3.2 Strategi Toyotomi Hideyoshi Dalam Menghadapi Musuh Klan Oda Nobunaga……………………………………….. 38
3.3 Pengangkatan Toyotomi Hideyoshi sebagai Wakil Kaisar.......................................................................... 40
3.4 Keruntuhan Toyotomi Hideyoshi………………………….. 43
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan…………………………………………….. 45 4.2 Saran…………………………………………………… 46
DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK SEJARAH KEPEMIMPINAN TOYOTOMI HIDEYOSHI DI JEPANG
Memahami ilmu sejarah Jepang merupakan hal berguna karena bisa mengetahui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Dari peristiwa
yang telah terjadi di masa lalu dapat diambil makna dan nilai apa yang melekat di dalamnya. Khususnya bagi penulis pada kesempatan saat ini dalam penyusunan
skripsi, membuat kajian yang berjudul Sejarah Kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi di Jepang.
Zaman sejarah Jepang yaitu dimulai zaman Nara, zaman Heian 794- 1192 sampai dengan zaman Meiji 1868-sekarang mengenal sistem
pemerintahan di Jepang. Bentuk sistem pemerintahan di Jepang yang dimaksud adalah administrasi pemerintahan, militer, dan penarikan pajak. Dengan peristiwa
tersebut dikenal lah gelar-gelar, antara lain: Tenno kaisar, Shogun jenderal, Daimyo tuan tanah, perdana menteri, dan menteri-menteri.
Kaisar Tenno adalah penguasa administrasi pemerintahan tertinggi. Shogun Jenderal adalah pemegang tampuk kekuasaan dari kalangan militer.
Daimyo tuan tanah adalah penguasa yang ada terletak dibawah kekuasaan Shogun Jenderal.
Pada tahun 710 terdapat keluarga Yamato Chotei di daerah Nara negara Jepang. Keluarga tersebut muncul sebagai penguasa terkuat di Jepang. Kira-kira
abad 5 sudah menguasai hampir seluruh Jepang. Pada abad 6 mendirikan pemerintahan yang disebut Yamato Chotei, rajanya disebut dengan Tenno kaisar.
Pada perkembangan berikutnya, para kelompok militer Taira dan Genji di undang ke Kyoto untuk mengamankan perang yang terjadi dalam keributan
keluarga Fujiwara. Tetapi kemudian keluarga Genji dan Taira pun saling berperang seperti perang Hogennoran tahun 1156 dan Heijinoran tahun 1159.
Dalam perang tersebut dimenangkan oleh Keluarga Taira oleh Taira no kyoumori.
Minamoto no yoritomo berhasil mengalahkan keluarga Taira tahun 1185 pada perang Dannoura. Hal ini mengakibatkan kekuasaan berpindah ketangan
Minamoto. Minamoto no yoritomo meminta persetujuan kepada kaisar supaya di angkat menjadi Shogun Jenderal oleh karena itu lah maka sistem keshogunan di
kenal di Jepang hingga zaman Edo 1868. Stabilitas negara Jepang yang dirintis Minamoto no Yoritomo pada tahun 1185 tidak bertahan lama. Penguasa-penguasa
militer datang dan pergi silih berganti, dan pada tahun 1467 pemerintahan militer runtuh yang menyebabkan Jepang terjun dalam kekacauan. Maka dimulailah
Universitas Sumatera Utara
Zaman Perang Antar-Klan, abad berdarah ketika para panglima perang lokal saling bertarung untuk melindungi daerah kekuasaan.
Pada feodalisme masa pertengahan yang dimaksud adalah zaman Kamakura, Muromachi, dan Azuchimomoyama. Pada kesempatan kali ini penulis ingin
membahas lahirnya seorang pemimpin menjadi shogun di zaman Azuchimomoyama pada tahun 1185 – 1600. Pada akhir feodalisme pertengahan
ini muncul shogun yang berasal dari golongan bawah, yaitu Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyashu.
Pengertian zaman Azuchimomoyama adalah zaman masa-masa yang recok karena semua tuan tanah berusaha ingin merebut kekuasaan keshogunan. Dimana
seluruh negeri terjadi keributan-keributan karena orang-orang dari kelas bawah memberontak ingin menjatuhkan yang atas. Zaman ini disebut juga sengoku jidai,
perang di seluruh negeri. Masa ini berlangsung dari tahun 1573 sampai pada tahun 1603.
Pada zaman Azuchimomoyama ini Oda Nobunaga adalah atasan Toyotomi Hideyoshi. Alasan Toyotomi Hideyoshi mau mengabdi kepada Oda Nobunaga
adalah karena Oda Nobunaga memiliki visi yaitu menyatukan seluruh wilayah Jepang dalam masa-masa yang recok. Saat itu Oda Nobunaga sudah menjadi
Shogun jenderal, sementara Toyotomi Hideyoshi belum. Ketika itu, Toyotomi Hideyoshi masih menjadi pembantu Oda Nobunaga. Dengan segala kepatuhan
Toyotomi Hideyoshi bekerja dengan rajin dan jujur maka tahap demi tahap Toyotomi Hideyoshi diangkat menjadi Shogun jenderal, setelah wafatnya Oda
Nobunaga. Oda Nobunaga sedikit lagi dapat menyatukan visi menyatukan seluruh wilayah Jepang. Sehingga yang meneruskan visi ini adalah Toyotomi Hideyoshi.
Oda Nobunaga wafat dibunuh oleh anak buahnya sendiri yang bernama Akechi Mitshuhide. Maka yang membalas dendam kematian Oda Nobunaga
adalah Toyotomi Hideyoshi. Akechi Mithsuhide dapat ditaklukan Toyotomi Hideyoshi dengan cara gencatan senjata. Senjata diperoleh dari bangsa Portugal
yang masuk dari Tanega shima sebelum wafatnya Oda Nobunaga. Dengan
Universitas Sumatera Utara
memiliki senjata, Toyotomi Hideyoshi juga dapat menyerang daimyo-daimyo tuan-tuan tanah kecil lainnya dan berhasil menyelesaikan penyatuan seluruh
wilayah Jepang. Dalam 3 tahun setelah kematian Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi menguasai setengah wilayah Jepang yang merupakan daerah terpadat
dan juga terkaya, termasuk wilayah seluas 38.600 kilometer persegi yang belum pernah terjamah pengaruh Oda Nobunaga. Puncak karir Toyotomi Hideyoshi
adalah sebagai Daijodaijin wakil Kaisar yang diangkat oleh Kaisar Go Yozei. Toyotomi Hideyoshi lahir tahun 1536 di Nakamura negara Jepang. Asal-
usul Toyotomi Hideyoshi dari kecil memiliki awal yang sederhana. Dari kecil bertekad ingin menjadi seorang pemimpin di Jepang. Selain miskin, tidak
berpendidikan, bukan berasal dari silsilah keluarga masyhur yaitu anak dari petani penggarap miskin, dan badan yang pendek. Tetapi Toyotomi Hideyoshi tidak
membiarkan segala kekurangan itu menentukan nasib nya, melainkan memiliki semangat hidup yang jarang terlihat di dunia ini. Ambisi nya dapat tercapai
menjadi seorang wakil Kaisar. Toyotomi Hideyoshi adalah orang pertama yang mendapat gelar wakil kaisar tanpa adanya ikatan hubungan darah dengan kaum
bangsawan atau kekeluargaan. Keruntuhan Toyotomi Hideyoshi muncul karena kesombongan nya, ingin
memperluas wilayah kekuasaan ke Korea dan China sehingga menimbulkan Perang Tujuh Tahun. Namun Toyotomi Hideyoshi gagal dalam mewujudkannya.
Sehingga Toyotomi Hideyoshi wafat dalam pertempuran melawan Korea pada tahun 1958.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN