Adherensi Streptokokus mutans Streptokokus mutans dikemukakan pertama kali oleh Clark 1924,

Pengukuran kekerasan dengan Micro Vickers dilakukan dengan meletakkan bahan yang mau diuji kekerasannya pada meja Micro Vickers tersebut, lalu diamond penetrator Vickers tersebut dikenai pada bahan yang diuji. Setelah diamond penetratornya menyentuh bahan yang diuji maka terlihatlah bekas tumbukan berbentuk belah ketupat seperti bentuk diamond penetratornya. Kemudian panjang diagonalnya diukur pada mikroskop dengan mikrometer yang ada pada lensa okuler. Hasil panjang diagonalnya kemudian diambil rata-ratanya dan dimasukkan kedalam rumus yang telah ditentukan dengan satuan kgmm 2 atau VHN. 14

2.5 Adherensi Streptokokus mutans Streptokokus mutans dikemukakan pertama kali oleh Clark 1924,

merupakan bakteri fakultatif anaerob gram positif. 6,27 Streptokokus mutans berdiameter 0,5- 0,75 μm. Streptokokus mutans adalah bersifat asidogenik yaitu menghasilkan asam dan bersifat asidodurik yaitu mampu tinggal pada lingkungan asam, dan menghasilkan suatu polisakarida disebut dextran serta dapat memberikan sinyal antar sel bakteri. 28 Streptokokus mutans menghasilkan dua enzim, yaitu glikosiltransferase dan fruktosiltransferase. Glukosiltransferase berfungsi mengkatalis sintesis glukan dari sukrosa dan fruktosiltransferase mensintesis pembentukan fruktan levan, Glukan atau dekstran merupakan ikatan glikosidik alfa 1-6 dan alfa 1-3. Ikatan glukosa alfa 1-3 bersifat sangat pekat seperti lumpur, lengket dan tidak larut dalam air dalam kaitannya dengan pembentukan plak dan terjadinya karies gigi. 29 Universitas Sumatera Utara Kemampuan bakteri Streptokokus mutans dalam mengekspresikan berbagai faktor virulensi merupakan patogen utama dalam keterlibatan karies. Faktor-faktor virulensi yang terdapat pada Streptokokus mutans antara lain: adhesin yang memiliki fungsi melekatkan Streptokokus mutans secara awal pada pelikel di permukaan gigi melalui sel reseptor saliva dan berperan dalam ko-agregasi dengan bakteri lain, glukositransferase yang berfungsi mensintesa sukrosa menjadi adhesive glukan, dan glucan-binding protein yaitu interaksi Streptokokus mutans dengan glukan. Faktor virulensi inilah yang mampu membuat Streptokokus mutans bertahan hidup didalam biofilm. 28 Tahap-tahap adherensi Streptokokus mutans, yaitu: Tahap I:Transportasi ke Permukaan Tahap ini merupakan transportasi awal bakteri ke permukaan. Kontak acak mungkin terjadi, misalnya melalui gerak Brown perpindahan rata-rata 40 μmh, melalui sedimentasi, melalui aliran cairan beberapa kali lebih cepat dari difusi, atau melalui gerak aktif bakteri aktivitas kemotaktik. 30 Tahap II: Adhesi Awal Hasil tahap kedua dibalik awal adhesi dari bakteri, yang diawali oleh interaksi antara bakteri dan permukaan dari jarak tertentu 50nm melalui gaya jangka panjang dan jangka pendek. 30 Tahap III: Perlekatan Setelah adhesi awal antara bakteri dan permukaan akan dibentuk oleh interaksi spesifik kovalen, ion atau hidrogen setelah kontak langsung dengan atau menjembatani oleh ekstraseluler berserabut dengan panjang sampai 10nm. Ikatan seperti itu ditengahi oleh komponen protein ekstraseluler spesifik organisme Universitas Sumatera Utara adhesins dan saling melengkapi reseptor pada permukaan dan spesies-spesifik. Pellikel di rongga mulut terdiri dari mucins, glikoprotein, protein yang kaya prolin, histidin-kaya protein, enzim -amilase, dan molekul-molekul lain. Beberapa molekul dari pelikel misalnya, prolin-kaya 〈seperti protein jelas mengalami perubahan yang sedang terjadi ketika mereka melekat ke permukaan sehingga reseptor baru telah tersedia. 30 Tahap IV: Kolonisasi Dimana mikroorganisme yang melekat erat mulai tumbuh dan sel-sel baru dibentuk tetap erat, sebuah biofilm dapat berkembang. Mulai dari sekarang, peristiwa-peristiwa baru yang terlibat, karena koneksi inbakterial ko-agregasi dapat terjadi. Pada permukaan kasar bakteri dilindungi terhadap gaya geser, sehingga perubahan dari perlekatan bakteri yang reversibel menjadi ireversibel lebih mudah dan lebih sering terjadi. 30 Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Tahap-tahap adherensi Streptokokus mutans 30 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Teh hijau Teh kombucha lar. teh hijau + gula + starter kombucha di fermentasi selama 7 hari fluor cathecin Struktur enamel: Ca 10 PO 4 6 OH 2 → 10Ca 2+ + 6PO 4 3 + 2OH - Penambahan ion F: 10Ca 2+ + 6PO 4 3 + 2F - → Ca 10 PO 4 6 F 2 fluorapatit Enamel tahan terhadap demineralisasi asam dan Memacu proses remineralisasi permukaan enamel Menambah kekerasan enamel Menghambat beberapa jenis bakteri, seperti Streptokokus mutans Menghambat adhesi S. mutans ke permukaan enamel Menghambat pembentukan glukan yang merupakan hasil sintesa sukrosa oleh enzim GTF Menghambat aktifitas enzim glukosiltransferase GTF dari S. mutans Menghambat glucan Binding Protein GBP Struktur enamel lebih padat Waktu terpapar Waktu terpapar ??? Universitas Sumatera Utara