mengeluarkan distribusi frekuensi setiap variabel penelitian. Konsistensi data diketahui dengan menghubungkan kedua variabel penelitian Hastono, 2007.
4.8 Analisis Data
Data yang telah diolah kemudian dianalisa sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan Setiadi, 2007. Analisis data bertujuan untuk menyusun
data secara bermakna sehingga mudah dipahami. Analisis data yang digunakan dalam penelitian tersebut meliputi:
4.8.1 Analisis deskriptif Analisis deskrptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian yang diukur Notoatmodjo, 2010. Penelitian tersebut terdiri dari karakteristik umum dan khusus. Karakteristik umum dari penelitian ini yang
merupakan karakteristik responden terdiri dari umur, kelas, karakteristik khusus dari penelitian ini terdiri dari variabel dependent dan variabel independent.
Variabel dependent adalah kegiatan UKS dan variabel independent adalah pelaksanaan PHBS. Jenis data numerik disajikan dalam bentuk mean, standart
deviati, median, min-max dan data kategorik disajikan dalam bentuk frekuensi ataupun jumlah dan persentase Notoatmodjo, 2010. Penghitungan rentang
kategori pada kuesioner UKS dan PHBS menurut Azwar 2010 yaitu kuesioner UKS yaitu:
Kurang: :
9,67 Cukup
: 9,67-19,33
Baik :
≥ 19,33 Kuesioner PHBS yaitu:
Kurang :
17 Cukup
: 17- 34
Baik :
≥ 34
4.8.2 Analisis infrensial Analisi infrensial di gunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
di generalisasikan pada populasi sugiono,2012. Analisis inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi
Sugiyono, 2012. Analisis inferensial pada penelitian ini menggunakan Jenis data pada variabel analisis bivariat antara variabel dependent dan independent adalah
ordinal sehingga dilakukan analisis data menggunakan uji spearman rho dengan signifikansi α = 0,05 untuk mengetahui hubungan antara kegiatan unit kesehatan
sekolah UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS Hastono, 2007. Nilai P value
≤ 0,05 maka Ha di terima H0 di tolak. Arah nilai r berada diantara - 1 sampai dengan bila nilai = 0, maka tidak ada hubungan antar variabel dependen
dan independen. Nilai sama dengan +1 berarti terdapat hubungan kuat dengan arah yang positif antar variabel. Nilai = -1 berarti terdapat hubungan kuat dengan
arah yang negative antar variabel. Informasi pola hubungan dari kedua variabel di simbulkan dengan r. nilai korelasi r berkisar 0 s.d 1 atau bila di sertai dengan arah
nya nilainya antara -1 s.d +1.
Hubungan positif terjadi kenaikan satu diikuti veriabel lainnya, sedangkan hubungan negative dapat terjadi bila kenaikan satu variabel di ikuti penurunan
variabel lainnya. Menurut Dahlan, dalam Puspitasari 2012 kekuatan hubungan dua variabel secaraa kualitatif dapat di bagi menjadi 5 area yaitu:
1. 0.00 - 0,199 → sangat lemah
2. 020-0,399 → lemah
3. 0,40 - 0,599 → hubungan sedang
4. 0,60 - 0,799 →hubungan kuat
5. 0,800 – 1,00 →hubungan sangat k
u
at
4.9 Etika Penelitian