menunjukkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan tingkat inflasi.
d Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.
B. Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir 2002;35 pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut, “analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau
mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan trend untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan
yang bersangkutan”. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan
keuangan merupakan porses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan
perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan,
sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Secara lengkap menurut Harahap 1999:195, kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa. 2.
Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata explicit dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan
implicit.
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern. laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi
yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan modal-
model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan rating.
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan. Dengan perkataan lain yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:
a.
Dapat menilai prestasi perusahaan b.
Dapat memproyeksi laporan perusahaan c.
Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu:
1 Posisi keuangan Asset, Neraca, dan Modal
2 Hasil Usaha Perusahaan Hasil atau Biaya
3 Likuiditas
4 Solvabilitas
5 Aktivitas
6 Rentabilitas atau Profitabilitas
7 Indikator Pasar Modal
d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
e. Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana
7. Dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut kriteria tertentu
yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. 8.
Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar
ideal.
Universitas Sumatera Utara
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,
baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya. 10.
Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.
3. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisis alat-alat analisis digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat
diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk perusahaan tertentu,
atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan
keuangan perusahaan lainnya. Wild, Subramanyam dan Robert 2005:30 menyatakan bahwa ada lima
teknik untuk analisis laporan keuangan, yakni: 1.
Analisis Laporan Keuangan Komparatif 2.
Analisis Laporan Keuangan Common Size 3.
Analisis Rasio 4.
Analisis Arus Kas 5.
Penilaian Kelima teknik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisis laporan keuangan komparatif yang lebih dikenal dengan metode
analisis horizontal, yaitu dengan membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Ada dua teknik analisis yang
biasa digunakan yaitu analisis perubahan dari tahun ke tahun dan analisis trend angka index.
2. Analisis laporan keuangan common size yang lebih dikenal dengan
metode analisis vertikal, yaitu dengan menganalisis laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
untuk satu periode dengan cara membandingkan pos yang satu dengan pos lainnya. Untuk analisis laba rugi, penjualan biasanya ditetapkan
100 sedangkan untuk analisis secara total aktiva ditetapkan 100. 3.
Analisis rasio yaitu menggunakan data perusahaan untuk menghitung rasio-rasio yang mencerminkan kondisi perusahaan terkini. Analisis rasio
melibatkan dua jenis perbandingan yaitu: internal membandingkan rasio saat ini, masa lalu dan masa yang akan datang
dan eksternal melibatkan perbandingan rasio perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri dengan titik waktu yang sama.
4. Analisis arus kas merupakan analisis terhadap laporan arus kas
perusahaan. Analisis arus kas mencerminkan sumber penerimaan dan tujuan pengeluaran kas perusahaan. Analisis arus penerimaan dan
pengeluaran kas ini akan dilakukan terhadap tiga aktivitas yang ada dalam laporan arus kas yaitu aktivitas operasi, pendanaan dan investasi.
5. Penilaian merupakan penilaian atas laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan. Jenis analisis ini jarang digunakan namun analisis ini dapat menambah informasi bagi pengguna dan pembaca laporan keuangan
perusahaan.
4. Analisis Rasio Keuangan
Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur yang lainnya dalam
laporan keuangan. Hubungan antara unsur – unsur laporan keuangan tersebut
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Secara individual rasio itu dapat dinilai jika dibandingkan dengan suatu standar rasio yang layak dijadikan
dasar pembanding. Menurut Satradipoera 2004: 173, disebutkan bahwa:
“Analisis rasio adalah pengkajian yang dipergunakan oleh penyelia dan pengguna laporan keuangan dalam hal ini, bisnis perbankanuntuk menilai
kekuatan dan kelemahan keuangan dan kecenderungan operasi sebuah perusahaan. Analisis rasio akan menyebabkan pengukuran relative terhadap
kondisi dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi kredit kepada sebuah bisnis perbankan”.
Secara umum, menurut Jusuf 2005:51 kita dapat membagi rasio menjadi lima golongan sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka
pendek. Rasio-rasio yang digunakan dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan adalah:
a. Current Ratio
Rasio ini menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar. Rumusnya adalah:
s Liabilitie
Current Asset
Current Ratio
Current =
b. Quick Ratio Acid Test Ratio
Rasio cepat ini menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva cepatnya. Aktiva cepat dalam hal ini adalah
aktiva yang dapat dengan segera dikonversikan menjadi kas. Rumusnya adalah:
Universitas Sumatera Utara
s Liabilitie
Current Inventory
Asset Current
Ratio Quick
− =
c. Net Working Capital
Rasio ini digunakan untuk menghitung berapa kelebihan aktiva lancar dan hutang lancar. Rumusnya:
Net Working Capital = Current Asset – Current Liabilities 2.
Rasio Leverage, yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang dana pihak luar. Rasio ini menunjukkan indikasi
tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman kreditor, dalam hal ini adalah bank yang kita wakili. Dengan kata lain, rasio leverage ini mengukur
kemampuan peruashaan dalam memenuhi semua utang jangka pendek dan jangka panjangnya. Rasio-rasionya antara lain:
a. Debt to Equity Ratio DER
Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga dapat dibaca sebagai perbandingan antara dana pihak
luar dengan dana pemilik perusahaan yang dimasukkan ke perusahaan Rumusnya:
Equity Total
Debt Total
DER =
b. Long Term Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membiayai hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Rumusnya:
Universitas Sumatera Utara
Equity Total
Debt Term
Long Ratio
Equity to
Debt LongTerm
=
3. Rasio Rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
mencetak laba untuk para pemegang saham pemilik perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat penghasilan mereka dalam investasi. Rasio-rasio
rentabilita antara lain: a.
Gross Profit Margin Rasio ini menunjukkan berapa persen kemungkinan laba kotor yang
dicapai dengan menjual produk. Rumusnya:
100 Pr
x Sales
ofit Gross
gin Mar
profit Gross
=
b. Net Profit Margin
Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari bisnis setelah dikurangi dengan segala biaya-biaya. Rasio ini juga
menunjukkan sejauh mana perusahaan mengelola bisnisnya, dan mengindikasikan dua hal yakni pengendalian biaya dan volume bisnis.
Rumusnya: 100
x Sales
Income Net
gin Mar
profit Net
=
c. Return On Asset ROA
Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang telah dilakukan. Rumusnya:
100 x
Assets Total
Income Net
ROA =
Universitas Sumatera Utara
d. Return on Equity ROE
Rasio ini mengukur berapa besar tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik perusahaan pemegang saham untuk setiap modal yang disetor
pada perusahaan tersebut. Rumusnya: 100
x Equity
Total Income
Net ROE
=
4. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan dan efektivitas
manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya. Pada prinspnya semakin tinggi rasio aktivitas, maka semakin efektif perusahaan
dalam mendayagunakan sumber dayanya. Rasio aktivitas yang umum digunakan antara lain:
a. Asset Turnover Perputaran Aktiva
Perputaran aktiva menunjukkan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi guna menghasilkan penjualan. Rumusnya:
Assets Total
Sales Net
Turnover Asset
=
b. Account Receivable Turnover Perputaran Piutang Dagang
Perputaran piutang dagang menunjukkan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar dalam 1 tahun. Rumusnya:
ceivables Accounts
Sales Credit
Turnover ceivable
Accounts Re
Re =
5. Rasio Coverage, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban kreditnya dengan sumber dana yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari bisnis. Dalam memberi kredit, bank sangat memperhatikan kelancaran pembayaran kewajiban dalam kondisi normal, yaitu dalam kondisi
perusahaan yang dibiayai berjalan terus going concern. Rasio coverage yang banyak digunakan antara lain:
a. Times Interest Earned Ratio
Rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar bunga pinjaman. Rumusnya:
100 x
Expense Interest
EBIT Taxes
and Interest
Before Earning
Earned Interest
Times =
b. Devidend Pay-Out Ratio
Rasio ini menunjukkan berapa besar bagin dari laba bersih yang dibagi dalam bentuk deviden tunai. Rumusnya:
100 x
Pajak Setelah
Bersih Laba
Dibayar yang
Tunai Deviden
Ratio Out
Pay Devidend
= −
C. Pengertian Efektivitas