah-Weaknesses-Threats)

Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu harus berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, akan memilih likuidasi.

2.2.2.1 Analisis Matriks SWOT

Penyusunan strategi meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengembangan strategi tertentu. Penyusunan strategi dapat meliputi pemeriksaan lingkungan eksternal dan


(31)

lingkungan internal yang mengintegrasikan hasil ke dalam tujuan dan strategi. Penyusunan strategi sering diawali dengan analisis faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi situasi kompetitif perusahaan.

A. Lingkungan Eksternal

Menurut David (2006:104), lingkungan eksternal organisasi mencakup faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas, yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain: faktor ekonomi; faktor sosial, budaya, demografi dan lingkungan; faktor politik, pemerintah, dan hukum; faktor teknologi; serta faktor kompetitif

1. Faktor Ekonomi

Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri. Faktor ekonomi mengacu kepada sifat, cara, dan arah dari perekonomian dimana perusahaan akan berkompetisi. Indikator dari kesehatan perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, defisit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi, bisnis, serta produk domestik bruto. Dalam era globalisasi ini, para analis juga harus menilai dan memonitor keadaan perekonomian negara-negara lain.

2. Faktor Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan dimana perusahaan beroperasi faktor-faktor ini biasanya


(32)

dikembangkan dari kondisi kultural ekologis, pendidikan, dan kondisi etnis. Seandainya faktor sosial berubah maka permintaan untuk berbagai produk dan aktivitas juga ikut mengalami perubahan.

3. Faktor Politik, Pemerintah, dan Hukum

Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi manajer dalam memformulasikan strategi perusahaan. Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hukum dan pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala-kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga, serta banyak tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. Karena berbagai peraturan tersebut cenderung mengurangi laba potensial perusahaan. Namun beberapa tindakan politik dan hukum didesain untuk memberi manfaat dan melindungi perusahaan. Tindakan tersebut diantaranya adalah hak paten, subsidi pemerintah, dan lain sebagainya.

4. Faktor Teknologi

Faktor teknologi sebagaimana faktor-faktor lain dalam lingkungan umum mereflesikan kesempatan dan ancaman bagi perusahaan. Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran, dan posisi persaingan. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih


(33)

singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga teknis serta mampu merubah nilai-nilai dan harapan stakeholders.

5. Faktor Kompetitif

Faktor kompetitif menyangkut tentang mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing. Indikasi pesaing tidak selalu mudah karena banyak perusahaan yang memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang berbeda. Kebanyakan perusahaan biasanya tidak memberikan informasi untuk alasan kompetitif. Walaupun begitu, banyak bisnis menggunakan internet untuk mendapatkan sebagian besar informasi mengenai pesaing karena alasan cepat, menyeluruh dan akurat.

B. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi yang nantinya dapat digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis lingkungan internal akan mencakup analisis mengenai sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.

1. Sumber Daya (Recources)

Sumber daya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Secara sederhana sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tangiable, intangible, dan human resources. Tangible resources merupakan sumber daya yang nilainya terlihat dalam data


(34)

akuntasi dan mudah sekali diidentifikasikan dan dievaluasi. Sedangkan intangible resources merupakan sumber daya yang tidak terlihat dalam neraca keuangan perusahaan. Sedangkan yang termasuk dalam sumber daya manusia antara lain keterampilan, pengetahuan dan kemampuan dalam mengambil keputusan. Kemampuan dan keterampilan seseorang dapat diukur melalui prestasi kerja, pengalaman, dan kualifikasi. Dengan demikian analisis lingkungan internal akan mencakup analisis mengenai sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Kapabilitas (Capability)

Kapabilitas adalah kumpulan sumber daya yang menampilkan suatu tugas atau aktivitas tertentu secara integratif. Berdasarkan pendekatan fungsional menentukan kapabilitas perusahaan secara relatif terhadap fungsi-fungsi usaha perusahaan seperti pemasaran, penjualan, dan distribusi, keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, produksi, serta organisasi secara umum. 3. Kompetensi Inti (Core Competence)

Kompetensi inti merupakan sekumpulan keterampilan dan teknologi yang memungkinkan suatu perusahaan menyediakan manfaat tertentu kepada pelanggan. Kompetensi inilah yang membuat perusahaan memiliki daya saing yang terus berkelanjutan. Kompetensi ini bisa bersumber dari kapabilitas dan sumber daya perusahaan.

2.3 Kerangka Konseptual

Pada iklim pasar yang semakin kompetitif saat ini, tumbuh suatu kesadaran bahwa keberhasilan di masa depan hanya akan datang dari perencanaan


(35)

yang sangat cermat dan adanya persiapan pasar. Perusahaan harus mengetahui kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dan juga peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan sehingga perusahaan dapat memasarkan produknya di pasar dan bila memungkinkan, jadi pemimpin pasar. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perusahaan hendaknya menyusun strategi bauran pemasaran.

Menurut kotler (2000:15) definisi bauran pemasaran/marketing mix adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Perencanaan pemasaran biasanya disusun berdasarkan empat P yaitu product, price, place dan promotion (produk, harga, tempat dan promosi) yang merupakan unsur-unsur kunci bagi program-program pemasaran.

Rangkuti (2008:19) mengemukakan bahwa: ”Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses).” Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesess) dan ancaman (Threats).

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(36)

Sumber: Rangkuti (2008)

Gambar 2.2: Kerangka Konseptual

Analisis SWOT: Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan) Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif pada penelitian ini. Menurut Sugiyono (2009:15) penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambil sampel dan sumber data yang dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. Data yang berbentuk kata, skema, dan gambar. Pengambilan data atau penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya. (Arikunto, 2006:55)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tersebut dilakukan di Distro Punya Medan yang berlokasi di jalan Asrama Komplek Bumi Asri No. C-57 Medan yang dilakukan mulai dari Juli 2013 sampai dengan Oktober 2013.

3.3 Batasan Operasional

Pembahasan pada penelitian ini dibatasi pada peranan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) pada Distro Punya Medan untuk menyusun strategi yang tepat bagi perusahaan.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti, yaitu:


(38)

1. Strengths (Kekuatan)

Strengths merupakan faktor-faktor internal positif yang berperan terhadap kemampuan Distro Punya Medan dengan keunggulan kompetitif dan kemampuan untuk mempertahankan posisinya untuk mencapai tujuannya. 2. Weaknesses (Kelemahan)

Weaknesses merupakan faktor-faktor internal negatif yang merintangi kemampuan Distro Punya Medan terhadap sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik atau tidak memiliki kapasitas untuk melakukanya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut untuk mencapai tujuannya.

3. Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh Distro Punya Medan karena hal yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja untuk mencapai tujuannya.

4. Threats (Ancaman)

Threats merupakan faktor-faktor eksternal negatif yang merintangi kemampuan Distro Punya Medan untuk mencapai tujuannya.

3.5 Jenis dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara secara mendalam.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh


(39)

dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pengamatan (Observation)

Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan operasional pada Distro Punya Medan. Dalam penelitian ini, penulis datang ke lokasi pada saat melakukan pencarian informasi mengenai Distro Punya Medan. 2. Wawancara (Interview)

Melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang memberikan data yang dibutuhkan untuk penelitian. Pada penelitian ini pihak-pihak tersebut adalah Adrianus Vito Donato Sinaga selaku pemilik Distro Punya Medan, pekerja Distro Punya Medan dan pelanggan Distro Punya Medan baik pria dan wanita.

3. Studi Dokumentasi

Dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, internet, dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif. Analisis Deskriptif Kualitatif adalah metode analisis yang mencari hubungan secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Dalam hal ini data aktual dikumpulkan, disusun, diklasifikasikan, dan dianalisis untuk kemudian diinterpretasikan yang memungkinkan dilakukan pemecahan masalah yang


(40)

diselidiki, sehingga memberikan gambaran dan informasi mengenai masalah tersebut.

Penelitian deskriptif dibuat berdasarkan fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang: apa; siapa; kapan; dimana; dan bagaimana; yang berkaitan dengan karakteristik populasi atau fenomena tersebut. Pendekatan yang dilakukan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data dan kesimpulan data dengan perhitungan non numerik, situasional deskriptif, interview mendalam kepada subjek untuk menerima atau menolak teori.

3.8 Tahapan Analisis Data dalam analisis SWOT

Tahapan penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis data dilakukan sebagai berikut: 1. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan

kelemahan sebagai faktor internal dari Distro Punya Medan, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dari Distro Punya Medan. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.

2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal dari Distro Punya Medan Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness).

3. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi marketing mix yang memungkinkan untuk


(41)

dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.


(42)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Usaha fashion distro (distribution outlet) clothing merupakan salah satu unit bisnis yang cukup kencang pertumbuhannya dalam lima tahun terakhir ini. Di berbagai kota di Tanah Air, banyak ditemui distro clothing. Tidak hanya di Pulau Jawa, distro clothing juga banyak menjamur di sejumlah kota di luar Pulau Jawa seperti di kota Medan.

Salah satu gerai distro clothing di Medan adalah Distro Punya Medan, Distro Punya Medan sendiri adalah salah satu gerai distro clothing yang memiliki desain berciri khas budaya dan pergaulan orang Medan. Jika ditelisik sekilas, mungkin mirip dengan merek Dagadu di Jogjakarta atau Joger di Bali, yang memperkenalkan budaya masing-masing kota melalui desain kaos. Namun, Distro Punya Medan tetap memiliki ciri khas tersendiri dengan desainnya yang benar-benar mencerminkan urat nadi orang Medan. Bahkan dalam desain tersebut, bahasa yang digunakan pun bahasa Medan yang positive.

Usaha Distro Punya Medan merupakan suatu usaha pakaian yang berdiri tahun 2011. Distro Punya Medan awalnya hanya merupakan suatu usaha pakaian yang sifatnya masih made by order. Bermodalkan Rp. 200.000,- Adrianus Vito Sinaga sang pelaku usaha memulai usahanya dengan mengandalkan jalur media seperti Facebook, Instagram, Twitter, Kaskus, YouTube, dan media sosial lain sebagai sarana promosinya.


(43)

Banyaknya peminat yang berkunjung dalam situs media promosinya membuat salah seorang investor bersedia memberikan dananya untuk mengembangkan usaha Distro Punya Medan. Investor tersebut adalah A-Mien yang bersedia menjalin kerja sama pada Distro Punya Medan dengan menanamkan modal sebesar Rp. 20.000.000,-. Dari bantuan dana tersebut Vito mengembangkan aspek pemasarannya dengan membuka gerai outlet Distro Punya Medan, beralamat di jalan Asrama Komplek Bumi Asri C 57-58 yang diresmikan pada tanggal 11 November 2011. Kini Distro Punya Medan telah memiliki 4 outlet. Outlet pertama terletak di Jalan Asrama Komplek Bumi Asri C 57-58, outlet kedua berada di jalan Dr. Mansyur (di dalam Kopi Baba), outlet ketiga terletak di jalan Kesawan (di dalam Kopi Baba) dan outlet terakhir berada di jalan Halat (gabung dengan Appray Sport).

4.1.2 Bidang usaha dan Pasar Sasaran 4.1.2.1Bidang Usaha

Usaha Distro Punya Medan merupakan perusahaan berskala kecil yang memasarkan produk pakaian dan aksesoris lainnya. Adapun produk-produk yang dipasarkan oleh usaha Distro Punya Medan ini adalah:

a. Baju kaos oblong

1. Kaos lengan panjang : Rp.75.000 2. Kaos lengan ¾ (Raglan ) : Rp.75.000 3. Kaos lengan pendek : Rp.75.000 4. Tank Top (tanpa lengan) : Rp.75.000 5. Sweater hoodie : Rp.140.000


(44)

6. Kaos berkerah : Rp.110.000 7. Kaos anak-anak : Rp.60.000

b. Tas Ransel : Rp.160.000

c. Topi : Rp.35.000

d. Aksesoris

1. Gelang : Rp.15.000-18.000

2. Gantungan kunci : Rp.10.000

3. Stiker : Rp.5.000

4.1.2.2Pasar Sasaran

Setiap perusahaan harus menentukan siapa pasar sasaran atau segmentasi pasar yang dituju, untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan. Hal ini harus dilakukan karena terdapat pesaing yang mempunyai posisi yang lebih baik dalam melayani konsumen, agar perusahaan berhasil dan sukses sebaiknya menetapkan pasar yang menjadi sasarannya sehingga konsumen yang sudah ada dapat dipertahankan dan menjangkau konsumen potensial lainnya.

Produk Distro Punya Medan memiliki harga terjangkau sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat baik kalangan masyarakat menengah keatas maupun kalangan masyarakat menengah kebawah dan produk tersebut juga diperuntukkan buat pria dan wanita dari anak-anak sampai dewasa. Hal itu membuat Distro Punya Medan memiliki pasar sasaran yang sangat luas.

Pasar sasarannya atau segmen yang menjadi sasaran utama Distro Punya Medan adalah:


(45)

1. Pelajar

Pelajar menjadi sasaran utama karena produk yang ditawarkan adalah pakaian yang cocok dipakai oleh pelajar.

2. Mahasiswa

Selain pelajar, mahasiswa juga dijadikan pasar sasaran oleh usaha ini karena seperti layaknya pelajar sangat mementingkan penampilan yang trendi.

3. Masyarakat Umum

Masyarakat menjadi sasaran pasar usaha ini karena masyarakat juga memerlukan penampilan yang tidak kalah seperti pelajar dan mahasiswa, walaupun dalam kuantitas yang relatif kecil.

4.2 Matriks Swot (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats) Distro Punya Medan

SWOT dari Distro Punya Medan setelah melakukan penelitian adalah: a. Strengths (Kekuatan)

Merupakan faktor-faktor internal positif yang berperan terhadap kemampuan Distro Punya Medan dengan segala keunggulan yang dimiliki dan kemampuan untuk mempertahankan posisinya untuk mencapai tujuannya.

Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Bahan pakaian kualitas standar nasional distro Bandung

b. Desain pakaian mencakup dari bawah lima tahun (BALITA) sampai dewasa baik laki-laki maupun perempuan.

c. Desain produk bervariasi d. Desain bertemakan kota Medan


(46)

e. Memiliki desain premium yang hanya diproduksi sebanyak tiga lusin untuk seluruh dunia.

f. Media promosi menggunakan semua media di Medan, melakukan endorce terhadap para artis dan ikut berpartisipasi dalam berbagai event bazaar yang dilaksanakan di kota Medan.

g. Harga dapat dijangkau oleh berbagai segmen masyarakat baik segmen menengah ke atas maupun segmen menengah kebawah

h. Memiliki penawaran potongan harga

i. Pembayaran dapat menggunakan debit card maupun credit card b. Weakness (kelemahan)

Merupakan faktor-faktor internal negatif yang menghalangi kemampuan Distro Punya Medan terhadap sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik atau tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut untuk mencapai tujuannya.

Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Memerlukan modal yang besar untuk mengembangkan usaha b. Warna tidak bervariasi

c. Adanya cacat pada produk

d. Gerai Distro Punya Medan yang kurang strategis e. Sering kehabisan persediaan produk


(47)

c. Opportunities (Peluang)

Merupakan faktor-faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh Distro Punya Medan karena hal yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja untuk mencapai tujuannya.

Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Mendapatkan pelanggan baru yang potensial dan dapat dijadikan sebagai pelanggan yang loyal.

b. Memiliki pelanggan yang setia

c. Memanfaatkan penjualan pada media online

d. Mengikuti event-event dan bazaar yang diselenggarakan oleh semua media yang ada di kota Medan.

e. Mendiversifikasikan (menganeka ragamkan) desain produk d. Threat (Ancaman)

Merupakan segala macam bahaya yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi oleh Distro Punya Medan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis

b. Kehilangan pelanggan, karena berpindah kepada pesaing

c. Munculnya produk palsu atau tiruan yang harganya lebih terjangkau d. Banyaknya distro clothing baru dengan harga yang lebih terjangkau e. Strategi bisnis mudah ditiru oleh pesaing

Berdasarkan faktor-faktor Strengths, Weaknesess, Opportunities, Threats, akan menciptakan strategi-strategi baru bagi Distro Punya Medan. Strengths (Kekuatan) dan Opportunities (peluang) yang dimiliki Distro Punya Medan


(48)

menciptakan strategi SO (Strengths Opportunities) yang dikenal juga dengan istilah strategi pertumbuhan agresif (Growth oriented strategy).

Strengths (Kekuatan) dan Threats (Ancaman) yang dimiliki Distro Punya Medan menciptakan strategi ST (Strengths Threats) yang merupakan strategi diversifikasi (produk/pasar). Weaknesses (Kelemahan) dan Opportunities (peluang) yang dimiliki oleh Distro Punya Medan menciptakan strategi WO (Weaknesses Opportunities) yang dikenal sebagai strategi turn-around. Weaknesses (Kelemahan) dan Threats (Ancaman) yang dimiliki Distro Punya Medan menciptakan strategi WT (Weaknesses Threats) merupakan strategi defensif (bertahan).


(49)

Tabel 4.1

MATRIKS SWOT DISTRO PUNYA MEDAN

IFAS

EFAS

Strengths (S)

a. Kualitas bahan standar nasional Distro Bandung

b. Desain pakaian untuk semua kalangan.

c. Desain produk bervariasi d. Desain bertemakan Medan e. Memiliki desain premium f. Media promosi menggunakan

semua media di Medan, melakukan endorce ke para artis dan mengikuti stand yang di laksanakanan di kota Medan.

g. Harga dapat dijangkau oleh berbagai segmen masyarakat. h. Memiliki penawaran potongan

harga

i. Pembayaran dapat

menggunakan debit card maupun credit card

Weaksness (W)

a. Memerlukan modal yang besar untuk mengembangkan usaha b. Warna tidak bervariasi

c. Cacat pada produk

d. Gerai Distro Punya Medan yang kurang strategis

e. Kehabisan persediaan produk (termasuk ukuran yang bolong, dsb)

Opportunies (O)

a. Mendapatkan pelanggan baru yang potensial dan dapat dijadikan sebagai pelanggan yang loyal.

b. Memiliki pelanggan yang setia

c. Memanfaatkan penjualan di media online

d. Mengikuti event-event yang diselenggarakan oleh semua media yang ada di kota Medan.

e. Mendiversikasi

(menganekaragamkan) desain produk

Strategi SO

a. Meningkatkan kualitas bahan produk

b. Mendesain pakaian yang lebih bervariasi

c. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan berbagai media d. Sistem pembayaran yang

semakin dipermudah

Strategi WO a. Efisiensi modal

b. Menambah koleksi warna dalam produknya

c. Membuat team quality control d. Memanfaatkan media sosial

untuk promosi

e. Memanfaatkan event-event yang diselenggarakan di kota Medan


(50)

a. Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis

b. Kehilangan pelanggan, karena berpindah kepada pesaing

c. Munculnya produk palsu atau tiruan yang harganya lebih terjangkau

d. Banyaknya distro clothing baru dengan harga yang lebih terjangkau.

e. Strategi bisnis mudah ditiru oleh pesaing

a. Harga yang bersaing b. Mengutamakan kualitas

produk

c. Menciptakan produk premium d. Desain produk menggunakan

bahasa Medan yang tidak kasar

a. Mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan SDM b. Menjalin hubungan yang baik

dengan pelanggan

c. Mempelajari dunia usaha yang lebih mendalam secara spesifik

4.3 Strategi Distro Punya Medan

4.3.1 Strategi SO (Strengths Opportunities)Distro Punya Medan

1. Meningkatkan kualitas bahan produk

Kualitas bahan produk yang dimiliki oleh Distro Punya Medan sudah standar nasional distro Bandung yang semua bahan produknya di pesan langsung dari Jogja kecuali aksesoris gelang dan gantungan kunci dari Jakarta dan tas dari Medan. Hal itu yang merupakan kekuatan dari Distro Punya Medan itu sendiri. Misalnya bahan kaos pakaian yang tidak mudah melar, bahan kaosnya yang dingin ke badan, warna sablonnya yang tidak mudah luntur sehingga konsumen merasa nyaman dan puas yang pada akhirnya konsumen tersebut memiliki keinginan untuk melakukan pembelian ulang di Disto Punya Medan.

2. Mendesain pakaian yang lebih bervariasi

Disto Punya Medan menawarkan desain produk yang sangat bervariasi. Desain tersedia dari untuk bawah lima tahun (BALITA) sampai dengan dewasa baik laki-laki maupun wanita. Maka untuk menghindari rasa bosan


(51)

dari pelanggan, Distro Punya Medan melakukan inovasi terus menerus pada desain produknya seperti menggunakan bahasa desain yang saat ini lagi trend di masyarakat di kombinasikan dengan desain gambar yang menarik dan bagi anak-anak menggunakan desain gambar kartun yang lucu dan menggunakan bahasa yang menjelaskan keseharian mereka, seperti contohnya: “aku sayang mamak dan bapak”; “boru hasian”; “anak naburju”; “lasak”; “aku suka minum susu trus kau mau apa”; “minum susu dulu lae”; dan banyak lainnya. 3. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan berbagai media

Distro Punya Medan melakukan hubungan kerja sama di berbagai media sosial di kota Medan baik media cetak maupun media elektronik untuk memperkenalkan produknya di masyarakat, seperti: Aplaus the Lifestyle; Medan Bisnis; Metro 24; Kartu Anak Negri (program radio Most FM); FC FM; DAAI TV; penyedia wardrobe untuk program “Jalan Nyasar” di Deli TV; dan E-garisbusiness.com. Guna meningkatkan nilai poduknya Distro Punya Medan juga melakukan endorce ke sejumlah artis seperti sembilan personil Cherry Bell, Terry, Ronald Agustav, dan sejumlah artis kota Medan seperti Boy salah satu ketua MDV kota Medan.

4. Sistem pembayaran yang mudah

Distro Punya Medan memiliki dua sistem pembayaran bisa langsung tunai maupun menggunakan debit card dan credit card. Sehingga mempermudah konsumen dalam melakukan pembelian di Distro Punya medan. Bagi konsumen yang berada di luar kota juga tidak sulit untuk melakukan pembelian. Bagi konsumen yang berada di luar kota atau yang melakukan


(52)

pembelian via online pembayaran dapat menggunakan rekening Bank BCA dan Bank Mandiri dengan proses pemesanan dan pembayaran yang mudah (melalui SMS dan seluruh sosial media)

4.3.2 Strategi ST (Strengths Threats) Distro Punya Medan

1. Harga yang bersaing

Harga yang bersaing bukan berarti memberikan harga di bawah harga pasar, karena dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat selain itu juga dapat menurunkan citra Distro Punya Medan, yang dimaksud dengan harga bersaing di sini adalah dengan memberikan harga tertentu pada jenis produk yang sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Misalnya untuk produk premium dengan desain yang eksklusif memiliki harga yang tidak sama seperti produk reguler. Distro Punya Medan juga bekerja sama dengan berbagai sponsor seperti memberikan potongan harga sebanyak 20% bagi konsumen yang memiliki card Aplaus ID, 5 % bagi pengguna XL, dan 20% bagi konsumen yang memiliki Kartu Anak Negri yaitu salah satu program pada radio Moss FM.

2. Mengutamakan kualitas produk

Kualitas produk Distro Punya Medan selama ini sudah cukup baik, akan tetapi hal itu tidak menjamin pelanggan tidak berpindah kepada pesaing, persaingan distro clothing pada saat ini sangat ketat, tetapi tidak membuat para pengusaha distro clothing bersaing secara tidak sehat. Distro Punya Medan lebih mengutamakan kualitas produknya. Nilai jual yang utama dari Distro Punya Medan bukan hanya dari harganya yang bersaing di pasaran


(53)

tetapi juga karna kualitas produknya yang cukup baik, salah satunya seperti bahan kaos yang tidak melar dan dingin di pakai ke badan juga warna sablonnya yang cerah dan tidak luntur dipakai. Dengan demikian kualitas produk yang diberikan Distro Punya Medan menjadi daya tarik konsumen untuk melakukan pembelian di Distro Punya Medan. Sehingga memberikan kesan yang baik pada konsumen dan pada akhirnya konsumen merasa puas, sehingga konsumen tetap menjadi pelanggan yang potensial dan kemungkinan akan datang kembali Distro Punya Medan.

3. Menciptakan produk premium

Pihak Distro Punya Medan melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan hasil penjualan mengingat tingginya tingkat persaingan dalam usaha distro clothing. Salah satunya adalah dengan membuat produk premium. Produk premium tersebut adalah produk yang memiliki desain ekslusive yang hanya diproduksi sebanyak 3 lusin untuk di seluruh dunia. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keunggulan dari produk para pesaing.

4. Desain produk menggunakan bahasa Medan yang tidak kasar

Banyak distro clothing yang menggunakan strategi bisnis yang sama yaitu menjual produk yang desainnya bertemakan kota Medan dengan menggunakan bahasa keseharian kota Medan. Tetapi Distro Punya Medan memiliki perbedaan dengan para pesaingnya. Desain bahasa yang digunakan Distro Punya Medan tidak terlalu kasar dan menggunakan bahasa Medan yang positive.


(54)

4.3.3 Strategi Wo (Weaknesses Opportunities) Distro Punya Medan

1. Efisiensi modal

Berusaha untuk mengefisiensi dengan melakukan pembelanjaan barang seperlunya dengan cara memproduksi produk berdasarkan pengalaman yang ada, sehingga tidak ada terjadinya over produksi yang akan mengakibatkan kerugian pada Distro Punya Medan.

2. Menambah koleksi warna dalam produknya

Menciptakan produk dengan warna yang lebih bervariasi. Selain desain yang bervariasi dan menarik, variasi warna juga sangat mendukung tingkat penjualan. Warna yang bervariasi memanjakan konsumen untuk dapat memilih produk dengan warna favoritnya. Variasi warna juga dapat memberikan banyak alternatif pilihan produk bagi konsumen sehingga konsumen tidak mengalami kebosanan pada produk tersebut.

3. Membentuk Team Quality Control

Terkadang ditemukan beberapa produk yang cacat pada Distro Punya Medan. Hal itu disebabkan dari kesalahan pengiriman bahan produk dari Jogja maupun kesalahan dalam proses produksi saat menyablon sehingga berakibat pada kekecewaan konsumen yang mengakibatkan konsumen tidak akan bersedia kembali untuk melakukan pembelian ulang pada Distro Punya Medan. Dengan demikian Distro Punya Medan akan membuat suatu team quality control untuk mengecek setiap bahan produk yang diterima dari supplier, mengawasi proses produksi dalam hal penyablonan dan menyortir hasil produksi guna memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumen.


(55)

Team quality control sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan baik sehingga konsumen tidak mengalami kekecewaan pada saat menggunakan produk tersebut dan tidak beralih ke produk pesaing. 4. Memanfaatkan media sosial untuk promosi

Gerai Distro Medan yang letaknya kurang strategis mengharuskan Distro Punya Medan untuk memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi. Distro Punya Medan menggunakan semua media sosial yang banyak digandrungi oleh mayarakat seperti, account Twitter yang telah memiliki 50.000 ribu follower dan masuk dalam online shop terbanyak di kota Medan, Instagram yang memiliki 800 follower, YouTube yang telah di tonton oleh 3500 viewer, fan page Facebook yang telah di like sebanyak 12.000 kali dan memiliki website khusus Punyamedan.com yang dikunjungi sebanyak 50 pengguna internet setiap harinya.

5. Memanfaatkan event-event yang diselenggarakan di kota Medan

Untuk memperkenalkan produknya dan meningkatkan jumlah penjualan, Distro Punya Medan senantiasa mengikuti banyak event-event yang diselenggarakan di kota Medan. Dengan ikut berpartisipasi dari setiap event yang ada di kota Medan memberikan dampak positive untuk Distro Punya Medan yaitu Distro Punya Medan banyak dikenal konsumen dan menciptakan nilai merek (branding) pada produk Distro Punya medan.


(56)

4.3.4 Strategi WT (Weaknesses Threats) Distro Punya Medan

1. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan SDM

Memiliki team desain sendiri untuk mempercepat proses produksi dan agar produk yang di hasilkan lebih kreatif dan inovtif. Untuk karyawan yang sudah ada, Memberikan pelatihan khusus kepada mereka sesuai degan bidang pekerjaannya dan selalu memberitahukan kepada karyawan untuk selalu mengingatkan pada sesama jika terjadi suatu kesalahan.

2. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan

Aset terpenting dalam suatu bisnis, baik kecil maupun besar adalah pelanggan. Oleh karena itu, setiap bisnis akan memberikan kualitas produk terbaik bagi pelanggannya. Distro Punya Medan ditengah persaingan yang semakin ketat, mampu memberikan kualitas produk yang terbaik bagi pelanggannya, agar pelanggannya tetap loyal. Untuk mempertahanakan pelanggan agar tidak beralih ke produk pesaing, maka Distro Punya Medan harus menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Senyum dan menyapa pelanggan disaat mereka datang berkunjung ke Distro Punya Medan adalah salah satu cara untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Karena pelanggan yang ketika datang ke Distro Punya Medan diperlakukan sangat baik dan sopan mereka akan sangat senang dan puas.

3. Mempelajari dunia usaha yang lebih mendalam

Distro Punya Medan harus lebih sering mempelajari dunia usaha untuk kelangsungan dan kemajuan usahanya. Mempelajari strategi-strategi pemasaran yang baik, dan mempelajari strategi-strategi yang dilakukan oleh


(57)

distro clothing ternama. Hal ini bertujuan untuk dapat menghadapi dunia persaingan yang semakin ketat di dunia usaha. Untuk menghadapi kemungkinan tersebut, dengan mengetahui strategi-strategi pemasaran yang baik di dalam distro clothing, mencari jenis desain baru dan mengetahui jenis sablon yang tidak luntur dan hal lain yang berhubungan dengan Distro clothing yang bertemakan kota Medan. Pengetahuan yang luas akan membuat Vito sang pemilik usaha lebih cermat dalam melihat peluang-peluang yang ada pada distro clothing.


(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Banyaknya jumlah usaha distro clothing yang ada, membuat tingginya angka persaingan diantara usaha sejenis. Besarnya persaingan itu membuat Distro Punya Medan perlu melakukan suatu strategi marketing mix yang tepat. Melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats Analysis) Distro Punya Medan memiliki kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Distro Punya Medan memiliki kekuatan kualitas produk yang cukup baik dan dapat dimanfaatkan untuk memenangkan persaingan dalam usaha distro clothing di sekitar kota medan.

2. Distro Punya Medan memiliki desain produk yang sesuai dengan selera konsumen disamping itu desain produk tersebut memiliki banyak variasi sehingga dapat menghindari rasa bosan dari konsumen.

3. Kelemahan yang dimiliki Distro Punya Medan adalah gerai Distro Punya Medan yang letaknya kurang strategis yakni seperti: gerai outlet Distro Punya Medan yang beralamat di jalan Asrama Komplek Bumi Asri C 57-58; outlet yang berada di jalan Dr. Mansyur (di dalam Kopi Baba); outlet di jalan Kesawan (di dalam Kopi Baba); atau outlet terakhir yang berada di jalan Halat (gabung dengan Appray Sport); sehingga produk Distro Punya Medan kurang dapat di kenal oleh konsumen dan variasi warna produk yang belum bisa memenuhi semua keinginan konsumen yang meinginkan sebuah produk dengan warna favoritnya.


(59)

4. Memanfaatkan kegiatan promosi dan penjualan di media sosial merupakan peluang yang sangat besar dalam mendukung perkembangan usaha Distro Punya Medan kedepannya karena dengan media sosial produk Distro Punya Medan dapat dikenal oleh masyarakat luas di seluruh kota Medan bahkan dunia dan memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian pada Distro Punya Medan.

5. Banyaknya distro clothing baru yang memulai usahanya dengan persaingan yang ketat sehingga dapat menjadi ancaman bagi distro Punya Medan dalam meningkatkan penjualan.

6. Berdasarkan strategi marketing mix yang telah diterapkan oleh Distro Punya Medan, maka berdasarkan analisis SWOT strategi dilakukan adalah strategi marketing mix, yang terdiri dari product, promotion, place, price. Berdasarkan strategi yang dilakukan Distro Punya Medan yaitu menggunakan alat marketing mix maka dapat dijelaskan bahwa kegunaan dari marketing mix adalah produk, produk yang ditawarkan memiliki desain yang bervariasi, sehingga demi kepuasan konsumen maka produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang cukup baik, harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ada, lokasi gerai Distro Punya medan yang kurang strategis diatasi dengan memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk Distro Punya Medan dan juga melakukan penjualan di media sosial, promosi yang dilakukan oleh Distro Punya Medan dengan menggunakan semua media sosial yang sedang banyak digandrungi oleh masyarakat, media sosial sangat membantu dalam memperkenalkan produk Distro Punya Medan ke konsumen


(60)

dan promosi yang dilakukan Distro Punya Medan juga menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk melakukan pembelian pada Distro Punya Medan. 7. Pada matriks SWOT terlihat beberapa alternatif strategi yang paling efektif

dilakukan perusahaan dengan menyatukan antara kekuatan, kelemahan yang dimiliki Distro Punya Medan dengan peluang dan ancaman yang dihadapiDistro Punya Medan adalah strategi SO dan strategi ST.

5.2.1 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang dapat berikan untuk diperhatikan oleh Pemilik Distro Punya medan:

1. Dengan menggunakan strategi Diferensiasi, misalnya perusahaan harus membuat produk dengan komponen terbaik, unik dan menarik, menempatkan produknya dengan tepat, memeriksa produknya dengan seksama, dan mengomunikasikan kualitas produknya secara efektif kepada pelanggan. 2. Melakukan ekspansi pasar, dengan membuka cabang di daerah-daerah yang

potensial, hal ini bertujuan untuk memperluas daerah pemasaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan omset penjualan.

3. Pengelola harus terus meningkatkan kualitas produk dengan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan agar pelanggan tidak berpaling ke distro clothing yang lain.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Basu, Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis, Jakarta: Penerbit Salemba Empat Griffin, 2004. Manajemen, Jakarta: Erlangga

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran & Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi 6, Jakarta: Erlangga

_________. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid Kedua, Edisi Keduabelas, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Indeks.

Marwan Asri. 2001. Dasar-Dasar Operation Researc. Yogyakarta: BPFE Mischitelli, V. 2000. Your New Restaurant. Canada: Adams Media Cooperation.

Pearce II, John A dan Robinson Richard B.Jr. 2008. Manajemen Strategis 10, Jakarta: Salemba Empat

Rangkuti Freddy. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sadino Sukirno, 2004. Komunikasi Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sutojo, S. and Kleinsteuber, F. 2002. Strategi Manajemen Pemasaran, Jakarta:

Damar Mulia Pustaka

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta

Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada


(62)

Karya Ilmiah (Skripsi)

Alamia, Richka Z. 2006. “Analisis SWOT Pada Warung Bang Man Di Kawasan Warung Kopi (WARKOP) Harapan Medan”, Program Strata Satu (S1), Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dikunjungi pada bulan Mei 2013

Syafitri, Yudhi. 2010. “Analisis SWOT Dalam Upaya Meningkatkan Keunggulan Bersaing Pada Salon Cleopatra.” Program Strata Satu (S1), Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dikunjungi pada April 2013

Harahap, Uliyana. 2011. Analisis SWOT Pada Toko Budi Stiker Medan.

Dikunjungi pada April 2013

Nora, Sovia. 2009. Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutrisionals) Medan

Dikunjungi pada Juni 2013


(1)

distro clothing ternama. Hal ini bertujuan untuk dapat menghadapi dunia persaingan yang semakin ketat di dunia usaha. Untuk menghadapi kemungkinan tersebut, dengan mengetahui strategi-strategi pemasaran yang baik di dalam distro clothing, mencari jenis desain baru dan mengetahui jenis sablon yang tidak luntur dan hal lain yang berhubungan dengan Distro clothing yang bertemakan kota Medan. Pengetahuan yang luas akan membuat Vito sang pemilik usaha lebih cermat dalam melihat peluang-peluang yang ada pada distro clothing.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Banyaknya jumlah usaha distro clothing yang ada, membuat tingginya angka persaingan diantara usaha sejenis. Besarnya persaingan itu membuat Distro Punya Medan perlu melakukan suatu strategi marketing mix yang tepat. Melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats Analysis) Distro Punya Medan memiliki kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Distro Punya Medan memiliki kekuatan kualitas produk yang cukup baik dan dapat dimanfaatkan untuk memenangkan persaingan dalam usaha distro clothing di sekitar kota medan.

2. Distro Punya Medan memiliki desain produk yang sesuai dengan selera konsumen disamping itu desain produk tersebut memiliki banyak variasi sehingga dapat menghindari rasa bosan dari konsumen.

3. Kelemahan yang dimiliki Distro Punya Medan adalah gerai Distro Punya Medan yang letaknya kurang strategis yakni seperti: gerai outlet Distro Punya Medan yang beralamat di jalan Asrama Komplek Bumi Asri C 57-58; outlet yang berada di jalan Dr. Mansyur (di dalam Kopi Baba); outlet di jalan Kesawan (di dalam Kopi Baba); atau outlet terakhir yang berada di jalan Halat (gabung dengan Appray Sport); sehingga produk Distro Punya Medan kurang dapat di kenal oleh konsumen dan variasi warna produk yang belum bisa memenuhi semua keinginan konsumen yang meinginkan sebuah produk dengan warna favoritnya.


(3)

4. Memanfaatkan kegiatan promosi dan penjualan di media sosial merupakan peluang yang sangat besar dalam mendukung perkembangan usaha Distro Punya Medan kedepannya karena dengan media sosial produk Distro Punya Medan dapat dikenal oleh masyarakat luas di seluruh kota Medan bahkan dunia dan memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian pada Distro Punya Medan.

5. Banyaknya distro clothing baru yang memulai usahanya dengan persaingan yang ketat sehingga dapat menjadi ancaman bagi distro Punya Medan dalam meningkatkan penjualan.

6. Berdasarkan strategi marketing mix yang telah diterapkan oleh Distro Punya Medan, maka berdasarkan analisis SWOT strategi dilakukan adalah strategi marketing mix, yang terdiri dari product, promotion, place, price. Berdasarkan strategi yang dilakukan Distro Punya Medan yaitu menggunakan alat marketing mix maka dapat dijelaskan bahwa kegunaan dari marketing mix adalah produk, produk yang ditawarkan memiliki desain yang bervariasi, sehingga demi kepuasan konsumen maka produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang cukup baik, harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ada, lokasi gerai Distro Punya medan yang kurang strategis diatasi dengan memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk Distro Punya Medan dan juga melakukan penjualan di media sosial, promosi yang dilakukan oleh Distro Punya Medan dengan menggunakan semua media sosial yang sedang banyak digandrungi oleh masyarakat, media sosial sangat membantu dalam memperkenalkan produk Distro Punya Medan ke konsumen


(4)

dan promosi yang dilakukan Distro Punya Medan juga menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk melakukan pembelian pada Distro Punya Medan. 7. Pada matriks SWOT terlihat beberapa alternatif strategi yang paling efektif

dilakukan perusahaan dengan menyatukan antara kekuatan, kelemahan yang dimiliki Distro Punya Medan dengan peluang dan ancaman yang dihadapiDistro Punya Medan adalah strategi SO dan strategi ST.

5.2.1 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang dapat berikan untuk diperhatikan oleh Pemilik Distro Punya medan:

1. Dengan menggunakan strategi Diferensiasi, misalnya perusahaan harus membuat produk dengan komponen terbaik, unik dan menarik, menempatkan produknya dengan tepat, memeriksa produknya dengan seksama, dan mengomunikasikan kualitas produknya secara efektif kepada pelanggan. 2. Melakukan ekspansi pasar, dengan membuka cabang di daerah-daerah yang

potensial, hal ini bertujuan untuk memperluas daerah pemasaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan omset penjualan.

3. Pengelola harus terus meningkatkan kualitas produk dengan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan agar pelanggan tidak berpaling ke distro clothing yang lain.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Basu, Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis, Jakarta: Penerbit Salemba Empat Griffin, 2004. Manajemen, Jakarta: Erlangga

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran & Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi 6, Jakarta: Erlangga

_________. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid Kedua, Edisi Keduabelas, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Indeks.

Marwan Asri. 2001. Dasar-Dasar Operation Researc. Yogyakarta: BPFE Mischitelli, V. 2000. Your New Restaurant. Canada: Adams Media Cooperation.

Pearce II, John A dan Robinson Richard B.Jr. 2008. Manajemen Strategis 10, Jakarta: Salemba Empat

Rangkuti Freddy. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sadino Sukirno, 2004. Komunikasi Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sutojo, S. and Kleinsteuber, F. 2002. Strategi Manajemen Pemasaran, Jakarta:

Damar Mulia Pustaka

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta

Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada


(6)

Karya Ilmiah (Skripsi)

Alamia, Richka Z. 2006. “Analisis SWOT Pada Warung Bang Man Di Kawasan Warung Kopi (WARKOP) Harapan Medan”, Program Strata Satu (S1), Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dikunjungi pada bulan Mei 2013

Syafitri, Yudhi. 2010. “Analisis SWOT Dalam Upaya Meningkatkan Keunggulan Bersaing Pada Salon Cleopatra.” Program Strata Satu (S1), Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dikunjungi pada April 2013

Harahap, Uliyana. 2011. Analisis SWOT Pada Toko Budi Stiker Medan.

Dikunjungi pada April 2013

Nora, Sovia. 2009. Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutrisionals) Medan

Dikunjungi pada Juni 2013