5.2 Hasil Analisis Data
Setelah mendapat data pasien ISK sebanyak 25 orang daripada 197 orang penderita DM tipe II, telah dilakukan analisa diantara 25 pasien ISK tersebut.
Tabel 5.3 Analisis Data Pasien Wanita Diabetes Mellitus Tipe II yang Menderita ISK Mengikut Kelompok Umur
Kelompok Umur Frekuensi orang
Persentase
40-49 5
20,0 50-59
11 44,0
60-69 8
32,0 70-79
1 4,0
Total 25
100,0
Secara keseluruhan, rata-rata umur Pasien DM dengan Infeksi Saluran Kemih adalah 55,48 tahun. Pasien DM dengan Infeksi Saluran Kemih yang
termuda menderita penyakit adalah berusia 40 tahun dan tertua adalah berusia 75 tahun. Dari tabel 5.3 didapat Pasien DM dengan Infeksi Saluran Kemih yang
paling banyak dijumpai pada kelompok umur 50-59 tahun yaitu sebanyak 11 orang 44,0, diikuti kelompok umur 60-69 tahun yaitu sebanyak 8 orang
32,0, ketiga pada kelompok umur 40-49 tahun terdapat sebanyak 5 orang 20,0, sedangkan pasien DM dengan Infeksi Saluran Kemih yang paling sedikit
dijumpai adalah pada kelompok umur 70– 79 tahun yaitu sebanyak 1 orang 4,0.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Analisis Data Wanita Diabetes Melitus Tipe II yang Menderita ISK Berdasarkan Jenis Rawatan
Jenis Rawatan Frekuensi orang
Persentase
Rawat Inap 3
12,0 Rawat Jalan
22 88,0
Total 25
100,0
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari sejumlah 25 sampel pasien wanita yang menderita penyakit infeksi saluran kemih, terdapat 3 orang 12,0
yang dirawat inap dan sisanya adalah rawat jalan yaitu sebanyak 22 orang 88,0.
Tabel 5.5 Analisis Data Wanita Diabetes Melitus Tipe II yang Menderita ISK Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Frekuensi orang
Persentase
Ibu Rumah Tangga IRT 16
64,0 Pegawai Negeri
7 28,0
Wiraswata 1
4,0 Pensiunan
1 4,0
Total 25
100,0
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 25 sampel kebanyakan penderita DM dengan Infeksi Saluran Kemih bekerja sebagai Ibu rumah Tangga
yaitu sebanyak 16 orang 64,0. Penderita DM dengan Infeksi Saluran Kemih yang kedua tinggi adalah pegawai negeri yaitu sebanyak 7 orang 28,0.
Sementara penderita DM dengan Infeksi Saluran Kemih yang bekerja sebagai wiraswasta dan pensiunan meliputi jumlah yang terendah dari semua sampel yaitu
masing-masing sebanyak satu orang 4,0.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Analisis Data Wanita Diabetes Melitus Tipe II yang Menderita ISK Berdasarkan Domisili
Domisili Frekuensi orang
Persentase
Aceh Tengah 2
8,0 Batang Serangan
1 4,0
Batu Bara 1
4,0 Deli Serdang
2 8,0
Kota Medan 8
32,0 Medan Selayang
1 4,0
Medan Sunggal 1
4,0 Medan Tuntunggan
2 8,0
Pancur Batu 2
8,0 Sibolga
1 4,0
Simalingkar 1
4,0 Tanggung Pura
1 4,0
Tanjung Morawa 1
4,0 Tiga Lingga
1 4,0
Total 25
100,0
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 25 sampel kebanyakan pasien wanita DM dengan infeksi saluran kemih berasal dari Kota Medan yaitu
sebanyak 8 orang 32,0. Pasien wanita DM dengan infeksi saluran kemih yang berasal dari Aceh Tengah, Deli Serdang, Medan Tuntunggan dan Pancur Batu
adalah masing-masing 2 orang 8.0. Sedangkan pasien wanita DM dengan infeksi saluran Kemih yang berasal dari Batang Serangan,Batu Bara, Medan
Selayang, Medan Sungal, Sibolga, Simalingkar, Tanjung Pura, Tanjung Morawa dan Tiga Lingga adalah masing masing 1 orang yaitu 4.0.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Analisis Data Wanita Diabetes Melitus Tipe II yang Menderita ISK Berdasarkan Lamanya Menderita DM
Tempoh DM Tahun Frekuensi orang
Persentase
1-5 18
72,0 6-10
5 20,0
11-15 0,0
16-20 2
8,0
Total 25
100,0
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa dari 25 sampel, kebanyakan wanita mendapat ISK setelah 1-5 tahun menderita Diabetes Melitus. Sebanyak 5
orang yaitu 20,0 mendapat ISK setelah 5-10 tahun menderita Diabetes Melitus. Sedangkan 2 orang yaitu 8.0 mendapat ISK setelah 16-20 tahun
menderita Diabetes Melitus.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Pembahasan