Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

66 Tabel 4.25 Hasil Uji Realibilitas No. Variabel Cronbach Alpha Cronbach Alpha yang diisyaratkan Kesimpulan 1 Kompensasi 0.891 0.6 Reliable 2 Motivasi Kerja 0.801 0.6 Reliable 3 Kinerja Karyawan 0.581 0.6 Reliable Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2015 Berdasarkan uji reliabilitas yang ada pada table 4.22, 4.23, 4.24 dapat dilihat bahwa dari semua variabel memiliki koefisien relihabilitas diatas 0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa masing – masing variabel dari kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi selanjutnya semua variabel tersebut layak untuk dijadikan alat ukur. 4.5 Uji Asumsi Klasik 4.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah sebagai berikut: 67 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2015 Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonalhal ini berarti data cenderung normal . 4.5.2 Uji Asumsi Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Cara yang digunakan untuk menilai nya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Variance Inflasi Factor VIF, yang tidak melebihi 4 atau 5 Hines dan Montgomery 1990 dalam Azuar Juliandi Irfan 2011 : 170. 68

4.5.3 Uji Asumsi Heterokedastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak adal pola yang jelas, serta titik-titik poin-poin menyebar dibawah dan diatas 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso,2000 dalan Azuar Juliandi Irfan 2011:171. Model Unstandardize d Coefficients Standa rdized Coeffic ients t Sig. 95.0 Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Zero- order Part ial Part Toler ance VIF 1 Const ant 15.83 8 1.246 12.7 16 .000 13.362 18.313 Komp ensasi .113 .055 .228 2.06 7 .042 .004 .222 .355 .216 .201 .774 1.2 92 Motiva si .165 .068 .267 2.42 2 .018 .030 .300 .375 .251 .235 .774 1.2 92 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2015 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kedua variabel independen yaitu X 1 Kompensasi dan X 2 Motivasi Kerja memiliki nilai VIF dalam batas tolerasi yang telah ditentukan yaitu X 1 1.292 dan X 2 1.292 dan tidak melibihi 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi mutikolinearitas pada variabel independenya. Tabel 4.26 Hasil Uji Multikolinearitas 69 Gambar 4.3 Hasil Uji Asumsi Heterokedastisitas Sumber: Hasil Pengelolahan kuesioner 2015 Dapat dilihat pada gambar diatas memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola yang jelas teratur, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas pada mode regresi. 4.6 Metode Analisis Data 4.6.1 Regresi Linier Berganda