Variabel Return On Equity ROE Tabel 4.4 Variabel Abnormal Return Tabel 4.5

NPM terendah terjadi di tahun 2008 triwulan III oleh PT Infoasia, Tbk., sebesar - 0,01. Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., nilai NPM tertinggi terjadi pada triwulan III tahun 2006 yaitu sebesar 0,25, dan NPM terendah terjadi pada triwulan III tahun 2005 yaitu sebesar 0,18 . Pada PT Indosat, Tbk., NPM tertinggi terjadi pada triwulan I tahun 2008 yaitu sebesar 0,14, dan NPM terendah terjadi pada triwulan II tahun 2006 yaitu sebesar 0,09 . Pada PT Infoasia, Tbk., NPM yang tertinggi terjadi di triwulan I tahun 2005 yaitu sebesar 0,14, dan NPM yang terendah terjadi di tirwulan III tahun 2008 yaitu sebesar -0,01.

3. Variabel Return On Equity ROE Tabel 4.4

Nilai ROE pada Sektor Telekomunikasi di BEI per triwulan 2005-2008 dalam jutaan rupiah Tahun Triwulan TLKM ISAT IATG 2005 I 0,34 0,02 0,07 II 0,17 0,05 0,10 III 0,27 0,07 0,13 IV 0,34 0,11 0,15 2006 I 0,39 0,03 0,02 II 0,24 0,03 0,04 III 0,33 0,06 0,07 IV 0,39 0,09 0,07 2007 I 0,09 0,03 0,01 II 0,23 0,05 0,03 III 0,30 0,09 0,05 IV 0,38 0,12 0,05 2008 I 0,08 0,03 0,00 II 0,20 0,06 0,01 III 0,27 0,08 -0,01 Sumber: Hasil Penelitian 2009 data diolah Keterangan: TLKM : Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ISAT : Indosat, Tbk. IATG : Infoasia, Tbk. Return On Equity ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian atas investasi yang Universitas Sumatera Utara ditanamkan oleh pemegang saham atau investor. Nilai variabel ROE yang ditunjukkan pada Tabel 4.4 menggambarkan ROE pada tahun 2005,2006,2007,2008. Variabel ROE yang tertinggi terjadi secara bersamaan pada tahun 2006 triwulan I dan triwulan IV oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., yaitu sebesar 0,39. NPM terendah terjadi di tahun 2008 triwulan III oleh PT Infoasia, Tbk., sebesar -0,01. Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., nilai ROE tertinggi terjadi secara bersamaan pada triwulan I dan triwulan IV tahun 2006 yaitu sebesar 0,39, dan ROE terendah terjadi pada triwulan I tahun 2007 yaitu sebesar 0,09 . Pada PT Indosat, Tbk., ROE tertinggi terjadi pada triwulan IV tahun 2007 yaitu sebesar 0,12, dan ROE terendah terjadi pada triwulan I tahun 2005 yaitu sebesar 0,02 . Pada PT Infoasia, Tbk., ROE yang tertinggi terjadi di triwulan IV tahun 2005 yaitu sebesar 0,15, dan ROE yang terendah terjadi di tirwulan III tahun 2008 yaitu sebesar -0,01. Universitas Sumatera Utara

5. Variabel Abnormal Return Tabel 4.5

Nilai Abnormal Return pada Sektor Telekomunikasi di BEI per triwulan 2005-2008 dalam jutaan rupiah Tahun Triwulan TLKM ISAT IATG 2005 I -0,16 0,151 II 0,003 -0,079 -0,298 III 0,132 0,09 -0,28 IV -0,196 -0,042 -0,207 2006 I 0,045 -0,111 -0,168 II 0,047 -0,178 -0,348 III 0,033 -0,109 -0,158 IV 0,011 0,098 -0,332 2007 I -0,05 -0,018 -0,145 II -0,107 -0,063 0,04 III -0,004 -0,005 0,081 IV -0,23 0,012 -0,127 2008 I -0,036 -0,146 -0,124 II -0,066 -0,029 -0,019 III 0,032 0,12 0,132 Sumber: Hasil Penelitian 2009 data diolah Keterangan: TLKM : Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ISAT : Indosat, Tbk. IATG : Infoasia, Tbk. Abnormal return merupakan selisih antara return realisasi actual return dengan return yang diharapkan expected return. Nilai Abnormal Return yang ditunjukkan pada Tabel 4.5 menggambarkan Abnormal Return pada tahun 2005,2006,2007,2008. Variabel Abnormal Return yang tertinggi terjadi pada tahun 2005 triwulan I oleh PT Indosat, Tbk., yaitu sebesar 0,151. Abnormal Return terendah terjadi di tahun 2006 triwulan II oleh PT Infoasia, Tbk., sebesar - 0,348. Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., nilai Abnormal Return tertinggi terjadi pada triwulan III tahun 2005 yaitu sebesar 0,132, dan Abnormal Return terendah terjadi pada triwulan IV tahun 2005 yaitu sebesar - 0,196 . Pada PT Universitas Sumatera Utara Indosat, Tbk., Abnormal Return tertinggi terjadi pada triwulan I tahun 2005 yaitu sebesar 0,151, dan terendah terjadi pada triwulan II tahun 2006 yaitu sebesar - 0,178 . Pada PT Infoasia, Tbk., Abnormal Return yang tertinggi terjadi di triwulan III tahun 2008 yaitu sebesar 0,132, dan Abnormal Return yang terendah terjadi di tirwulan II tahun 2006 yaitu sebesar -0,348.

B. Evaluasi Model Statistik

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek Indonesia

1 44 82

Analisis Dampak Merger dan Akuisisi terhadap Abnormal Return dan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 123 97

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Abnormal Return Saham pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2011

1 47 96

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 91 79

Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 64 91

Analisis Perbedaan Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia

1 78 64

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 41 86