Pembuatan larutan baku Pembuatan larutan uji Sistem kromatografi

d. Pembuatan larutan baku

Timbang masing-masing 10 mg Famotidin BPFI, Simetidin, Ranitidin dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml ditambahkan dengan 20 ml metanol dan dilarutkan dengan pelarut hingga garis tanda sehingga diperoleh konsentrasinya 100 µ m per ml USP 31 , 2008.

e. Pembuatan larutan uji

Timbang seksama 10 tablet, setara lebih kurang 100 mg Famotidin, dimasukkan kedalam labu tentukur 1 L. Di larutkan dengan 200 ml pelarut kemudian ditambahkan 20 ml metanol. Sehingga diperoleh konsentrasinya 100 µ m per ml USP 31 , 2008.

f. Sistem kromatografi

KCKT di lengkapi dengan detektor 275 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1. Temperatur kolom 40 Oc. Laju aliran lebih kurang 1,4 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap larutan baku, rekam respon puncak seperti yang tertera pada prosedur: faktor kapasitas k’, tidak kurang dari 0.6, efisiensi kolom ditetapkan dari puncak analit tidak kurang dari 1000 lempeng teoritis dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0 USP 31 , 2008.

3.5.3 Analisa Data Secara Stastistik

Menurut Sudjana 2002 Untuk menghitung Standar Deviasi SD digunakan rumus: SD = 1 2 − − ∑ n x x Keterangan : SD = Standar deviasi X = Kadar sampel X = Kadar rata-rata sampel Universitas Sumatera Utara n = Jumlah perlakuan Untuk menentukan data diterima atau ditolak digunakan rumus: t hitung = n SD X X − Dengan dasar penolakan data adalah apabila t hitung ≥ t tabel Untuk mencari kadar sebenarnya dengan α = 0,01; dk = n-1, dapat digunakan rumus : µ= X n SD X t dk . 2 1 1 α − ± Keterangan : µ = Kadar sebenarnya X = Kadar sampel n = Jumlah perlakuan t = Suatu harga yang besarnya tergantung pada derajat kebebasan dan tingkat kepercayaan dk = Derajat kebebasan Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penetapan uji bahan baku

Pada penelitian yang dilakukan tidak diperoleh Simetidin BPFI dan Ranitidin HCI BPFI, sehingga digunakan bahan baku yang diperoleh dari pabrik. Untuk Simetidin BPFI dan Ranitidin BPFI digunakan baku dari PT. Mutifa Karena tidak diperoleh Simetidin BPFI dan Ranitidin BPFI, maka dilakukan uji bahan baku terhadap bahan baku Simetidin dan Ranitidin dari PT. Multifa untuk mengetahui apakah bahan baku tersebut benar yang dimaksud. Pengujian dilakukan dengan cara uji spektrofotometri. Hasil pengukuran dengan spektrofotometri diketahui bahwa bahan baku tersebut adalah benar merupakan bahan baku Simetidin, Ranitidin HCI, dan Famotidin setelah dibandingkan dengan literatur Clark. Kurva serapan Simetidin dapat dibuat dengan mengukur larutan baku Simetidin secara spektrofotometri ultra violet mulai panjang gelombang 200 – 300 nm, dapat dilihat pada gambar 1. Universitas Sumatera Utara