yang  mnyelesaikan    pendiddikan  diploma  dengan  persentase  16.7      dan responden  dalam pendidikan nya di dominasi oleh pendidikan umum yaitu 38.9
.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  pendidikan  umum  lebih  di  minati  oleh masyarakat desa lebaksiu.
Tabel 4.4 Responden Menurut Status Perkawinan
Keterangan: Dari  tabel  4.4  terlihat  bahwa  responden  dengan  persentase  54.4
berstatus menikah,  sedangkan  yang  belum  menikah  dengan  persentase 45.6 . Hal ini menunjukkan  bahwa  masyarakat  desa lebaksiu sudah menikah.
Tabel 4.4 Responden Menurut Pekerjaan
No Keterangan
Frekvensi Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Pembantu rumah tangga
Kary.Swasta Pegawai Negeri
Pensiunan Pedg. Kecil dan menengah
16 21
17 14
22 17.7
23.4 18.9
15.5 24.5
Total 90
100 Keterangan:
Berdasarkan  pekerjaan  responden,  ternyata  responden  lebih  banyak sebagai  pedagang.  Kecil  dan  menengah  dengan  persentase  24.5  ,  persentase
No Status Pernikahan
Frekvensi Persentase
1. 2.
Nikah Belum Nikah
49 41
54.4 45.6
Total 90
100
23.4  adalah responden sebagai pekerja swasta, sementara itu jumlah responden yang  bekerja  di  sektor  formal  pegawai  negeri  hanya  18.9  .  Data  ini
menunjukkan bahwa masyarakat desa lebaksiu mayoritas sebagai pedagang kecil
dan menengah.
B.  Pemahaman Masyarakat Desa Lebaksiu Tentang Kafa’ah
Setelah  penulis  melakukan  penelitian  melalui  angket dengan  beberapa  masyarakat  baik  orang  tua,  tokoh  agama  dan  pemuda,  Penulis
mencoba memaparkan pendapat masyarakat tersebut. Dalam penelitian tersebut diatas, masyarakat Desa Lebaksiu dengan status
pendidikannya  diatas  ratafrata  dalam  hal  tentang  pemahaman dalam
perkawinan cukup dipahami. Oleh karena itu masyarakat Desa Lebaksiu dengan pemahamannya  selalu  menentukan  pilihan  didalam  memilih  pasangan  calon
suami maupun calon isteri dengan konsep E
, sehingga setiap keluarga pada masyarakat  Desa  Lebaksiu  merasakan  kehidupan  rumah  tangganya  menjadi
semakin tenang, juga ketentraman dalam keluarga dan masyarakat. Berikut dataf data penelitian yang telah diolah dari hasil lapangan:
Tabel 4.5 Informasi tentang pengertian kafa‘ah
No.    Alternatif Jawaban Frekvensi
Persentase 1.
2. 3.
4. Keluargakerabat
Tokoh agamaulama Teman
Buku 23
25 22
20 25,5
27,7 24,5
22,3 Total
90 100
Keterangan: Data  tabel  4.5  bahwa  tokoh  agama    ulama  dengan  persentase  27,7  ,
keluarga  adalah  dengan  persentase  25,5  ,  dengan  persentase  24,5    adalah teman  sedangkan  buku  dengan  persentase  22,3    digunakan  sebagai  informasi
penunjang.  Berdasarkan  dari  data  diatas  menunjukkan    bahwa  sebagian  besar informasi  yang  diketahui  oleh  masyarakat  desa  lebaksiu  melalui  para  tokoh
agama dan keluarga kerabat.
Tabel 4.6 Bagaimana Seharusnya Pernikahan Dijalankan
No.  Alternatif Jawaban Frekvensi
Persentase 1.
2. 3.
Cukup mengikuti hukum Islam Harus sesuai dengan hukum negara
Sesuai hukum Islam dan negara 25
22 43
27,8 24,5
47.7 Total
90 100
Keterangan1 Tabel diatas merupakan  47,7  responden yang menyatakan bahwa suatu
pernikahan    harus  mengikuti  dua  ketentuan  hukum,  hukum  Islam  dan  hukum
negara, responden dengan 27,5  menilai bahwa cukup mengikuti hukum Islam . Sementara 24,5  responden menyatakan harus sesuai dengan hukum negara.
Berdasarkan  data  informasi  pada  tabel  4.6  bahwa  mayoritas  masyarakat desa  Lebaksiu  masih  eksistensi  dengan  hukum  negara  berdampingan  dengan
eksistensi ukum Islam. Masyarakat menilai bahwa suatu pernikahan harus sesuai dengan  ketentuan  hukum  Islam  dan  juga  hukum  negara,  masyarakat  memahami
hukum  negara  yaitu  undangfundang  perkawinan  dan  memahami  pula  hukum Islam yang kemungkinan akan muncul dikemudian hari.
Tabel 4.7 Pentingkah kafa’ah dalam perkawinan
No.        Keterangan Frekvensi
Persentase 1.
2. 3.
4. Penting
Sangat Penting Cukup Penting
Tidak penting 24
25 22
19 26,6
27,7 24,5
21,2 Total
90 100
Keterangan: Berdasarkan responden pada tabel diatas bahwa 27,7 adalah responden
yang  menyatakan sangat penting , sedangkan penting dengan responden 26,6 , responden dengan cukup penting adalah 24,5  dan tidak penting adalah 21,2 .
Hal  ini  bisa  ditarik  kesimpulan    bahwa  responden  menyatakan  kafa’ah  sangat penting dikarenakan masyarakat desa lebaksiu mengutamakan dan mengharapkan
kafa’ah dalam perkawinan.