3
b. Untuk Menstransfer Ilmu dan Teknologi
Dalam melakukan fungsi ini, lembaga pendidikan diharapkan mampu menciptakan lulusan yang mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang
dapat memenuhi kebutuhan serta tuntunan pasar global yang terjadi dalam milenium ketiga, mengharuskan ada peningkatan ilmu yang memerlukan
sarana dan sumber belajar sebagai daya dukung strategi dalam kegiatan belajar mengajar.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai, sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik. Oleh
karena itu dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS dijelaskan pula bahwa:
Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
2
Sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, sarana keterampilan dan pelatihan, media pengajaran, teknologi pendidikan, serta fasilitas pendidikan jasmani dikembangkan dan
disebarluaskan secara merata untuk membantu terselenggaranya dan meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan persyaratan
pendidikan serta kebutuhan pendidikan.
2
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, Ibid, h. 27
4
Dari pokok-pokok uraian tersebut di atas, menunjukan bahwa pemerintah terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang
telah ada untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sedemikian besar perhatian pemerintah terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang telah dilaksanakan
setiap tahun anggaran, kesemuanya ini perlu diimbangi pula dengan pengawasan yang lebih intensif agar tujuan pendidikan dapat dicapai, dan
seberapa jauh sarana tersebut dimanfaatkan dalam mencapai tujuan sekolah. Dengan asumsi ini penulis menilai bahwa pengawasan dalam mengelola
sarana pendidikan ini sangat penting. Ini berarti bahwa kepala sekolah mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk mengadakan pengawasan
dan pengelolaan sarana pendidikan yang ada di sekolahnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mencoba untuk
memaparkan dalam tulisan ini dengan judul: “ SUPERVISI SARANA
PENDIDIKAN SEBAGAI PENUNJANG KELANCARAN BELAJAR MENGAJAR DI SMU AL-HASRA DEPOK”.
Judul yang dikemukakan tersebut di atas, karena masalah supervisi dalam bidang sarana pendidikan sangat penting dan merupakan satu
keharusan, sebab tanpa adanya pengawasan yang intensif maka dapat menghambat tujuan pendidikan.
B. Identifikasi Masalah
5
Sebelum penulis memberikan batasan dan perumusan masalah, maka terlebih dahulu penulis melakukan identifikasi masalah sebagai berikut:
Sarana atau prasarana apa saja yang disupervisi oleh kepala sekolah untuk mendukung kelancaran belajar mengajar?
C. Pembatasan Masalah
Supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah sangat luas, seperti supervisi terhadap proses belajar mengajar, supervisi terhadap administrasi
kesiswaan, supervisi terhadap administrasi keuangan, supervisi terhadap administrasi kepegawaian, supervisi terhadap hubungan masyarakat dan
supervisi sarana pendidikan. Dalam penulisan ini, penulis hanya membatasi pembahasan yang
berkaitan dengan supervisi sarana pendidikan yaitu dalam bentuk pemeriksaan, perbaikan, pengadaan, pemeliharaan dan perawatan terhadap fasilitas yang ada
di sekolah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan tersebut, maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana
kepala sekolah melaksanakan supervisi dalam bidang sarana pendidikan di sekolah?
6
E. Manfaat Penelitian
1. Untuk mendapatkan cara terbaik sebagai kepala sekolah dalam
melaksanakan kewajibannya sebagai supervisi dalam bidang sarana pendidikan di sekolah.
2. Memberikan informasi pada pemimpin lembaga pendidikan, calon
kepala sekolah atau seseorang yang membutuhkan informasi tentang supervisi bidang sarana pendidikan di sekolah.
F. Sistematika Penulisan Bab I
Pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan. Bab
II Kerangka teori, tentang supervisi pendidikan dan sarana pendidikan. Supervisi pendidikan meliputi, pengertian supervisi
pendidikan, fungsi supervisi pendidikan, teknik-teknik supervisi pendidikan. Dan sarana pendidikan meliputi, pengertian sarana
pendidikan, jenis-jenis sarana pendidikan, fungsi sarana pendidikan, supervisi sarana pendidikan, kepala sekolah sebagai
supervisor. Bab III Metodologi penelitian meliputi, tujuan penelitian, tempat dan
waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
7
Bab IV Hasil penelitian meliputi, gambaran umum sekolah, deskripsi data, analisis data.