Hasil Pewarnaan HASIL PENELITIAN .1 Deskripsi Lokasi Penelitian

pH yang diukur pada larutan serbuk gambir dengan konsentrasi 0.2 w v dengan pelarut ethanol 70 adalah 6,8. Ini berarti pH optimal gambir agar dapat mewarnai adalah 6,0 dan bersifat asam. Gambar 5.3 tampak pewarnaan jaringan-jaringan A. ethanol 0,1 pH 6,5, B. ethanol 0,2 pH 6,0, ethanol 0,5 pH 6,8, D. ethanol 1 pH 6,3. pH larutan-larutan gambir dengan berbagai konsentrasi ini telah diukur dengan menggunakan pH meter. Dengan pembesaran 10x40.

5.1.3 Hasil Pewarnaan

Universitas Sumatera Utara Dari semua jaringan yang telah diwarnai, didapati hasil daripada pewarnaan jaringan hepar, colon, usus, ginjal, pankreas, limpa dengan menggunakan gambir, gambir-hematoksilin, hematoksilin-gambir, gambir-eosin adalah seperti berikut. Gambar 5.4 di atas, tampak pewarnaan jaringan-jaringan A. Hepar, B. Limpa, C. Jantung, D. Ginjal, E. Usus dan F. Colon dengan pewarnaan larutan gambir. Dengan pembeasaran 10x100. A B A B C D E F Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5 di atas, tampak pewarnaan jaringan-jaringan A. Colon, B. Pankreas, C. Limpa, D. Ginjal, E. Hepar, F. Usus yang diteliti dengan menggunakan pewarnaan gambir-hematoksilin.dengan pembesaran 10x100. C D E F Universitas Sumatera Utara Gambar 6 di atas, tampak pewarnaan jaringan-jaringan A. Limpa, B. Ginjal, C. Usus, D. Pankreas, E. Hepar, F. Colon yang diteliti dengan menggunakan pewarnaan hematoksilin-gambir.dengan pembesaran 10x100. A B C D E F Universitas Sumatera Utara Gambar 7 di atas, tampak pewarnaan jaringan-jaringan A. Ginjal, B. Pankreas, C. Usus, D. Jantung, E. Limpa, F. Colon yang diteliti dengan menggunakan pewarnaan gambir-eosin.dengan pembesaran 10x100. A B C D E F Universitas Sumatera Utara

5.2 PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah uncaria gambir gambir dapat menjadi zat warna alternatif lain dalam pewarnaan histoteknik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Histologi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Berdasarkan hasil penelitian didapati larutan serbuk gambir 0,2 WeightVolume yang terlarut dalam 70 etanol merupakan konsentrasi optimal yang diperoleh setelah percobaan ke atas sel jaringan monyet. Ia memberikan hasil warna merah kecoklatan ke atas sitoplasma sel jaringan dengan lama masa inkubasinya 15 menit. Lama inkubasi 15 menit ini dipilih setelah melakukan eksperimen terhadap jaringan serebellum. Dapat dilihat pada gambar 5.2 hasil daripada pewarnaan larutan serbuk gambir 0,2 WeightVolume yang terlarut dalam 70 etanol dengan masa inkubasi yang berbeda. Jelas terlihat bahawa masa inkubasi 15 menit lebih baik dan efisien daripada masa inkubasi 30 menit karena warnanya jelas kelihatan dan waktunya juga tidak terlalu lama. Pengukuran pH diukur dengan menggunakan pH meter di Laboratorium Fakultas Farmasi. pH yang diukur pada larutan serbuk gambir 0,2 WeightVolume yang terlarut dalam 70 etanol adalah 6,0 yaitu bersifat asam dibandingkan dengan larutan serbuk gambir 0,1 WeightVolume yang terlarut dalam 70 etanol yang memiliki pH 6,3. Ini karena serbuk gambir dengan pH 6,0 lebih asam daripada pH 6,3. Serbuk gambir ini dengan pH nya 6,0 membolehkan ia mewarnai dengan lebih jelas struktur yang bersifat basa iaitu struktur protein sitoplasma jaringan menghasilkan warna merah kecoklatan. Sedangkan struktur yang bersifat asam seperti nukleus kurang ternoda oleh zat warna gambir yang bersifat asam ini. Ini menunjukkan larutan zat warna gambir ini lebih bersifat asidofilik. Didapati larutan zat warna gambir dapat menjadi zat warna alternatif untuk eosin. Pada gambar 4, dapat dilihat pewarnaan jaringan dengan larutan gambir. Pada pewarnaan didapati larutan gambir yang bersifat asam ini hanya mewarnai sitoplasma sel yang bersifat basa, yaitu menghasilkan warna merah kecoklatan. Berdasarkan hasil penelitian pada gambar 5, apabila sel jaringan diwarnai oleh larutan serbuk gambir dahulu kemudian diikuti dengan pewarnaan hematoksilin didapati warna biru-voilet hematoksilin dapat mengikat nukleus pada sel jaringan Universitas Sumatera Utara