DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN PENUTUP
                                                                                Kafa’ah itu sendiri merupakan istilah  yang dipakai dalam ilmu fiqh, dan hal  ini  biasanya  berlaku  dalam  perkawinan.  Sedangkan  maksud  kafa’ah  dalam
perkawinan adalah keserasian antara calon suami dan calon isteri, sehingga pihakf pihak yang berkepentingan tidak keberatan terhadap perkawinan itu.
12
Riwayat At Tirmidzi dari Abu Hurairah. Rasulullah saw, bersabda:
ل  Ž F ه 6ا  7 :
و  7  ا 6,  ا  ر ل :
اذ ‘ ا ’“. ا
”.و F د نG  –  9 ،
ّو˜ Ž
. و ضرšا 6  ›   ‘–ا D– šا
œF  7 د 3 9   ا Žاور
ى
٤ ا
13
1 ,
1 2
13 4
5 6
6 3 7 5
0 8 Dalam  hadist  ini,  titahnya  ditunjukan  kepada  para  wali  agar  mereka
mengawinkan  perempuanfperempuan  yang  dikawininya  kepada  lakiflaki peminangnya  yang  beragama,  amanah  dan  berakhlak.  Jika  mereka  tidak  mau
mengawinkan  dengan  lakiflaki  yang  berakhlak  luhur,  tetapi  memilih  lakiflaki yang  tinggi  keturunannya,  berkedudukan  dan  harta,  berarti  akan  mengakibatkan
fitnah dan kerusakan tak ada hentinya bagi lakiflaki tersebut.
12
Kamal Muktar, 4
, 5
, Jakarta, Bulan Bintang, 1974, hal.69
13
Drs. H. Moh. Zuhri Dipl.Tapl, , Semarang, CV. Asy syifa, 1992, hal.
409
Kafa’ah itu sendiri bukan menjadi syarat bagi pernikahan tetapi jika tidak dengan  keridhaan  masingfmasing,  yang  lain  boleh  membatalkan  pernikahan  itu
dengan alasan tidak sekufu’sederajat atau sepadan.
14
Hasbullah  Bakry  menjelaskan  bahwa  pengertian  kafa’ah  ialah  di  antara calon  suami  dengan  calon  isterinya  setidakftidaknya  dalam  tiga  perkara  yaitu
agama  samfsama  Islam,  harta  samafsama  berharta,  dan  kedudukan  dalam masyarakat samafsama merdeka.
15
Kafa’ah  juga  menurut  istilah  dikemukakan  oleh  Alhamdani  yang mengartikan bahwa kafa’ah sebagai penyesuaian keadaan antara si suami dengan
perempuannya,  sama  kedudukannya.  Suami  seimbang  dengan  kedudukannya dengan isterinya di masyarakat, sama baik akhlaknya dan kekayaannya.
16
Kafa’ah  menurut  istilah  juga  dikemukakan  oleh  M.  Ali  Hasan  yang mengartikan  kafa’ah sebagai kesetaraan yang perlu dimiliki oleh calon suami dan
isteri,  agar  dihasilkan  keserasian  hubungan  suami  isteri  secara  mantap  dalam menghindari celaan di dalam masalahfmasalah tertentu.
17
Dari  pengertian,  maka  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  pengertian kafa’ah  secara  umum  adalah  keserasian  atau  kesetaraan  antara  calon  suami
14
Sulaiman Rasyid, , Bandung, Sinar Baru Alghesinde, 1997, Cet. 31, hal.390
15
Hasbullah Bakry, , Jakarta, UI PREES, 1998, hal.159
16
H.S.A Al Hamdani, , Jakarta, Pustaka Amani, 2002, hal. 15
17
M Ali Hasan, ,
9 , Jakarta, Prenada Media,
2003, hal.33
                                            
                