Mental Ideologi. Yakni pembinaan ideologi Pancasila dalam kehidupan Mental Kejuangan. Yakni Membangkitkan dan memelihara semangat

Tiga orang Kepala Urusan Kaur di antaranya Kaur Bimbingan, Kaur Penyuluhan dan Kaur Perawatan. 4

D. Program Bintaldam Jaya

Bintaldam JayaJayakarta memiliki program yang berkaitan dengan kerohanian, dimana kegiatan tersebut menjadi program tetap bintaldam JayaJayakarta. Program dari Bintaldam Jayajayakarta tersebut antara lain : 1. Pembinaan Rohani Islam Penyuluhan, Bimbingan dan Perawatan 2. Pembinaan Rohani Protestan Penyuluhan, Bimbingan dan Perawatan 3. Pembinaan Rohani Katolik Penyuluhan, Bimbingan dan Perawatan 4. Pembinaan Rohani Hindu dan Budha Penyuluhan, Bimbingan dan Perawatan 5. Pembinaan mental Ideologi Santiaji dan Santikarma 6. Pembinaan Mental Kejuangan Santiaji dan Santikarma 5

E. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana Bintaldam Jaya mengambil kurikulum dari buku- buku referensi umum dan buku petunjuk bintal, Kitab suci masing-masing agama, Hadits, Barco dan slide untuk paparan, perlengkapan Simulasi Pancasila dan lain- lain serta masih banyak lagi untuk mendukung kegiatan satuan bintal. 6 4 Wawancara dengan Mayor Inf. Alfiyan Fauzan, Kabinrohis Kodam JayaJayakarta Cawang, 19 Mei 2012. 5 Kodam JayaJayakarta, Pedoman Kerja Bintaldam JayaJayakarta. 6 Wawancara dengan Mayor Inf. Alfiyan Fauzan, Kabinrohis Kodam JayaJayakarta Cawang, 19 Mei 2012. 41

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

Baik buruknya prajurit tergantung dari sikap atau doktrin yang diberikan dari komandan prajurit tersebut. Karena pada dasarnya keharusan seorang prajurit mengikuti perintah dari komandannya dalam tugas apapun agar perjalanan akan tugas yang diemban oleh prajurit berjalan dengan baik. Kunci kesuksesan dan kemenangan bagi suatu batalion dalam perang tergantung keberadaan dan sikap pemimpin dalam mengayomi prajuritnya. Betapa besar pengaruh komandan dalam membina prajurit agar menjadi tentara yang terbaik bagi satuannya. Begitu juga tugas seorang prajurit sebagai hamba Allah dalam menjalankan tugas, baik buruknya mental prajurit tergantung pada seorang pembina yang dipercaya untuk membina mental serta rohani mereka prajurit agar menjadi tentara yang bermoral dan bermoril. Kunci keselarasan mental dengan rohani seorang tentara, tergantung dengan cara dan metode pembina membimbing anak didiknya. 1 Pada pembahasan kali ini, akan dijabarkan tentang profil pembina saat bertugas di Kodam JayaJayakarta, dan selanjutnya pemaparan program pembinaan mental rohani Islam Kodam JayaJayakarta, serta di akhiri dengan analisis pembinaan mental rohani Islam Kodam JayaJayakarta sebagai hasil dari penelitian. 1 Wawancara Pribadi dengan Mayor Inf. Alfiyan Fauzan, Kepala pembinaan mental rohani Islam Kodam JayaJayakarta Cawang, 19 Mei 2012.

A. Profil Prajurit Kodam JayaJayakarta

1. Mayor Infantri Alfiyan Fauzan, S.Ag adalah seorang prajurit berpangkat Mayor Infantri yang lahir di Banyuwangi pada tanggal 17 Mei 1973 yang menjabat sebagai Kepala seksi pembinaan mental rohani Islam Kabinrohis di Bintaldam jaya. Alamat rumah beliau di Perumahan Grahab Kartika Pratama blok F. A nomor 16 Bojong Baru Bojong Gede Bogor. Peran di Kodam Jaya membantu Kodam Jaya dalam penyelenggaraan pembinaan rohani Islam terhadap prajurit dan PNS jajaran Kodam Jaya beserta keluarga. Peran di Bintaldam Jaya, karena jabatan Kasibinrohis adalah staf Kabintaldam Jaya, sehingga perannya membantu Kabintaldam Jaya dalam menyelenggarakan Pembinaan Rohani Islam. Pengalaman yang beliau jalani, selama lebih kurang 3 tahun di bintaldam Jaya dimana tugas beliau lebih banyak berhadapan dengan prajurit, dan Keluarga, baik dalam pembinaan berupa ceramah ke satuan wilayah Jakarta Bekasi, Depok dan Tangerang, maupun bimbingan pra nikah dan menangani keluarga yang menghadapi masalah rumah tangga. Untuk penulis, Bapak Alfiyan Fauzan menjadi narasumber utama, karena beliau menjabat sebagai kepala pembinaan mental rohani Islam dan mengetahui seluk beluk pembinaan mental rohani Islam Kodam Jaya. 2. Kolonel Infantri Choirul Mustofa S.Sos. adalah kepala di bagian pembinaan mental Kodam Jaya. Selain menjabat sebagai kepala bintaldam yang saat ini masih menduduki jabatan tersebut, beliau pun menjadi pembina untuk prajurit Kodam JayaJayakarta. Menurut beliau, pembinaan mental bagi prajurit Kodam Jaya merupakan pendidikan yang bukan hanya menjadikan diri masing- masing disiplin, namun menjadikan mereka tetap teguh dengan perintah Tuhan