BAB II ITSBAT NIKAH DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM
A. Pengertian Nikah dan Itsbat Nikah
Perkawinan dalam ilmu Fiqh menggunakan kata nikah yang berasal dari bahasa arab
“ ”
atau
“ ”
yang berarti kawin atau mengawini.
16
Sedangkan kata nikah berarti “ Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.
17
Sedangkan menurut Ulama Fiqih nikah adalah Akad yang membolehkan terjadinya istimna persetubuhan dengan seorang wanita, atau
melakukan wat’i, dan berkumpul selama wanita tersebut bukan wanita yang diharamkan baik dengan sebab keturunan atau sepersusuan.
18
Nikah suatu ikatan keagamaan yang dianjurkan syara’.
19
Masalah dalam kaitan dengan pernikahan perkawinan kita juga bisa lihat peraturan perundang-undangan yang berlaku di indonesia dalam kaitan ini
Undang-undang R.I No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan instruksi
16
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997, h. 1461.
17
Abdul Ghani Abdullah, Himpunan Perundang-undangan dan Peraturan Peradilan Agama, Jakarta: Intermasa, 1991, h. 187.
18
Wahbah al -Zuhaily, al Fiqh al Islami wa al Adillatuhu, Damsyiq, Dar Fikr, 1998, h. 29.
19
Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqiy, Hukum-hukum Fiqh Islam: Tinjauan Antar Mazhab, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001, cet ke-2, h. 222.
Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam KHI yang merumuskan “Pernikahan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.
20
Al-Qur’an menggambarkan perkawinan atau pernikahan sebagai hubungan yang dalam dan kuat. Suami istri harus bergaul dengan baik dalam
rumah tangga. Islam benar-benar menghalalkan pernikahan, karena ia merupakan perlindungan dari keburukan seksual, pernikahan juga berfungsi
kesinambungan umat manusia. Pernikahan harus dipublikasikan agar diketahui oleh masyarakat banyak, hal ini di maksudkan untuk menghindari kecurigaan
dan fitnah. Seluruh makhluk di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan, dan hal ini telah menjadi tanda atas kekuasaannya kehendak tuhan, sesuai hubungan
antara pria dan wanita merupakan pelaksanaan kehendaknya.
21
Itsbat nikah merupakan gabungan dari dua kalimat yakni itsbat dan nikah. Itsbat merupakan kata masdar yang terambil dari kata
- -
yang mempunyai makna penetapan atau pembuktian.
22
20
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, bandung: Citra Umbara, 2007. h. 2.
21
Abdul Wahab Bauhdiba, Sexuality In Islam. Yogyakarta, 2004, Cet. Pertama, h. 54.
22
Ahmad Warson Munawwir, Al Munawir Arab-Indonesi., h. 147.
Dari dua kalimat di atas dapat digabungkan bahwa itsbat nikah adalah penetapan oleh pengadilan agama atas ikatan atau akad yang membolehkan
terjadinya hubungan suami istri, sebagaimana yang dirumuskan dalam kamus besar bahasa indonesia bahwa, itsbat nikah adalah penetapan tentang kebenaran
keabsahan nikah. Singkatnya itsbat nikah adalah penetapan oleh pengadilan atas perkawinan yang sah, tetapi tidak mempunyai akta nikah.
23
B. Dasar Hukum Itsbat Nikah