2.1.8 Penatalaksanaan
Golongan Insulin Sensitizing
Biguanid
Saat ini golongan biguanid yang banyak dipakai adalah metformin. Metformin menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada
tingkat sellular, distal reseptor insulin dan menurunkan produksi glukosa hati. Metformin meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel usus sehingga menurunkan
glukosa darah dan juga diduga menghambat absorpsi glukosa di usus sesudah asupan makanan Selamet Suyono, Reno Gustaviani, Sidartawan
Soegondo,2007.
Glitazone
Obat ini dapat merangsang ekspresi beberapa protein yang dapat memperbaiki sensitivitas insulin dan memperbaiki glikemi seperti GLUT-1, GLUT-4,
p85alphaPI-3K dan uncoupling protein-2 UCP Selamet Suyono, Reno Gustaviani, Sidartawan Soegondo,2007.
Glinid
Merupakan sekretagok yang khusus menurunkan glukosa postprandial dengan efek hipoglikemik yang minimal Selamet Suyono, Reno Gustaviani, Sidartawan
Soegondo,2007.
Penghambat Alfa Glukosidase Obat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enzim alfa glukosidase di
dalam saluran cerna sehingga dengan demikian dapat menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemi postprandial Selamet Suyono, Reno
Gustaviani, Sidartawan Soegondo,2007.
Universitas Sumatera Utara
2.1.9 Komplikasi
Komplikasi Metabolik Akut Disebabkan oleh perubahan relatif akut dari konsentrasi glukosa plasma.
Hiperglikemi, hiperosmolar, koma nonketotik HHNK adalah komplikasi metabolik akut dari penderita diabetes melitus tipe II. Bukan karena defisiensi
insulin absolut, namun relatif, hiperglikemi muncul tanpa ketosis. Hiperglikemi berat dengan kadar glukosa serum lebih besar dari 600mgdl. Hiperglikemi
menyebabkan hiperosmolalitas, diuresis osmotik, dehidrasi berat. Komplikasi metabolik lain ialah Hipoglikemi reaksi insulin, syok insulin, terutama
komplikasi terapi insulin. Pasien diabetes dependen insulin mungkin satu saat menerima insulin yang jumlahnya lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk
mempertahankan kadar glukosa normal yang mengakibatkan terjadinya hipoglikemi David E.Schteingart, 2006.
Komplikasi Kronik Jangka Panjang Komplikasi vaskular jangka panjang dari diabetes melibatkan pembuluh-
pembuluh darah kecil Mikroangiopati, dan pembuluh-pembuluh darah besar Makroangiopati. Mikroangiopati merupakan lesi spesifik diabetes yang
menyerang kapiler dan arteriola retinaretinopati diabetik, glomerulus ginjalnefropati diabetik, saraf-saraf periferneuropati diabetik, dan otot-otot
serta kulit. Dipandang dari sudut histokimia, lesi-lesi ini ditandai dengan peningkatan penimbunan glikoprotein. Makroangiopati diabetik mempunyai
gambaran histopatologis berupa arterosklerosis. Gabungan dari gangguan biokimia yang disebabkan oleh insufisiensi insulin dapat terjadi penyebab jenis
penyakit vaskular ini. Gangguan-gangguan ini berupa penimbunan sorbitol dalam intima vaskular, hiperlipoproteinemia, dan kelainan pembekuan darah David
E.Schteingart, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Infeksi Saluran Kemih ISK