hal ini, Keputusan konsumen dalam memilih sebuah produk dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam diri sendiri, maupun dari luar diri atau
lingkungannya. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen, yaitu pengaruh situasional situational influences, pengaruh psikologis
psychological influences
, pengaruh
sosio-budaya sociocultural influences
, dan pengaruh bauran pemasaran marketing mix influences
. Dari keempat faktor tersebut, faktor psikologis merupakan faktor yang muncul dari dalam diri konsumen. Faktor psikologis disini
dapat juga berpengaruh kepada pemilihan Brand yang menurut mereka adalah Brand yang bagus
49
. Citra brand image sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
faktor yang berkaitan dengan produk itu sendiri, faktor lingkungan maupun faktor psikologi konsumen.
50
Ketika konsumen mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap suatu merek, maka ia akan sangat
terlibat dan sangat selektif dalam keputusan pemilihannya. Sehingga hal ini
Berarti jika konsumen yakin bahwa merek “X” sebagai merek yang berkualitas, maka apapun yang berhubungan dengan merek
“X” pasti juga akan diyakini sebagai sesuatu yang berkualitas.
Maka apabila Bank Syariah Mandiri hadir di Timor Leste maka keberadaannya akan dapat diterima dengan cukup baik di Negara tersebut
49
Berkowitz Eric N, Marketing, 3rd ed., Boston: Homewood, 1997, h. 117.
50
Philip Kotler, 2001, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian
, Jilid 1, edisi 7, Jakarta: Universitas Indonesia, 2001, h.361.
karena secara psikologi mereka telah menganggap Bank Mandiri sebagai Bank yang yang dikenal dengan Baik oleh masyarakat Timor Leste.
2. Threat
Dalam mengembangkan keunggulan atau kekuatannya untuk meraih kesempatan pasti terdapat banyak hambatan dan tantangan yang
harus dihadapi, hambatan tersebut tidak menguntungkan dan dapat mengancam kedudukan bank apabila tidak diantisipasi dengan aktifitas
pemasaran yang terpadu.
51
Adapun threat bank syariah Mandiri untuk membuka cabang di Timor Leste yaitu:
a. Rendahnya Tingkat Pendidikan
52
Pendidikan adalah salah satu hak yang harus diperoleh setiap warga negara. Agar semua warga negara bisa memperolehnya maka pemerintah
atau negara mempunyai kewajiban untuk menciptakan mekanisme dan sistem yang baik kepada semua warga negaranya untuk bisa mengakses
dunia pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai pada Perguruan Tinggi.
Negara Timor Leste sudah membebaskan biaya-biaya sekolah Negeri mulai dari level SD sampai SMA dan hal tersebut sudah tertuang
51
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank Jakarta: Liberi 2002 h. 75-76
52
Pandu Wiguno, Manager Bank Mandiri Timor Leste. Berdasarkan hasil wawancar mengenai kebijakan Undang-Undang Perbankan di Timor Leste tanggal 03 desember 2009
dalam Konstitusi dan buku Perencanaan Pembangunan Nasional. Artinya masyarakat Timor Leste baik yang berekonomi lemah bisa bersekolah
sampai pada level SMA. Namun meskipun demikian pendidikan merupakan salah satu masalah yang dihadapi Negara Timor Leste.
53
Namun meskipun demikian, Timor Leste adalah Negara yang berpenduduk minoritas Islam, oleh karena itu tingkat pendidikan dan
pemahaman mereka tentang Islam sangat kurang, khususnya mengenai perbankan syariah oleh karena itu Beberapa kendala serius yang harus
yang dihadapi oleh perbankan syari‟ah dalam perkembangannya salah satunya yaitu pendidikan dan Pemahaman masyarakat yang masih
minim
54
b. kurangnya sosialisasi
berdasarkan hasil observasi penulis di lapangan, Sosialisasi perbankan syariah masih sangat kurang. Masyarakat luas di berbagai
segmen masih terlalu banyak belum mengerti sistem, konsep, filosofi, produk, keuntungan dan keunggulan bank syariah.
Dalam hal ini setidaknya ada 3 kategori nasabah, yakni loyalis syariah, loyalis konvensional dan pasar mengambang floating market.
Persoalan pada pasar mengambang adalah ada yang sudah tahu tapi belum paham, sudah paham tapi belum percaya, sudah percaya tapi belum
sepenuhnya berpartisipasi. Proses sosialisasi perlu dilakukan secara
53
Republik Democratica De Timor Leste, Ministerio Das Financas Direccao-geral De Analise e Pesquisa Direccao Nacional de Estatistica
,Edisi 2008, hal. 16
54
M. Syafi‟i, Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta, Gema Insani Press
2001, hal 226.
continue . Promosi yang gencar dan menarik dengan memanfaatkan
berbagai media, baik media below the line event-event, seminar, brochure, spanduk, umbul-umbul maupun media above the line televisi,
radio, koran, majalah. Promosi via televisi nampaknya masih jarang. Padahal promosi lewat media ini cukup efektif untuk pembentukan branch
image dan branch awareness. Yang perlu digarisbawahi bahwa, sosialisasi dan promosi itu harus mampu membentuk image dan dapat mengubah
pilihan pasar mengambang pada bank syariah.
55
c. Harus memulai dari nol
Membangun perbankan syariah seperti membangun jaringan transportasi kereta api yang harus dimulai dari membuat rel. Karena
menciptakan satu landasan ekonomi syariah, harus dimulai dari nol, Maka kemungkinan disana-sini masih diperlukan pengaturan peraturan
pelaksanaan untuk pembinaan dan pengawasannya.
56
Wacana mengenai Bank Syariah adalah sesuatu yang baru di Timor Leste, oleh karena itu ada banyak rintangan dan masalah yang harus
dihadapi untuk mewujudkannya. Untuk mensiasati hal ini Bank Mandiri dapat terlebih dahulu membuka Islamic windows untuk melihat seberapa
besar pangsa pasar masyarakat yang tertarik dengan perbankan syariah di Timor Leste.
d. Isu politik
55
Adiwarman, Karim, Ekonomi Islam, Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta:GIP 2001 h. 77
56
Wirdyaningsih, ,et al. BANK DAN ASURANSI ISLAM DI INDONESIA Jakarta, Kencana, 2006 h. 167
Timor Leste sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah beragama non muslim, maka Perbankan Islam bisa menjadi isu politik
besar. Akan ada pihak-pihak yang berusaha menghalangi berkembangnya bank Islam ini semata-mata hanya karena tidak suka apabila umat islam
bangkit dari keterbelakangan ekonominya. Mereka tidak mau tahu, bahwa bank Islam itu jelas-jelas bermanfaat untuk semua orang tanpa pandang
bulu. Isu eksklusivisme mungkin akan dilontarkan untuk mencegah berkembangnya bank Islam.
57
Table 3. TABEL EFAS
58
PELUANG OPPORTUNITY
ANCAMAN THREAT
1.Masih Negara baru 2. sudah berdirinya Bank Mandiri
di Timor Leste 3.berkembangnya bank syariah di
dunia international 1 Tingkat pendidikan yg
kurang 2. kurangnya Informasi yg
diberikansosialisasi 3. Harus memulai dari nol
4. Isu politik
C. Alternatif Strategi
59
57
Ibid. h.170
58
EFAS = Faktor-Faktor strategis eksternal suatu perusahaan eksternal strategic Factor Analysis Summary
59
Alternatif Strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Bank Syariah Mandiri
Setelah diketahui faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal Peluang dan Ancaman, maka kemudian kita menentukan strategi
yang dapat dikembangkan oleh Bank Syariah mandiri untuk dapat membuka cabang di Timor Leste.
Penyusunan analisis SWOT berikutnya dapat menggunakan dua cara yang telah lazim digunakan, yaitu dengan menggunakan Analisis SWOT
secara kuantitatif yang dikembangkan Pearce dan Robinson dan pendekatan kualitatif ala MATRIKS SWOT yang dikembangkan Kearns.
1. Analisis SWOT versi Pearce dan Robinson
agar dapat diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya, Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara
kuantitatif melalui perhitungan Analisis SWOT versi Pearce dan Robinson.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Melakukan perhitungan skor a dan bobot b point faktor serta jumlah
total perkalian skor dan bobot c = a x b pada setiap faktor S-W-O-T. Menghitung skor a masing-masing point faktor dilakukan secara saling
bebas penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang
besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim
digunakan adalah dari 1 sampai 5, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 5 berarti skor yang paling tinggi.
Perhitungan bobot b masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah
dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah
didapat rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor.
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W d dan faktor O dengan T e; Perolehan angka d = x selanjutnya menjadi nilai
atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka e = y selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik x,y pada kuadran SWOT.
Perhitungan yang dimaksud dapat di gambarkan melalui table di bawah ini.
Identifikasi lingkungan internal S-W
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot
Rating 2 X 3
1 2
3 4
Kekuatan S 1.
Sistem yang lebih adil
2.
Tahan krisis
3 3
23 33
2 3
3.
Memiliki asset yang cukup baik
3 23
2 Total S
7 Kelemahan W
1. Rendahnya SDM 2. Minoritas
3. Sinisme Masyarakat
4. Belum adanya Undang Undang UU baku yang menerangkan perbangkan
syariah. 3
3 3
5 24
34 24
44 1,5
2,25 1,5
5
Total W 10,25
Total S-W = X 7
– 10,25 = -3,25
Identifikasi lingkungan eksternal O-T.
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot
Rating 2 X 3
1 2
3 4
Peluang O
1. Masih Negara baru 2. sudah berdirinya Bank Mandiri di
Timor Leste 3. berkembangnya bank syariah di dunia
international
4 5
4 23
23
23 2,7
3,4
2,7
Total S 6,7