74
dan wanita diperoleh gambaran bahwa wanita memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini dapat dilihat dari tabel 16 yang
menyatakan bahwa mean pada jenis kelamin adalah 111,25 sedangkan wanita 113,19.
b. Gambaran kecemasan akademik siswa di SMA Negeri Unggul berdasarkan tingkatan kelas
Gambaran kecemasan akademik siswa di SMA Negeri Unggul berdasarkan tingkatan kelas dapat dilihat melalui tabel 17 berikut ini :
Tabel 17. Gambaran kecemasan akademik siswa di SMA Negeri Unggul berdasarkan tingkatan kelas
Tingkatan Kelas N
Maksimum Minimum
Mean Std. Deviasi
Kelas 1 34
124 93
112,11 6,35
Kelas 2 36
125 101
112,36 5,52
Kelas 3 30
97 138
112,30 7,70
Berdasarkan tabel 17, dapat dilihat penggolongan gambaran kecemasan akademik pada siswa berdasarkan tingkatan kelas, maka mean skor untuk kelas 1
112,11, mean skor kelas 2 112,36 dan untuk mean skor kelas 3 112,30. Berdasarkan mean pada tingkatan kelas diperoleh gambaran bahwa kelas 2
memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan kelas 1 dan 3, kemudian pada anak 3 tingkat kecemasannya sedang dan terlihat kecemasan yang
rendah pada anak kelas 1. Hal ini dapat dilihat dari tabel 17 yang menyatakan bahwa mean pada kelas 2 adalah 112,36, mean pada anak kelas 3 adalah 112,30
sedangkan mean pada anak kelas 1 adalah 112,11
Universitas Sumatera Utara
75
B. Pembahasan
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan secara umum gambaran kecemasan akademik pada siswa di SMA N Unggul tergolong sedang . Dari 100
orang subjek penelitian, sebanyak 15 orang merasakan kecemasan yang rendah, 68 orang merasakan kecemasan sedang dan sebanyak 17 orang merasakan
kecemasan yang tinggi. Menurut Otten 1991, Kecemasan akademik adalah masalah yang
penting yang akan mempengaruhi sejumlah besar siswa. Ketika kecemasan yang dirasakan oleh siswa berlebihan maka akan berpengaruh secara negatif karena
siswa mengalami tekanan psikologis sehingga siswa tersebut mendapatkan hasil belajar yang kurang baik dan lebih banyak menghindari tugas, hal ini disebabkan
oleh penurunan rentang perhatian, konsentrsi dan memori pada siswa. Dalam penelitian ini hal-hal yang diukur adalah karakteristik kecamasan akademik
diantaranya adalah pola-pola aktivitas yang dapat menyebabkan kecemasan mental, terganggunya perhatian, bahaya pada fisiologis dan perilaku yang tidak
tepat.
Menurut Ottens 1991 Pola-pola aktivitas yang dapat menyebabkan
kecemasan mental, adalah hal yang Pertama dan yang terpenting adalah khawatir. Siswa sering merasa tidak aman oleh segala sesuatu yang mereka anggap salah.
Kedua, kecemasan akademik pada siswa terlibat dalam penyesuaikan diri. ketiga adalah percaya diri yang rendah. Siswa menerima keyakinan yang salah tentang
isu-isu bagaimana menetapkan nilai dalam diri, cara terbaik untuk memotivasi diri sendiri, bagaimana cara mengatasi kecemasan adalah berfikir yang salah sehingga
Universitas Sumatera Utara