tahun kemudian terjadi pertumbuhan abnormal menjadi berbenjol-benjol yang disebut struma multinodular. Penderita struma toksik dengan jenis hipotiroidisme
dijumpai pada perempuan lanjut usia setelah menjalani pembedahan sedangkan struma non toksik dengan jenis tiroididtis subakut terutama terdapat pada
perempuan yang berusia 20 tahun.
5,21
6.7.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Jenis Struma
Proporsi jenis kelamin penderita struma berdasarkan jenis struma yang rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Jenis Struma
27.4 15.1
72.6 84.9
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Struma Toksik Struma Non Toksik
Jenis Kelamin
Pr o
p o
r si
Laki-Laki Perempuan
Gambar 6.11. Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Struma Berdasarkan Jenis Struma Rawat Inap di RS Santa
Elisabeth Medan Tahun 2005- 2009
Berdasarkan gambar 6.11 dapat dilihat bahwa jenis kelamin penderita struma berdasarkan jenis struma yaitu struma toksik terdapat 27,4 laki-laki dan
72,6 perempuan. Struma non toksik terdapat 15,1 laki-laki dan 84,9 perempuan. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p0,05. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin penderita struma berdasarkan jenis struma.
Pada penderita struma terdapat gangguan yang berulang dari pembesaran kelanjar tiroid yaitu pada periode kehamilan, laktasi dan emosional. Perempuan
yang menderita struma kesuburannya dapat terganggua karena siklus mensturasi yang panjang tidak melepaskan telur dari ovarium. Namun jika terjadi
pembuahan, perkembangan janin dapat terganggu atau dapat terjadi keguguran.
5
6.7.3 Status Perkawinan Berdasarkan Jenis Struma
Status perkawinan penderita struma berdasarkan jenis struma yang rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Jenis Struma
77 85.9
23 14.1
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Struma Toksik Struma Non Toksik
Status Pernikahan
Pr o
p o
r si
Menikah Belum menikah
Gambar 6.12 Diagram Bar Distribusi Proporsi Status Perkawinan Penderita Struma Berdasarkan Jenis Struma Rawat Inap di RS Santa
Elisabeth Medan Tahun 2005-2009
Berdasarkan gambar 6.12 dapat dilihat bahwa proporsi penderita struma toksik yang menikah 30,7 dan belum menikah 9,2. Penderita struma non
toksik yang menikah 51,6 dan belum menikah 8,5. Berdasarkan hasil uji Chi- square diperoleh nilai p0,05.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara status perkawinan penderita berdasarkan jenis struma.
Struma dapat terjadi pada semua umur namun sering terjadi pada umur 30 tahun, proporsi umur tertinggi penderita struma adalah 20-40 tahun 47,7
yang merupakan usia menikah dan usia produktif.
6.7.4 Jenis Struma Berdasarkan Penatalaksanaan Medis