BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti penyakit menular lainnya tetapi disebabkan serangkaian proses yang terjadi selama beberapa
kurun waktu. Karies merupakan suatu penyakit multifaktorial yang terjadi oleh beberapa faktor penyebab. Ada tiga faktor utama yang memegang peranan yaitu
faktor host tuan rumah, agen mikroorganisme, substrat diet dan ditambah faktor waktu.
Dengan menghilangkan plak, maka karies tidak dapat terjadi. Pencegahan umum yang dilakukan yaitu dengan cara mekanik, khemis, dan immunologis,
pencegahan khemis yaitu melalui pemakaian obat kumur, pasta gigi, dll. Secara khemis pasta gigi dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans,
pasta gigi komersial yang umum digunakan adalah pasta gigi yang mengandung fluor dalam bentuk natrium monofluorophosfat NaMFP karena bersifat biokompatibel
dengan zat abrasif yang digunakan dan terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
Mekanisme kerja fluor dalam menghambat pertumbuhan bakteri yaitu fluor melapisi permukaan gigi yang mengandung gugus hidroksil apatit, kemudian ion
fluor berikatan pada apatit yang terdapat pada permukaan enamel gigi sehingga
menghasilkan gugus fluor apatit yang menjadikan enamel menjadi tahan terhadap demineralisasi asam dan memacu proses remineralisasi pada permukaan enamel.
Fluor juga menghambat sistem enzim mikrobiologi bakteri yang mengubah karbohidrat menjadi asam dalam plak gigi dengan mempengaruhi jenis polisakarida
ekstraseluler dan menghasilkan efek bakteriostatik germisidal yang menghambat kolonisasi mikroorganisme pada permukaan gigi.
Kitosan bermolekul tinggi pada penelitian ini yang digunakan adalah kitosan blangkas yang terdiri dari gugus glukosa dan amino NH
3 +
yang bermuatan positif sedangkan permukaan dinding sel bakteri Streptococcus mutans bermuatan negatif.
Rantai polimer kitosan yang bermuatan positif kationik berikatan dengan permukaan dinding sel bakteri yang bermuatan negatif anionik sehingga
membentuk formasi atau rantai polielektrolit kompleks kemudian membentuk jembatan yang melapisi mengelilingi permukaan dinding sel bakteri untuk
membloking makanan yang masuk melalui dinding sel bakteri dan membentuk flocs sehingga Streptococcus mutans tidak diadsorbsi oleh hidroksil apatit
Kerangka konsep
.
? +
PASTA GIGI Kitosan Bermolekul
Tinggi
Memacu proses remineralisasi
permukaan enamel
Menghambat sistem enzim mikrobiologi yang
mengubah karbohidrat menjadi asam
Enamel tahan terhadap demineralisasi asam
Fluor apatit
Mempengaruhi jenis polisakarida
ekstraseluler
Efek bakteriostatik germisidal
Menghambat kolonisasi Menggantikan gugus
hidroksiapatit Fluor melapisi
permukaan enamel gigi
Komersial NaMFP
Bakteri Streptococcus Membloking makanan
yang masuk melalui dinding sel bakteri
Membentuk jembatan melapisi
mengelilingi permukaan dinding
Membentuk formasi rantai polielektrolit
kompleks Kitosan kationik
berikatan dengan dinding sel bakteri anionik
Rantai polimer kitosan + melekatkan diri pada
dinding sel bakteri - Gugus Asam amino
NH
3 +
dan glukosa Kitosan Blangkas
KEKERASAN ENAMEL
+ ?
II. HIPOTESA PENELITIAN
Dari uraian diatas terlihat bahwa jika kitosan blangkas digunakan sebagai pasta gigi, maka dapat ditegakkan hipotesis:
1. Kitosan blangkas jika digunakan sebagai pasta gigi bahan coba dapat
memperkuat struktur hidroksiapatit. 2.
Kitosan blangkas jika digunakan sebagai pasta gigi bahan coba dapat menghambat adhesi Streptococcus mutans ke permukaan gigi.
3. Ada perbedaan efektivitas pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas
bermolekul tinggi bahan coba dibandingkan dengan pasta gigi komersil NaMFP dan pasta gigi yang tidak mengandung bahan aktif placebo dalam
memperkuat struktur hidroksiapatit. 4.
Ada perbedaan daya hambat pada pasta gigi yang mengandung kitosan blangkas bermolekul tinggi bahan coba dibandingkan dengan pasta gigi
komersil NaMFP dan pasta gigi yang tidak mengandung bahan aktif placebo dalam menghambat adhesi bakteri ke permukaan gigi.
Membentuk flocsbarrier
ADHESI STREPTOCOCCUS
MUTANS
BAB 4 METODE PENELITIAN