Pengujian Hipotesis kedua Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis Pertama

IV.4.2. Pengujian Hipotesis kedua

IV.4.2.1. Uji asumsi klasik IV.4.2.1.1. Uji normalitas data Uji normalitas data pada hipotesis kedua dapat dilihat pada grafik sebagai berikut: Gambar IV.5. Grafik Histogram pada Hipotesis Kedua Dari Gambar IV.5 terlihat bahwa bentuk histogram menggambarkan data yang berdistribusi normal karena membentuk seperti lonceng bell shaped. Pendeteksian normalitas data dapat juga dilihat melalui grafik Normal Probablility Plot berikut ini: pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Gambar IV.6. Grafik Normal P-P Plot pada Hipotesis Kedua Dari Gambar IV.6 dapat disimpulkan data terdistribusi dengan normal, dimana data terlihat menyebar mengikuti garis diagonal sehingga dapat dikatakan data berdistribusi normal. IV.4.2.1.2. Uji multikolinieritas Uji Multikolinieritas pada hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel IV.18 berikut: Tabel IV.18. Uji Multikolinieritas pada Hipotesis Kedua Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Kepuasan Kerja 0,736 1,359 Komitmen Organisasi 0,836 1,197 Kecerdasan Emosi 0,706 1,416 Sikap pada Budaya Organisasi 0,640 1,562 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. IV.4.2.1.3. Uji heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas pada hipotesis kedua dapat dilihat pada Gambar IV.7 berikut: Gambar IV.7. Grafik Scatterplot pada Hipotesis Kedua Dari grafik scaterplott terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi hipotesis kedua. Sehingga model regresi layak untuk dipakai memprediksi perilaku sosial organisasi berdasarkan masukan variabel independen kepuasan kerja, komitmen organisasi, kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisasi. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara IV.4.2.2. Persamaan regresi hipotesis kedua Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi berganda maka digunakan bentuk persamaan matematis. Hasil persamaan regresi berganda pada hipotesis kedua diperoleh dari Tabel IV.19 berikut: Tabel IV.19. Koefisien Persamaan Regresi Hipotesis Kedua Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant 7.841 10.051 .780 .439 KK .277 .072 .396 3.835 .000 .736 1.359 KO .166 .197 .081 .840 .405 .836 1.197 KE .251 .111 .237 2.250 .029 .706 1.416 1 SBO .237 .081 .323 2.917 .005 .640 1.562 a. Dependent Variable: PSO Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Berdasarkan Tabel IV.19 diperoleh bentuk persamaan untuk hipotesis kedua adalah sebagai berikut:        4 3 2 1 237 , 251 , 166 , 277 , 841 , 7 X X X X Y Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 7,841 menyatakan bahwa jika variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi, kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisasi tidak ada, maka kondisi perilaku sosial pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara organisasi Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Daerah Kota Tanjungbalai sebesar 7,841. Nilai besaran koefisien regresi 1  sebesar 0,277 dapat diartikan bahwa apa bila ada upaya meningkatkan kepuasan kerja pegawai sebesar satu point maka perilaku sosial organisasi juga mengalami peningkatan 0,277 point ditambah konstanta sebesar 7,841. Nilai besaran koefisien regresi 2  sebesar 0,166 dapat diartikan bahwa apa bila ada upaya meningkatkan komitmen organisasi sebesar satu point maka perilaku sosial organisasi juga mengalami peningkatan 0,166 point ditambah konstanta sebesar 7,841. Nilai besaran koefisien regresi 3  sebesar 0,251 dapat diartikan bahwa apa bila ada upaya meningkatkan kecerdasan emosi pegawai sebesar satu point maka perilaku sosial organisasi juga mengalami peningkatan 0,251 point ditambah konstanta sebesar 7,841. Nilai besaran koefisien regresi 4  sebesar 0,237 dapat diartikan bahwa apa bila ada upaya meningkatkan sikap pada budaya organisasi sebesar satu point maka perilaku sosial organisasi juga mengalami peningkatan 0,237 point ditambah konstanta sebesar 7,841. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara IV.4.2.3. Koefisien determinasi 2 R Hasil koefisien determinasi pada hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel IV.20. berikut: Tabel IV.20. Hasil Koefisien Determinasi pada Hipotesis Kedua Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .800 a .640 .608 4.11453 a. Predictors: Constant, SBO, KO, KK, KE b. Dependent Variable: PSO Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Besarnya nilai R Square pada Tabel IV.20 sebesar 0,640 yang berarti variabilitas variabel bebas yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel terikat sebesar 64 atau dengan kata lain kemampuan variabel bebas, yaitu kepuasan kerja X 1 , komitmen organisasi X 2 , kecerdasan emosi X 3 dan sikap pada budaya organisasi X 4 menjelaskan pengaruhnya terhadap perilaku sosial organisasi PNS di Sekretariat Daerah Kota Tanjungbalai Y sebesar 64. Sedangkan sisanya 36 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti seperti motivasi, kepribadian, kepemimpinan dan lain-lain. IV.4.2.4. Uji pengaruh simultan F test Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F pada hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel IV.21 berikut: pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Tabel IV.21. Hasil Uji F pada Hipotesis Kedua ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 1381.996 4 345.499 20.408 .000 a Residual 778.749 46 16.929 1 Total 2160.745 50 a. Predictors: Constant, SBO, KO, KK, KE b. Dependent Variable: PSO Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Pada Tabel IV.21 di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 20,408 dan nilai F tabel pada tingkat kepercayaan confident interval 95 atau á = 0,05 diperoleh nilai 2,57. Dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel di mana nilai F hitung 20,408 F tabel 2,57 dan signifikan pada 0,000 yang berarti variabel independen kepuasan kerja, komitmen organisasi, kecerdasan emosi, sikap pada budaya organisasi secara simultan mempengaruhi variabel perilaku sosial organisasi dan kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti jika kepuasan kerja, komitmen organisasi, kecerdasan emosi, sikap pada budaya organisasi secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada meningkatnya perilaku sosial organisasi pegawai, sebaliknya jika kepuasan kerja, komitmen organisasi, kecerdasan emosi, sikap pada budaya organisasi secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada menurunnya perilaku sosial organisasi pegawai. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara IV.4.2.5. Uji pengaruh parsial t test Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji t pada hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel IV.22 berikut: Tabel IV.22. Hasil Uji t pada Hipotesis Kedua Variabel t hitung t tabel Signifikansi Kepuasan Kerja 1 X 3,835 2,013 .000 Komitmen Organisasi 2 X 0,840 2,013 .405 Kecerdasan Emosi 3 X 2,250 2,013 .029 Sikap pada Budaya Organisasi 4 X 2,917 2,013 .005 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Penentuan nilai t tabel dengan á = 0,05 dengan df = n-k-1 pada penelitian ini df=51-4-1=46, maka nilai t tabel adalah 2,013. Untuk melihat pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Dari Tabel IV.22 dapat dilihat bahwa variabel kepuasan kerja diperoleh t hitung 3,835 t tabel 2,013 dengan signifikansi sebesar 0,000 atau di bawah á = 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap perilaku sosial organisasi. Ini berarti semakin tinggi nilai kepuasan kerja seorang pegawai maka akan semakin baik pula perilaku sosial organisasi pegawai. Pengaruh ini dapat dijelaskan bahwa perilaku karyawan akan melaksanakan tugas melebihi dari kewajiban formal yang ditentukan apabila ia mendapatkan rasa kepuasan dalam pekerjaan ini. Berdasarkan model kepuasan kerja pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara maka akan memunculkan perilaku pegawai yang melaksanakan tugas melebihi dari kewajiban formal yang ditentukan setelah melalui kondisi psikologis yang kritis. Seorang pegawai dalam organisasi mungkin memiliki keterampilan, pengalaman, pendidikan, mereka mengharap imbalan keuangan yang diterima mencerminkan perbedaan tanggung jawab, pengalaman, kecakapan maupun senioritas, sehingga apabila kebutuhan akan gaji atau insentif sesuai dengan harapan dapat terpenuhi, maka pegawai akan memperoleh kepuasan dari apa yang mereka harapkan. Pada variabel komitmen organisasi diperoleh t hitung 0,840 t tabel 2,013 dengan signifikansi sebesar 0,405 atau di atas á = 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima. Hal ini menjelaskan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap perilaku sosial organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meningkatnya komitmen organisasi pegawai tidak akan berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya perilaku sosial organisasi pegawai. Kemungkinan hal ini disebabkan karena walaupun pegawai memiliki perasaan wajib untuk tetap tinggal di organisasi dan tidak akan mengundurkan diri dari organisasi mereka hanya akan melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya saja tanpa harus menampilkan perilaku sosial organisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Meyer dan Allen 1997 dalam Purba dan Seniati 2004 yang mengatakan perasaan wajib yang dirasakan karyawan akan memotivasi mereka untuk berperilaku baik dan melakukan hal-hal yang benar untuk organisasi hanya secara umum. Pada variabel kecerdasan emosi diperoleh t hitung 2,250 t tabel 2,013 dengan signifikansi sebesar 0,029 atau di bawah á = 0,05 maka keputusannya adalah pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Ho ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa kecerdasan emosi berpengaruh signifikan terhadap perilaku sosial organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosi dan perilaku sosial organisasi, sehingga semakin meningkat kecerdasan emosi pegawai semakin meningkat pula perilaku sosial organisasinya. Pada variabel sikap pada budaya organisasi diperoleh t hitung 2,917 t tabel 2,013 dengan signifikansi sebesar 0,005 atau di bawah á = 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa sikap pada budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku sosial organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara sikap pada budaya organisasi dan perilaku sosial organisasi, sehingga semakin positif sikap pada budaya organisasi dalam diri pegawai maka semakin meningkat pula perilaku sosial organisasinya. Jika pegawai telah matang dari segi usia ada kecenderungan lebih bertanggung jawab secara sosial atau lebih mudah beradaptasi maka pegawai tersebut lebih rasional dalam menilai arti pekerjaan maupun segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Demikian pula dalam menyikapi budaya organisasi yang cenderung berubah mengikuti perkembangan, maka semakin positif pegawai dalam menilai budaya organisasi sehingga perilaku sosial organisasinya pun semakin meningkat. Variabel yang dominan mempengaruhi perilaku sosial organisasi PNS di Sekretariat Daerah Kota Tanjungbalai adalah kepuasan kerja. Hal ini terlihat dari nilai t hitung yang lebih besar dari variabel bebas lainnya yaitu 3,835 dan nilai Beta yang lebih besar yaitu 0,396. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Iklim organisasi dan kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja PNS di Sekretariat Daerah Kota Tanjungbalai. Hal ini berarti bahwa iklim organisasi yang baik dan gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan pimpinan akan menentukan meningkatnya kepuasan kerja pegawai. Dengan adanya komunikasi yang efektif dalam organisasi, adanya hubungan yang baik antar pegawai, serta adanya kebijakan dan peraturan organisasi yang mementingkan kenyamanan kerja dan kesejahteraan pegawai yang semuanya tercermin dalam iklim organisasi maka hal ini akan meningkatkan kepuasan kerja pegawai. Begitu juga dengan kepemimpinan transformasional yang ditandai dengan pemimpin yang mengkonsentrasikan usaha mereka pada tujuan jangka panjang, menekankan pada perkembangan visi, melakukan perubahan atau meluruskan sistem yang telah ada, serta melatih karyawan untuk memiliki tanggung jawab yang lebih besar guna perkembangan diri mereka dan orang lain, maka tindakan pemimpin tersebut dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai. pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Ge t your s now “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara