Definisi Epidemiologi Klasifikasi Patogenesis Dan Patofisio ISK

2.2 Infeksi Saluran Kemih ISK

2.2.1 Definisi

ISK adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme MO dalam urin. Bakteriuria bermaksud significant bakteriuria: Bakteriuria bermakna menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme MO murni lebih dari 10 5 colony forming units cfuml pada biakan urin. Bakteriuria bermakna mungkin tanpa disertai presentasi klinis ISK dinamakan bakteriuria asimtomatik covert bakteriuria. Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai presentasi klinis ISK dinamakn bakteriuria simptomatik. Pada beberapa keadaan pasien dengan presentasi klinis ISK tanpa bakteriuri bermakna. Banyak faktor yang menyebabkan negatif palsu pada pasien dengan presentasi klinis ISK Enday Sukandar, 2007. a. Pasien telah mendapat terapi antimikroba b. Terapi diuretika c. Minum banyak d. Waktu pengambilan sample tidak tepat e. Peranan bakteriofag

2.2.2 Epidemiologi

Infeksi saluran kemih ISK merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan di praktik umum, walaupun pelbagai antibiotika sudah tersedia luas di pasaran. Data penelitian epidemiologi klinik melaporkan hampir 25-35 semua perempuan dewasa pernah mengalami ISK seumur hidupnya Enday Sukandar, 2007.

2.2.3 Etiologi

Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri di bawah ini : A. Kelompok anterobacteriaceae seperti : 1. Escherichia coli 2. Klebsiella Universitas Sumatera Utara 3. Enterobacter aerogenes 4. Proteus 5. Providencia 6. Citrobacter B. Pseudomonas aeruginosa C. Acinetobacter D. Enterokokus faecalis

E. Stafilokokus sarophyticus

Enterobacteriaceae Enterobacteriaceae adalah kuman yang hidup diusus besar manusia dan hewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan pada komposisi material. Sebagian kuman enterik ini tidak menimbulkan penyakit pada host tuan rumah bila kuman tetap berada di dalarn usus besar, tetapi pada keadaan-keadaan dimana terjadi perubahan pada host atau bila ada kesempatan memasuki bagian tubuh yang lain, banyak diantara kuman ini mampu menimbulkan penyakit pada tiap jaringan tubuh manusia. Organisme-organisme di dalam famili ini pada kenyataannya mempunyai peranan penting di dalam infeksi nosokomial misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan infeksi lainnya Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Enterobacteriaceae yang Menyebabkan Infeksi Saluran Kemih

A. Esherichia Coli Morfologi

Kuman ini berbentuk batang pendek, gemuk, berukuran 2,4 ɥ x 0,4 sampai 0,7 ɥ gram-negatif, tak bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Universitas Sumatera Utara Patogenesis Infeksi saluran kemih : E.coli adalah penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada kira-kira 90 wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering kencing, disuria, hematuria, dan puria. Nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Tak satupun dari gejala atau tanda-tanda ini bersifat khusus untuk bakteri E. coli. Infeksi saluran kemih dapat mengakibatkan bakterimia dengan tanda-tanda khusus sepsis. E.coli Yang nefropatogenik secara khas menghasilkan hemolisin. Kebanyakan infeksi disebabkan oleh E.coli dengan sejumlah kecil tipe antigen O. Antigen K tampaknya penting dalam patogenesis infeksi saluran atas. Pieloneftritis berhubungan dengan jenis philus khusus, philus P yang mengikat zat golongan darah P. Infeksi saluran kemih misalnya sistitis, pielitis dan pielonefritis. Infeksi dapat terjadi akibat sumbatan saluran kemih karena adanya pembesaran prostat, baru dan kehamilan. E.coli yang biasa menyebabkan infeksi saluran kemih ialah jenis 01, 2, 4, 6, dan 7. Jenis-jenis pembawa antigen K dapat menyebabkan timbulnya piolonefritis Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996.

B. Klebsiella

Klebsiella pneumoniae kadang-kadang menyebabkan infeksi saluran kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang lemah. Ditemukan pada selaput lendir saluran napas bagian atas, usus dan saluran kemih dan alat kelamin. Tidak bergerak, bersimpai, tumbuh pada perbenihan biasa dengan membuat koloni berlendir yang besar yang daya lekatnya berlain lainan Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996.

C. Enterobacteraerogenese

Organisme ini mempunyai simpai yang kecil , dapat hidup bebas seperti dalam saluran usus, serta menyebabkan saluran kemih dan sepsis. Infeksi saluran Universitas Sumatera Utara kemih terjadi melalui infeksi nosokomial Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996.

D. Proteus

Kuman ini adalah kuman patogen oportunis. Dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau kelainan bemanah seperti abses, infeksi luka, infeksi telinga atau saluran napas. Spesies proteus dapat menyebabkan infeksi pada manusia hanya bila bakteri itu meninggalkan saluran usus. Spesies ini ditemukan pada infeksi saluran kemih dan menyebabkan bakterimia, pnewnonia dan lesi fokal pada penderita yang lemah atau pada penderita yang menerima infus intravena. P.mirabilis menyebabkan infeksi saluran kemih dan kadang-kadang infeksi lainnya. Karena itu, pada infeksi saluran kemih oleh Proteus, urine bersifat basa, sehingga memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak mungkin mengasamkannya. Pergerakan cepat oleh Proteus mungkin ikut berperan dalam invasinya terhadap saluran kemih. Spesies Proteus menghasilkan urease mengakibatkan hidrolisis urea yang cepat dengan pembebasan amonia Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996.

E. Providensia

Spesies Providensia Providensia rettgeri, Providencia alcalifaciens dan Providensia stuartii adalah anggota flora usus normal. Semuanya menyebabkan infeksi saluran kemih dan sering resisten terhadap pengobatan antimikroba Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996.

F. Citrobacter

Citrobacter dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan sepsis. Universitas Sumatera Utara Pseudomonas Aeroginosa Kuman ini sering dihubungkan dengan penyakit pada manusia organisme ini dapat merupakan penyebab 10-20 infeksi nosokomial. Sering diisolasi dari penderita yang neoplastik, luka dan luka bakar yang berrat. Kuman ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pemapasan bagian bawah, saluran kemih, mata dan lain-lainnya Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Morfologi Batang gram negatif, 0,5 -1,0 x 3,0 -4,0 um. Umumnya mempunyai flagel polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan tanpa sukrosa terdapat lapisan lendir polisakarida ekstraseluler Struktur dinding gel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan klinik sering sering mempunyai pili untuk perlekatan pada permukaan gel dan memegang peranan penting dalarn resistensi terhadap fagositosis Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Patogenesis P.aeruginosa bersifat patogen bila masuk ke daerah yang fungsi pertahanannya abnormal, misalnya bila selaput mukosa dan kulit robek karena kerusakan kulit langsung ; pada pemakaian kateter intravena atau kateter air kemih ; atau bila terdapat netropenia, misalnya pada kemoterapi kanker. Kuman melekat dan mengkoloni selaput mukosa atau kulit dan menginvasi secara lokal dan menimbulkan penyakit sistemik. Proses ini dibantu oleh pili, enzim dan tosin. Lipopolisakarida berperan langsung yang menyebabkan demam, syok, oliguria, leukositosis, dan leukopenia, disseminated intravascular coagulation dan respiratory distress syndrome pada orang dewasa Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Universitas Sumatera Utara Acinetobacter Acinetobacter calroaceticus adalah spesies bakteri gram-negatif aerob yang tersebar luas ditanah dan air dan kadang-kadang dapat dibiakkan dari kulit, selaput mukosa dan sekresi Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Morfologi Acinetobacter biasanya tampak berbentuk kokobasil atau kokus ; bakteri ill menyerupai neisseria pada sediaan apus, karena bentuk diplokokua banyak terdapat dalam cairan tubuh dan pada perbenihan padat. Ada yang berbentuk batang dan kadang-kadang bakteri tampak bersifat gram positif Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Patogenesis Acinetobacter yang ditemukan pada saluran kelamin wanita sering dikacaukan dengan dengan N.gonorrhoeae .tetapi N.gonorrhoeae menghasilkan oksidase positif sedangkan Acinetobacter tidak. Acinetobakteryang ditemukan padan infeksi saluran kemih dapat terjadi melalui pemakaian kateter intravena atau kateter saluran kemih Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Streptokokus Morfologi Kokus tunggal berbentuk bulat atau bulat telur, tersusun dalam bentuk rantai .Kokus membelah pada bidang yang tegak lurus sumbu panjang rantai. Anggota rantai sering tampak sebagai diplokokus dan bentuknya kadang-kadang menyerupai batang. Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996. Universitas Sumatera Utara Stafilokokus Saprophyticus Stafilokokus secara khas tidak berpigmen, resisten terhadap novobiosin, dan nonhemolitik; bakteri ini menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita muda. Andriole VT, 1989; Britigan BE, 1985; Hook EW III, Holmes KK, 1985; Jawetz E, 1991; Jawetz. E , Melnick Adelberg, 1996.

2.2.4 Klasifikasi

Menurut lokasi infeksi : - ISK Bawah : infeksi pada uretra dan kandung kemih - ISK Atas : infeksi pada ginjal Menurut gejala: - Bakteriuria asimptomatis tanpa disertai gejala - Bakteriuria simptomatis disertai gejala Menurut komplikasi: - ISK sederhana tanpa faktor predisposisi - ISK berkomplikasi disertai faktor perdisposisi . Dian Rahma Dewi, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.2.5 Patogenesis Dan Patofisio ISK

Patogenesis bakteriuria asimtomatik menjadi simtomatik dengan presentasi klinis ISK tergantung dari patogenitas bakteri dan status pasien sendirihost Enday Sukandar, 2007. Peranan Patogenisitas Bakteri Sejumlah flora saluran cerna termasuk Escherichia coli diduga berkait dengan etiologi ISK. Penelitian melaporkan lebih daripada 170 serotipe O antigen E.coli yang patogen. Patogenisitas E.coli terkait dengan bagian permukaan sel polisakarida dari lipopolisakarin LPS. Hanya IG serotipe dari 170 srotipeOE.coli yang terhasil diisolasi rutin dari pasien ISK klinis, diduga strain E.coli ini mempunyai patogenisitas khusus. Penelitian intensif berhasil menentukan faktor virulensi E.coli dikenal sebagai virulence determinalis. Bakteri patogen dari urin dapat menyebabkan presentasi klinis ISK tergantung juga dari faktor lainnya seperti perlengketan mukosa oleh bakteri, faktor virulensi, dan variasi fase faktor virulensi Enday Sukandar, 2007. Peranan bakterial attachment of mukosa Penelitian membuktikan bahwa fimbriae proteinaceous hair-like projection from the bacterial surface, merupakan salah satu pelengkap patogenesitas yang mempunyai kemampuan untuk melekat pada permukaan mukosa saluran kemih. Pada umumnya P.fimbriae terikat pada P blood group antigen yang terdapat pada sel epitel saluran kemih atas dan bawah Fimbriae dari strain E.coli ini dapat diisolasi hanya dari urin segar Enday Sukandar, 2007. Peranan Faktor Virulensi Lain Sifat patogenisitas lain dari E.coli berhubungan dengan toksin. Dikenal beberapa toksin seperti –haemolisin, cytotoxic necrotizing faktor-1 CNF-1, dan iron uptake system aerobactin dan enterobactin. Hampir 95 -haemolisin terikat pada kromosom dan berhubungan dengan pathogenicity islands PAIS dan hanya 5 terikat pada gen plasmio. Universitas Sumatera Utara Faktor Virulensi Variasi Fase Virulensi bakteri ditandai dengan kemampuan untuk mengalami perubahan bergantung pada dari respon faktor luar. Konsep variasi fase MO ini menunjukkan peranan beberapa penentu virulensi bervariasi antara individu dan lokasi saluran kemih. Oleh karena itu, ketahanan hidup bakteri berbeda dalam kandungan kemih dan ginjal Enday Sukandar, 2007. Peranan faktor Tuan Rumah host Faktor predisposisi pencetus ISK Penelitian epidemiologi klinik mendukung hipotesis peranan status saluran kemih merupakan faktor resiko atau pencetus ISK. Jadi faktor bakteri dan status saluran kemih pasien mempunyai peranan penting untuk kolonisasi bakteri pada saluran kemih. Kolonisasi bakteri sering mengalami kambuh bila sudah terdapat kelainan struktural anatomi saluran kemih. Dilatasi saluran kemih termasuk pelvis ginjal tanpa obstruksi saluran kemih dapat menyebabkan gangguan proses klirens normal dan sangat peka terhadap infeksi. Zat makanan dari bakteri akan meningkat dari normal , diikuti refluks MO dari kandung kemih ke ginjal. Endotoksin dapat menghambat peristaltik ureter. Refleks vesikoureter ini sifatnya sementara dan hilang sendiri bila dapat terapi antibiotika Enday Sukandar, 2007. Status Imunologi Pasienhost Penelitian laboratorium mengungkapkan bahwa golongan darah dan status seketor mempunyai kontribusi untuk kepekaan terhadap ISK. Prevalensi ISK juga meningkat terkait dengan golongan darah AB, B dan PI antigen terhadap tipe fimbriae bakteri dan dengan fenotipe golongan darah Lewis. Kepekaan terhadap ISK rekuren dari kelompok pasien dengan saluran kemih normal ISK tipe sederhana lebih besar pada kelompok antigen darah non-sekretorik dibandingkan kelompok sekretorik Enday Sukandar, 2007. Universitas Sumatera Utara Patofisiologi ISK Pada individu normal, urin selalu steril karena dipertahankan jumlah dan frekuensi kencing. Uretro distal merupakan tempat kolonisasi mikroorganisme nonpathogenis fastidious gram-positif dan gram negatif. Hampir semua ISK disebabkan invasi mikroorganisme asending dari uretra ke kandung kemih. Pada beberapa pasien tertentu invasi mikroorganisme dapat mencapai ginjal. Proses ini dipermudah refleks vesikoureter. Proses invasi mikroorganisme hematogen sangat jarang ditemukan di klinik, mungkin akibat lanjutan dari bakteriemia. Ginjal diduga merupakan lokasi infeksi sebagai akibat lanjut septikemia atau endokarditis akibat stafilokokus aureus. Kelainan ginjal terkait dengan endokarditis dikenal dengan Nephritis Lohlein. Beberapa peneliti melaporkan pielonefritis akut PNA sebagai akibat lanjut invasi hematogen dari infeksi sistemik gram negatif Enday Sukandar, 2007.

2.2.6 Gejal Klinis