Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat diperoleh beberapa kesimpulan dan saran tentang sertifikasi hak tanah melalui ajudikasi pada kawasan bencana tsunami di kota Banda Aceh, sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan sertifikasi hak milik atas tanah pasca bencana tsunami melalui ajudikasi di kota Banda Aceh, telah berhasil memberikan jaminan kepastian hak bagi sebagian masyarakat yang terkena bencana tsunami, namun pelaksanaannya tidak mampu mencapai target sebagaimana yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga ada sebagian masyarakat belum mampu mendapatkan jaminan kepastian hak atas tanah. Hal ini disebabkan oleh berbagai permasalahan yang muncul baik pada saat pelaksanaan maupun setelah sertifikasi itu dijalankan. 2. Hambatan terhadap sertifikasi hak atas tanah pada lokasi bencana tsunami di kota Banda Aceh adalah tanah yang tidak diketahui pemiliknya, proses administrasi waris dan perwalian yang berbelit, kurangnya partisipasi masyarakat dan tidak jelasnya status hak atas tanah, tanahnya masih dalam sengketa. Sedangkan permasalahan yang timbul setelah pelaksanaan sertifikasi hak atas tanah pada lokasi bencana tsunami di kota Banda Aceh adalah terjadinya sertifikat ganda, terjadinya sengketa kepemilikan antar ahli waris, kesalahan objek tanah, sertifikat keluar atas nama ahli waris yang tidak berhak, luas tanah berbeda, tidak Universitas Sumatera Utara 124 jelasnya batas-batas tanah karena dalam sertifikat hanya disebut luasnya saja serta munculnya nama pemilik lama atas objek yang sudah terjadi peralihan hak. 3. Upaya yang dapat dilakukan atas permasalahan yang timbul setelah sertifikasi hak atas tanah adalah melakukan pendataan dan pengukuran ulang atas tanah- tanah yang bermasalah, membatalkan sertifikat baru yang menyebabkan terjadi sertifikat ganda, mengalihkan hak atas tanah kepada yang berhak dengan cara melakukan pelepasan hak, mengajukan penetapan pengadilan atas sengketa kepemilikan oleh bahli waris. Serta menempuh jalur penyelesaian secara musyawarah bila terjadi sengketa berkaitan dengan sertifikat kepemilikan hak atas tanah.

B. Saran

1. Diharapkan kepada pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional untuk mengevaluasi kembali atas pelaksanaan sertifikasi hak atas tanah dikawasan bencana tsunami, karena mengingat masih ada sebagian masyarakat belum mendapat jaminan perlindungan atas hak mereka terutama kepastian akan kepemilikan bidang-bidang tanah, dimana masih ada sengketa kepemilikan berkaitan dengan sebagian sertifikat yang dikeluarkan oleh Tim Ajudikasi. 2. Disarankan Badan Pertanahan Nasional agar dalam melakukan sertifikasi hak atas tanah khususnya di kawasan bencana alam, agar lebih teliti karena banyak permasalahan yang dihadapi dilapangan, baik kondisi alam maupun kondisi yuridis yang sangat kompleks, untuk meminimalisir terjadinya permasalahan Universitas Sumatera Utara 125 dikemudian hari. 3. Kepada masyarakat diharapkan bilamana, terjadi permasalahan berkaitan masalah pertanahan agar dapat diselesaikan secara baik melalui jalur hukum ataupun secara musyawarah, dan selalu menghindari terjadinya konflik, dan harus selalu menghargai hak-hak keperdataan yang dimiliki orang lain. Universitas Sumatera Utara 126 DAFTAR PUSTAKA

A. Buku- buku