35
2. Karakteristik Sekolah Unggul
Sekolah unggul sebagai bentuk penyajian sistem pendidikan yang sangat khusus dan memiliki tujuan tertentu berbeda dengan bentuk-bentuk sekolah
lainnya. Sekolah unggul memiliki karakteristik tertentu yang membuatnya unggul dan membedakan dengan sekolah lain yang tidak unggul.
Berdasarkan hasil penelitian tentang sekolah yang unggul yang di lakukan oleh Effective School Consortia Network Moedjiarto, 2001. Di samping prestasi
akademik yang dimiliki juga memiliki karakteristik antara lain : 1 Iklim sekolah yang tidak positif, 2 ada proses perencanaan, 3 tujuan akademik, 4 kurikulum
yang jelas, 5 pemantauan terhadap kemajuan siswa, 6 keefektifan guru, 7 kepemmimpinan administratif, 8 pelibatan orang tua dan siswa, 9 kesempatan,
tanggung jawab, dan partisipasi siswa, 10 anjaran dan insentif, 11 tata trtib dan disiplin.
Hasil penelitian Lizzote dalam Moedjiarto, 2001 menemukan beberapa karakteristik sekolah unggul, yaitu : 1 lingkungan sekolah yang aman dan tertib,
2 iklim serta harapan yang tinggi, 3 kepemimpinan yang instruksional yang logis, 4 misi yang jels dan terfokus, 5 kesempatan belajr dan mengerjakan
tugas bagi siswa, 6 pementauan yang sering dilakukan terhadap kemajuan siswa dan hubungan antara rumah dan sekolah yang paling mendukung.
Di samping karakteristik yang membedakan sekolah unggul dengan sekolah biasa adalah dimensi-dimensi keunggulan yang dimiliki oleh suatu
sekolah sehingga di sebut sekolah unggul yaitu Moko, 1997 :
Universitas Sumatera Utara
36
1. Dimensi peserta didik dan siswa
Peserta didik harus melalui seleksi ketat dengan kriteria tertentu untuk bisa menjadi peserta didik sekolah unggul dalam konsep Depdikbud 1993. Kriteria
itu antara lain prestasi belajar yang superior dengan indikator nilai rapor, NEM dan hasil tes prestasi akademik, skor psikotes yang meliputi intelegensi dan
kreatifitas serta tes fisik. 2.
Dimensi sarana prasarana Ketersediaan
sarana dan
prasarana yang
memadai sehingga
memungkinkan terpenuhinya kebutuhan belajar didik guna menyalurkan bakat, minat dan kemampuan baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstra kulikuler.
3. Dimensi lingkungan belajar
Lingkungan belajar yang kondusif untuk mengembangkan potensi keunggulan menjadi keunggulan nyata, baik lingkungan dalam arti fisik maupun
psikis. 4.
Tenaga pengajar Tenaga pengajar harus terpilih memiliki keunggulan di atas rata-ratatenaga
pengajar masal kovensional, keunggulan tenaga pengajar meliputi : penguasaan materi pengajaran, penguasaan metode pengajaran dan komitmen melaksanakan
tugas. 5.
Dimensi kuriukulum Meskipun tetap mengacu pada kurikulum nasional tetapi kurikulum yang
ada di kembangkan sedemikian rupa di perkaya secara maksimal sesuai kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
37
dan kecepatan serta motivasi dari peserta didik. Jadi perlu adanya pengayaan dan percepatan kurikulum.
6. Dimensi rentang waktu belajar
Waktu belajar di sekolah unggul lebih lama di bandingkan sekolah masal konvensional. Kegiatan ekstrakulikulum di organisasikan sedemikian rupa dengan
dukungan prasarana yang memadai. Nilai sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan belajar di luar kurikulum nasional, melalui pengembangan materi
kurikulum, pengayaan, perluasan, remedial, pelayanan bimbingan, dan pembinaan kreativitas.
7. Dimensi pembinaan kemampuan kepemimpinan
Pembinaan kemampuan kepemiminan di sekolah unggul menyatu dalam keluruhan sistem pembinaan peserta didik melalui praktek langsung di lapangan
bukan sekedar sebagian materi pengajaran. Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah sekolah dapat
dikatakan unggul apabila memiliki karakteristik dan dimensi keunggulan dalam hal masukan input yang berprestasi, iklim sekolah yang positif yang
memungkinkan siswa untuk mengembangkan dirinya semaksimal mungkin, kurikulum yang dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai keunggulan,
sarana dan prasarana yang memadai, adanya pemantauan terhdap kemajuan siswa, tenaga pengajar dan kepala sekolah yang efektif, memiliki sarana dan prasarana
yang memdai dan mengusulkan kurikulum yang sudah dikembangkan.
Universitas Sumatera Utara
38
3. Penyelenggaraan Sekolah Unggul