Patofisiologi DM Diabetes Mellitus

Pemeriksaan penyaring yang khusus ditujukan untuk mengetahui prevalensi DM pada penduduk secara massal mass screening. Pemeriksaan penyaring dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah. Pemeriksaan glukosa dalam urin kurang sensitif dan relatif tidak spesifik. Konsentrasi glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring DM Tabel 2.1 Nilai normal kadar gula darah Bukan DM Belum pasti DM DM Konsentrasi glukosa darah sewaktu mgdL - Plasma vena - Darah kapilar 110 90 110 – 199 90 – 199 ≥ 200 ≥ 200 Konsentrasi glukosa darah puasa mgdL - Plasma vena - Darah kapilar 110 90 110 – 125 90 – 109 ≥ 126 ≥ 110 Untuk kelompok dengan faktor resiko yang hasil pemeriksaan penyaringnya negatif, pemeriksaan penyaring ulangan dilakukan setiap tahun. Sedangkan bagi mereka yang berusia 45 tahun tanpa faktor resiko lain, pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun.

7. Komplikasi

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan komplikasi akut dan kronis. Berikut ini akan diuraikan beberapa komplikasi yang sering terjadi dan harus diwaspadai 1. Hipoglikemia Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang, pitam pandangan menjadi gelap, keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai hilang kesadaran. Apabila tidak ditolong dapat terjadi kerusakan otak dan akhirnya kematian. 2. Hiperglikemia Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak secara tiba-tiba. Keadaan ini dapat disebabkan oleh stress, infeksi, dan konsumsi obat-obat tertentu. Hiperglikemia ditandai dengan poliuria, polidipsia, polifagia, kelelahan yang parah dan pandangan kabur. 3. Komplikasi makrovaskular 3 komplikasi makrovaskular yang umum berkembang pada penderita diabetes adalah : a. Penyakit jantung koroner coronary hearth disease = CAD b. Penyakit pembuluh darah otak c. Penyakit pembuluh darah perifer peripheral vaskular disease = PVD 4. Komplikasi mikrovaskular Komplikasi mikrovaskular terutama terjadi pada penderita diabetes tipe I. Hiperglikemia yang persisten dan pembentukan protein yang terglikasi termasuk HbA1c menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi makin lemah dan rapuh dan terjadi penyumbatan pada pembuluh-pembuluh darah kecil. Hal inilah yang mendorong timbulnya komplikasi-komplikasi mikrovaskular, antara lain retinopati, nefropati, dan neuropati.

8. Penatalaksanaan

Menurut Asmadi 2008 terdapat lima dasar penngobatan DM yang dinamakan Pentalogi Terapi DM, yaitu : a. Diet diabetes Penentuan jumlah kalori diit diabetes mellitusPenentuan jumlah kalori diit diabetes disesuaikan dengan status gizi penderita. Penentuan gizi penderita dilaksanakan dengan menghitung presentage of relative body weight BBR = berat badan relatif dengan rumus : BBR = BB TB −100 x 100 BB ; kg, TB; cm 1. Kurus underweight : BBR 90 2. Normal ideal : BBR 90-110 3. Gemuk overweight : BBR 110 4. Obesitas, apabila BBR 120: Obesitas ringan 120-130 Obesitas sedang 130-140 Obesitas berat 140-200