2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda di atas harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen, variabel dependen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal Hakim, 2001:254. Uji ini
dilakukan melalui analisis Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi
korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen. Uji multikolinearitas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan sebagai berikut Ghozali,
2005:92: 1.
Bila Variance Inflation Factor
10 terdapat
masalah multikolinearitas yang serius, sebaliknya
2. Bila Variance Inflation Factor 10 tidak terdapat masalah
multikolinearitas yang serius.
c. Uji Heterokedastisitas
Merupakan nilai varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel bebas adalah tidak sama. Keadaan
Universitas Sumatera Utara
heterokedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi jadi tidak efisien. Hasil taksiran dapat menjadi kurang dari semestinya,
melebihi dai semestinya atau menyesatkan. Dalam penelitian ini dipakai metode gletser test untuk menguji ada tidaknya gejala heterokedastisitas
dalam model penelitian ini.
d. Uji Autokorelasi
Adalah korelasi yang terjadi diantara anggota anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu seperti data untun
waktu time series data atau yang tersusun dalam rangkaian ruang seperti data silang waktu atau cross sectional data. Untuk menguji
apakah hasil estimasi model regresi tersebut tidak mengandung korelasi serial diantara disturbance term-nya maka dipergunakan metode Durbin
Watson Statistic. Untuk mengetahui adanya autokorelasi, digunakan dengan menggunakan
kriteria menurut Santoso 2002:11 dengan cara melihat Durbin Watson DW sebagai berikut:
1. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
2. Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi
3. Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif
3. Pengujian Hipotesis