divisi spermatophyte, subdivisi angiospermae, kelas dicotyledoneae, ordo clusiales, familia theaceae, genus camellia, spesies camellia sinensis.
5
2.2.1 Klasifikasi Teh
Saat ini Indonesia dikenal adanya tiga jenis teh, yaitu teh hitam, teh hijau dan teh oolong. Perbedaaan dari ketiga jenis teh tersebut terletak pada cara pengolahan.
5,6, 8,10
Meskipun demikian, ketiga jenis teh tersebut memiliki khasiat dan potensi kesehatan yang sama.
8
Tabel 1. PERBEDAAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH OOLONG
5,6
Jenis teh Cara pengolahan
Teh hitam Diawali dengan proses pelayuan daun teh, kemudian proses
pengilingan yang bertujuan untuk memecah sel-sel daun, agar proses fermentasi dapat berlangsung secara merata dan terakhir
adalah proses pengeringan.
Teh hijau Diolah tanpa melalui proses fermentasi. Setelah daun teh dipetik
dilakukan proses pemanasan selama 2-3 menit, proses ini disebut proses pelayuan yang bertujuan untuk menginaktifkan
enzim
Teh oolong Teh tersebut difermentasi dengan cepat sebelum dan sesudah
penggulungan. Warna daunnya setengah coklat
2.2.2 Kandungan Teh
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mc. Donald 1994, teh hijau mempunyai fungsi ganda yaitu kandungan catechin dalam teh mempunyai daya anti
mikroba dan fluor yang merupakan komponen anorganik dapat memperkuat struktur gigi.
3
Daun teh mengandung beberapa zat kimia yang dapat digolongkan menjadi empat, antara lain : substansi fenol catechins, flavanol, bukan fenol karbohidrat,
pektin, alkaloid, protein, asam amino, klorofil, asam organik, senyawa aromatis dan
Universitas Sumatera Utara
enzim. Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols, termasuk di dalamnya flavonoid.
8,16
Subkelas dari polyphenols meliputi flavones, flavonols, flavanones, catechins, antocyanidin, dan isoflavones. Turunan flavonols, quercetin dan turunan catechins,
epi-catechin EC, epigallo-catechin EGC, epigallo-catechin gallate EGCg umumnya ditemukan di dalam teh.
8
Beberapa penelitian lain menggunakan teh menunjukkan bahwa senyawa polifenol antioksidan seperti catechin yang
terkandung dalam teh mempunyai sifat antikariogenik dan antikarsinogenik.
5,11
Tabel 2. KOMPOSISI AKTIF TEH DAN FUNGSINYA TERHADAP GIGI
3,10,11,17,18
No Komposisi aktif teh
Fungsi
1. Catechin
• menghambat beberapa jenis bakteri, seperti
Streptokokus mutans •
menghambat pembentukan glukan dari sukrose dengan oleh glokosiltransferase dan juga
menghambat aktifitas dari enzim ini, sehingga pembentukan asam dihambat
.
• mencegah adhesi Streptokokus mutans dan
menghambat aktivitas glukosiltrasferase sehingga mencegah terbentuknya glukan yang merupakan
awal mula terbentuknya plak gigi.
• merusak dinding sel bakteri dan membran
sitoplasmanya serta menyebabkan denaturasi protein.
2. Fluor
• memperkuat sktruktur enamel gigi
Catechin dari ekstrak teh hijau atau teh hitam mempunyai daya hambat dan aktivitas bakterisidal dalam melawan Streptokokus mutans.
10
Catechin yang terkandung dalam teh hijau dapat bersifat bakterisid atau bakteriostatik. Penelitian
yang dilakukan oleh Matsumoto et al., 1999 cit Smullen et al., 2007, ekstrak teh
oolong dapat mencegah akitivitas karies oleh Streptokokus mutans dengan
Universitas Sumatera Utara
mengurangi produksi asam rata-rata. Teh oolong juga dapat menghambat adhesi dari Streptokokus mutans, polifenolnya mencegah aktivitas glukosiltransferase dan
mencegah pembentukan glukan.
11
Pada dasarnya, permukaan hidropobik merupakan salah satu faktor penting untuk bakteri rongga mulut untuk melekat ke permukaan
gigi. Teh oolong dapat mengurangi permukaan hidropobik dari Streptokokus mutans, Streptokokus sobrinus dan Streptokokus yang lainnya.
17
2.3 Teh Kombucha