Pembuatan larutan teh kombucha Uji kekerasan gigi

4.7 Prosedur Penelitian 4.7.1 Prosedur pembuatan larutan teh hijau Larutan teh hijau 0,5 dibuat dengan cara melarutkan 5 gram serbuk kering teh hijau dalam 1000 ml aquadest mendidih dalam wadah stainless steel.

4.7.2 Pembuatan larutan teh kombucha

Pembuatan teh kombucha dengan 5 gr teh hijau dimasukkan ke dalam satu liter aquadest mendidih dalam wadah stainless steel. Lalu dilakukan penyaringan dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan teh dengan air seduhan. Ekstrak teh ditambahkan gula pasir 100 gram, lalu aduk sampai gula melarut sempurna. Biarkan Gambar 12. Proses penyaringan daun teh Gambar 11. Teh 5 gr dilarutkan dan dipanaskan selama 30 menit Universitas Sumatera Utara suhu larutan teh manis turun hingga mencapai suhu ruangan sekitar 25-27 o C. Lalu masukan larutan teh kedalam toples kaca. Lalu kombucha 50 gram di masukkan kedalam larutan teh yang telah disiapkan sebelumnya. Toples ditutup kembali dengan kain kasa dan disimpan pada suhu kamar selama 7 hari. Lalu teh kombucha dapat di pindahkan ke dalam botol. Gambar 13. Daun teh 5 gram dilarutkan, kemudian dipanaskan selama 30 menit Gambar 14. Proses penyaringan daun teh dan penambahan 100 gr gula Gambar 15. Penambahan jamur kombucha dan difermentasi selama 7 hari Universitas Sumatera Utara

4.7.3 Uji kekerasan gigi

Pembuatan sampel dilakukan dengan cara: 30 gigi Premolar bawah dipotong bagian mahkota dari akarnya, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok larutan teh kombucha, larutan teh hijau dan aquadest yang masing-masing kelompok terdiri dari 10 sampel. Setiap sampel diberi tanda nomer urut untuk setiap kelompok. Selanjutnya sampel ditaman dalam balok gips dengan ukuran 2 × 3 cm. Permukaan bagian bukal menghadap ke atas bagian tengah balok gips diberi tanda dengan garis guratan. Kemudian dilakukan pengukuran kekerasan permukaan dan dicatat, yang merupakan kekerasan awal sebelum diberi perlakuan perendam dengan cara sebagai berikut: balok gips dijepit dengan permukaan gigi menghadap ke atas kemudian dijepit dengan alat penjepit pada meja alat Mikro Vickers Hardness Tester. Selanjutnya sampel diatur supaya tepat di tengah lensa obyektif dan difokuskan dengan cara memutar pegangan yang ada pada kanan alat, searah dengan jarum jam, setelah pada lensa okuler terlihat gambar dalam keadaan fokus, sampel dipindah dengan cara menggeser ke arah kanan sehingga tepat berada di bawah diamond penetrator, lalu tombol penetrator ditekan, diamond penetrator akan turun, ini ditandai lampu hijau akan menyala, bila diamond penetrator telah menyentuh sampel, maka lampu merah akan menyala. Setelah 30 detik diamond penetrator akan naik, lalu ditunggu sampai lampu merah dan hijau padam. Sampel digeser kembali ke tempat lensa okuler dan difokuskan lagi, maka akan terlihat gambar bentukan belah ketupat, kemudian panjang diagonalnya diukur langsung dengan mikrometer yang ada pada lensa okuler. Hasil pengukuran panjang diagonal kemudian diambil rata- ratanya. d dimasukkan ke dalam rumus: Universitas Sumatera Utara NVH = d 2 1,854 × P NVH = kekerasan sampel kgmm 2 P = berat beban 100 gram d = panjang diagonal 11000 mm Ketiga kelompok masing-masing direndam selama 30 menit, 60 menit dan 120 menit, lalu dilakukan pengukuran kekerasan. Gambar 16. Sampel gigi premolar bawah Gambar 17. Pengukuran kekerasan dengan alat Micro Vickers Hardness Tester Universitas Sumatera Utara

4.7.4 Pembuatan media