yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skors nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan skors total kuisioner
tersebut. Apabila kuisioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item pertanyaan yang ada dalam kuisioner itu
mengukur konsep yang kita ukur. Uji validitas untuk instrument ini menggunakan pearson
product moment. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat hasil perhitungan t hitung. Apabila t t tabel maka pernyataan
tersebut valid, sedangkan t t tabel maka pernyataan tersebut tidak valid. Nilai t tabel untuk sampel 30 dengan derajat kemaknaan 5
adalah 0,361. Jika nilai t hitung lebih dari 0,361 maka pernyataan tersebut valid. Hasil validitas kuisioner dari 50 pernataan ada 38
pernyataan yang valid, yaitu pernyataan no 1, 2, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 45, 46, 47, 48, 49. Ada 12 pernyataan yang tidak valid. Akhirnya 38 pernyataan yang valid itulah yang digunakan
dalam pengambilan data. Uji reliabilitas instrument ini menggunakan bantuan
software computer dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Suatu instrument dikatakan reliable jika Alpha Cronbach 0.60
Hidayat, 2008. Uji reliabilitas pada instrument ways of coping ini telah dilakukan, dan didapatkan nilai Alpha Cronbach 0.690. Hal ini
menunjukkan bahwa penyataan ini cukup reliabel.
F. Langkah-langkah pengumpulan data
1. Setelah proposal disetujui oleh penguji, peneliti meminta surat permohonan izin dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Mengajukan surat permohonan izin tersebut kepada Kepala Puskesmas
Sambit 3. Peneliti menyeleksi calon responden yang sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan sebelumnya. 4. Setalah mendapatkan calon responden, peneliti menanyakan kepada
calon responden bersedia atau tidak menjadi responden 5. Calon responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan
informed consent dan diminta untuk mengisi kuisioner dengan memberikan waktu sekitar 20 menit.
6. Peneliti memberikan kesempatan bertanya jika dalam kuisioner terdapat pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden
7. Peneliti mengumpulkan kembali kuesioner dan memeriksa jika ada lembar kuesioner yang tidak lengkap atau pertanyaan yang tidak diisi
seluruhnya oleh responden. Jika yang tidak lengkap maka responden diminta untuk melengkapi.
8. Setelah data terkumpul dari semua responden, maka dilakukan analisa dan pengolahan data.
G. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut Hidayat 2007 etika penelitian keperawatan sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, sehingga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Informed consent Informed consent merupakan lembar persetujuan yang diberikan
kepada responden yang akan diteliti agar subjek mengerti maksud dan tujuan dari penelitian. Jika calon responden bersedia diteliti, maka
mereka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut. Tapi jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati
hak-hak responden. 2. Tanpa nama anonimity
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data. 3. Kerahasiaan confidentiality
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan kepada
pihak yang terkait dengan peneliti.
H. Pengolahan data
Darmin 2003 menjelaskan bahwa pengolahan data menejemen data terdiri dari serangkaian tahapan yang harus dilakukan agar data siap
untuk diuji statistik dan dilakukan analisis interpretasi. Adapun tahap- tahap pengolahan data meliputi: