Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Pengelolaan arus kas merupaan sesuatu yang sangat penting karena arus kas merupakan gambaran nyata dari kegiatan operasional perusahaan. Jika arus kas
suatu perusahaan berjalan dengan baik maka kegiatan operasional perusahaan lainnya akan berjalan dengan baik. Selain itu, dana kas umumnya berbentuk uang
tunai ataupun surat berharga. Uang tunai dan surat berharga merupakan suatu materi yang sering menjadi objek penyelewengan. Penyelewengan dana kas sudah
pasti dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar. Untuk itu, selain dana kas harus dikelola bukan saja
hanya untuk meningkatkan produktivitas perusahaan tetapi juga pengelolaan kas
harus dilakukan untuk menghindari adanya penyelewengan-penyelewengan.
Kembali kepada masalah pokok mengenai pengelolaan dana kas yang efektif dan efisien, jika ditelaah lebih lanjut dalam pengelolaan arus kas hal-hal yang
harus diperhatikan adalah bagaimana agar pengumpulan kas dan pengeluaran kas dapat berjalan secara efektif dan efisien serta investasi kas secara temporer pada
saat dana kas belum dibutuhkan. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting karena perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan segala sumber daya yang
dimilikinya termasuk dana kas yang dimiliki. Perusahaan akan berupaya untuk dapat memnuhi segala kewajibannya baik kepada pihak internal perusahaan
ataupun pihak eksternal yang terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan pastinya akan melakukan investasi
dengan dana kas yang dimilikinya. Investasi ini bisa berupa penanaman pada surat berharga ataupun pada aktiva-aktiva yang dinilai menguntungkan oleh pihak
perusahaan. Tujuan dari investasi ini tentunya adalah untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan mendapatkan pendapatan sekunder selain dari bisnis
utama yang dijalankan. Selain untuk memaksimalkan penggunaan segala sumber daya yang ada untuk mendapatkan keuntungan, pengelolaan dana kas dan arus kas
juga bertujuan untuk menjaga kestabilan kas perusahaan. Pengelolaan dana kas dan arus kas baik untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan menjaga
kestabilan dana kas diperlukan manajemen tertentu dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini, pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dana kas adalah
manajer keuaangan, yang dalam prakteknya akan dibantu oleh beberapa pihak
terkait, seperti pegawai dan staf bagian keuangan dan pembukuan.
Guna mencapai pengelolaan kas yang efektif dan efisien serta sejalan dengan rencana strategis perusahaaan, perlu adanya alat yang digunakan untuk membantu
pengelolaan kas tersebut. Alat yang dapat digunakan adalah anggaran kas. Dengan anggaran kas akan tampak seberapa besar jumlah kas yang telah tersedia, jumlah
kas yang belum terkumpul, jumlah kas yang harus dibayarkan serta proyeksi kas di masa yang akan datang. Dengan demikian anggaraan kas dapat dijadikan
sebagaai dasar untuk pembayaran serta pengendalian kas. Selain anggaran kas perusahaan juga membutuhkan informasi tentang saldo kas perusahaan setiap
harinya. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat mengetahui saldo kas perusahaan secara aktual dan riil serta dapat juga digunakan untuk mencegah
penyelewengan kas.
Pada dasarnya ide umum dari pengelolaan arus kas adalah mempercepat penerimaan kas dan memperlambat pembayaran kas, dengan tetap memperhatikan
nilai-nilai kewajaran serta stabilitas kas perusahaan. Sebagai ilustrasi, perusahaan akan berupaya agar mempercepat pengumpulan piutang sehingga dapat
menggunakan dana kas piutang tersebut untuk invetasi pada aktiva lainnya.namun
sebaliknya perusahaan mengusahakan agar dapat memperlambat pembayaran hutang agar dana kas dari hutang tersebut masih bisa digunakan untuk kegiatan
usaha. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa hal ini harus dilakukan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kewajaran serta stabilitas kas
perusahaan. Dengan demikian tampak jelas bahwa tujuan utama pengelolaan dana kas yang dimiliki perusahaan adalah untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
perusahaan akan pembayaran yang menggunakan dana kas, memaksimalkan sumber daya kas yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan dan pendapatan perusahaan, menjaga kestabilan kas agar berada pada posisi yang likuid, sebagai langkah waspada akan segala kondisi yang mungkin
terjadi, menjaga dan mengawasi dana kas dari upaya-upaya penyelewengan.
Setiap periode akan tampak realisasi penerimaan kas dan pengeluaran kas. Berdasarkan data realisasi tersebut perusahaan dapat menyusun anggran kas.
Anggaran kas di setiap perusahaan bisa saja memiliki bentuk yang berbeda-beda. Namun tujuan dari anggaran kas tersebut pada dasarnya adalah sama. Adapun
tujuan dari penyusunan anggran kas tersebut agar pimpinan dapat mengetahui tentang kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasional perusahaan,
kemungkinan adanya surplus atau defisit kas karena rencana operasional perusahaan, besarnya dana yang dibutuhkan serta kapan waktu yang tepat dana itu
digunakan untuk menutup defisit kas, jika posisi kas deficit, gambaran mengenai waktu pengumpulan piutang dan pembayaran hutang.
Dari realisasi penerimaan dan pengeluaran kas yang tertuang dalam anggaran kas perusahaan, dapat diketahui apakah suatu perusahaan itu berada dalam posisi
likuid atau tidak likuid. Posisi keuangan perusahaan merupakan hal utama yang
dibuthkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menetukan arah perkembangan perusahaan dan kebijakan-kebijakan apa saja yang akan diambil
pada masa yang akan datang. Tanpa kondisi keuangan yang baik, dapat dipastikan seluruh kegiatan operasional tidak akan berjalan dengan baik. Dari beberapa
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa manajemen arus kas pada suatu perusahaan memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional suatu
perusahaan, dengan mempertimbangkan hal ini maka penulis memilih judul penelitian ini
“Analisis Arus kas Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan’’. Dalam hal ini laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan
kas selama satu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa
penggunaannya.