57
2. Hasil Analisa Data
a. Deskripsi data penelitian
Analisis data penelitian dapat dilakukan dengan pengelompokkan yang mengacu pada kriteria katagorisasi. Katagorisasi ini didasarkan pada asumsi
bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria katagorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori, yaitu tinggi, rendah, dan sedang
serta positif, netral, dan negatif. 1
Gambaran Skor Motivasi Belajar a
Motivasi Belajar Ekstrinsik Data penelitian tentang katagori motivasi belajar ekstrinsik pada siswa
kelas akselerasi SMA Swasta Al-Azhar Medan seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 17. Gambaran Skor Motivasi Belajar Ekstrinsik
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation EKSTRINSIK
34 21
54 44.41
7.985 Valid N listwise
34
Data dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut norma tertentu. Subjek dikatagorikan menjadi tiga kelompok dengan
rumus Azwar, 2000: Tinggi
= Mean + 1 SD ≤ X
Sedang = Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD Rendah
= X Mean – 1 SD Dengan memperhatikan mean empirik sebesar 44,41 dan standar deviasi
sebesar 7,985 maka kriteria katagorisasi untuk motivasi belajar ekstrinsik pada siswa kelas akselerasi untuk mata pelajaran sosiologi di SMA Swasta Al-Azhar
Universitas Sumatera Utara
58 Medan dengan jumlah dan persentase subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel
18.
Tabel 18.
Katagorisasi Data Empirik Motivasi Belajar Ekstrinsik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Motivasi Belajar
Ekstrinsik 52,395
≤ X Tinggi
4 11,8
36,425 ≤ X 52,395
Sedang 26
76,4 X 36,425
Rendah 4
11,8
Berdasarkan kriteria katagorisasi pada tabel 18 menunjukkan bahwa 4 orang 11,8 termasuk dalam kategori motivasi belajar ekstrinsik yang tinggi, 26
orang 76,4 berada pada kategori sedang, dan 4 orang 11,8 berada pada kategori rendah.
b Gambaran Skor Motivasi Belajar Intrinsik
Data penelitian tentang katagori motivasi belajar intrinsik pada siswa kelas akselerasi SMA Swasta Al-Azhar Medan seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 19. Gambaran Skor Motivasi Belajar Intrinsik
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation INTRINSIK
34 27
82 65.62
12.312 Valid N listwise
34
Data dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut norma tertentu. Subjek dikatagorikan menjadi tiga kelompok dengan
rumus Azwar, 2000: Tinggi
= Mean + 1 SD ≤ X
Sedang = Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD Rendah
= X Mean – 1 SD Cara pengkatagorisasian skor motivasi belajar intrinsik sama dengan
pengkatagorisasian skor motivasi belajar ekstrinsik. Dengan memperhatikan mean
Universitas Sumatera Utara
59 empirik sebesar 65,62 dan standar deviasi sebesar 12,312 maka kriteria
katagorisasi untuk motivasi belajar intrinsik pada siswa kelas akselerasi untuk mata pelajaran sosiologi di SMA Swasta Al-Azhar Medan dengan jumlah dan
persentase subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel 20.
Tabel 20. Katagorisasi Data Empirik Motivasi Belajar Intrinsik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Motivasi Belajar
Intrinsik 77,932
≤ X Tinggi
5 14,7
53,308 ≤ X 77,932
Sedang 25
73,5 X 53,308
Rendah 4
11,8
Berdasarkan kriteria katagorisasi pada tabel 20 menunjukkan bahwa 5 orang 14,7 termasuk dalam kategori motivasi belajar intrinsik yang tinggi, 25
orang 73,5 berada pada kategori sedang, dan 4 orang 11,8 berada pada kategori rendah.
2 Gambaran Skor Persepsi Tentang Keterampilan Guru Mengajar
Data penelitian tentang katagori keterampilan guru mengajar kelas akselerasi SMA Swasta Al-Azhar Medan seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 21.
Gambaran Skor Persepsi Tentang Keterampilan Guru Mengajar
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation PERSEPSI
34 137
270 218.21
30.458 Valid N listwise
34
Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan untuk
mengkatagorisasikan persepsi tentang keterampilan guru mengajar pada siswa kelas akselerasi SMA Swasta Al-Azhar Medan dalam tingkatan-tingkatan yang
Universitas Sumatera Utara
60 disusun menurut norma tertentu. Subjek dikategorikan menjadi dua kategori
dengan rumus Azwar, 2000: Positif
= Mean + 1 SD ≤ X
Ragu-Ragu = Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD Negatif
= X Mean – 1 SD Dengan memperhatikan mean empirik sebesar 218,21 dan standar deviasi
sebesar 30,458 maka kriteria katagorisasi untuk persepsi tentang keterampilan guru mengajar pada siswa kelas akselerasi untuk mata pelajaran sosiologi di SMA
Swasta Al-Azhar Medan dengan jumlah dan persentase subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel 22.
Tabel 22. Katagorisasi Data Empirik Persepsi Tentang Keterampilan Guru
Mengajar
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Persepsi tentang
Keterampilan Guru Mengajar
248,668 ≤ X
Positif 5
14,7 187,752
≤ X 248,668 Ragu-Ragu 25
73,5 X 187,752
Negatif 4
11,8
Berdasarkan kriteria katagorisasi pada tabel 22 menunjukkan bahwa 5 orang 14,7 termasuk dalam kategori persepsi yang positif, 25 orang 73,5
termasuk dalam kategori persepsi yang ragu-ragu, dan 4 orang 11,8 berada pada kategori negatif.
b. Hasil Perhitungan Korelasi Antarvariabel
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk melihat hubungan antara persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar, baik
motivasi belajar ekstrinsik maupun intrinsik, serta kajian teori pada Bab II, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Ada hubungan antara persepsi tentang
Universitas Sumatera Utara
keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar ekstrinsik” dan ”Ada hubungan antara persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi
belajar intrinsik”. Hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 13.0 for Windows, didapat
koefisien korelasi r sebesar 0,352 dan p = 0,041 untuk korelasi antara persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar ekstrinsik. Sesuai
dengan formula interpretasi harga r yang digunakan menurut Hadi 2000, hal ini menunjukkan bahwa persepsi tentang keterampilan guru mengajar memiliki
korelasi yang rendah dengan motivasi belajar ekstrinsik. Perhitungan koefisien korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 23. Korelasi Antara Persepsi Tentang Keterampilan Guru Mengajar dengan
Motivasi Belajar Ekstrinsik
Correlations
1 .352
.041 34
34 .352
1 .041
34 34
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
PERSEPSI
EKSTRINSIK PERSEPSI
EKSTRINSIK
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. .
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar ekstrinsik. Untuk
pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut: Ho :
ρ = 0 Ha :
ρ ≠ 0 Hipotesis nol mengandung pengertian bahwa tidak ada hubungan antara
persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar ekstrinsik
61
Universitas Sumatera Utara
siswa kelas akselerasi untuk mata pelajaran sosiologi di SMA Swasta Al-Azhar Medan. Hipotesis alternatif Ha mengandung pengertian bahwa ada hubungan
antara persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar ekstrinsik siswa kelas akselerasi untuk mata pelajaran sosiologi di SMA Swasta
Al-Azhar Medan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga t hitung = 2,127 dan t tabel = 2,060 t hitung t tabel. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar ekstrinsik.
Sedangkan untuk korelasi antara persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar intrinsik, diperoleh nilai r = 0,314 dengan p =
0,071. Sesuai dengan formula interpretasi harga r yang digunakan menurut Hadi 2000, hal ini menunjukkan bahwa persepsi tentang keterampilan guru mengajar
juga memiliki korelasi yang rendah dengan motivasi belajar intrinsik pada siswa kelas akselerasi untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA Swasta Al-Azhar Medan.
Perhitungan koefisien korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut:
62
Universitas Sumatera Utara
Tabel 24. Korelasi Antara Persepsi Tentang Keterampilan Guru Mengajar dengan
Motivasi Belajar Intrinsik
Correlations
1 .314
.071 34
34 .314
1 .071
34 34
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
PERSEPSI
INTRINSIK PERSEPSI
INTRINSIK
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa harga t hitung = 1,871 dan t tabel = 2,060 t hitung t tabel. Dengan demikian, Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi tentang keterampilan guru mengajar dengan motivasi belajar intrinsik.
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pembahasan Hasil Uji Korelasi Persepsi Tentang Keterampilan Guru