Aspek Pengukuran Golongan VIII : Makanan Tanpa Kalori

3.5 Alat Penelitian

Alat penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data sehingga lebih mudah diolah. Jenis alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, formulir food recall 24 jam, formulir food frequency, Nutrisurvey 2005.

3.6 Definisi Operasional

Agar memperjelas arah penelitian ini, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut : 1. Pola makan adalah jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi dan jadwal makan yang dilaksanakan penderita Diabetes Mellitus yang rawat jalan di RSU Dr.Pirngadi Medan. 2. Jumlah makan adalah banyaknya asupan karbohidrat, protein, dan lemak yang dikonsumsi penderita Diabetes Mellitus selama sehari. 3. Jenis bahan makanan adalah jenis bahan dasar makanan yang dikonsumsi penderita Diabetes Mellitus selama sehari. 4. Jadwal makan adalah waktu makan yang dilaksanakan penderita Diabetes Mellitus selama sehari. 5. Dukungan keluarga adalah bentuk interaksi diri anggota keluarga dalam mendukung penderita DM untuk mengkonsumsi makanan sesuai ajuran.

3.7 Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pola makan yang mencakup jumlah, jadwal dan jenis makanan yang dikonsumsi responden. Cara mengetahui pengukuran variabel pola makan Universitas Sumatera Utara responden yang meliputi jumlah asupan energi, jadwal dan jenis yaitu dengan melalui metode recall 24 jam. Selanjutnya dikonversi dengan menggunakan software nutrisurvey untuk mengetahui jumlah asupan energi. Hasil pengukuran jumlah asupan energi yang dikonsumsi oleh responden dari recall 24 jam diolah dengan menggunakan software nutrisurvey kemudian dirata-ratakan untuk asupan jumlah energi perhari, dibandingkan dengan kebutuhan jumlah energi perhari masing-masing responden dan dikategorikan menjadi: - Sesuai, jika jumlah energi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan energi individu dengan batas toleransi yaitu 5-10 dengan mengontrol berat badan. - Tidak Sesuai, jika jumlah energi yang dikonsumsi responden lebih atau kurang dengan kebutuhan energi individu. 2. Jumlah makanan adalah banyaknya asupan energi, karbohidrat, protein, lemak yang dikonsumsi penderita diabetes melitus dalam sehari dadengan asperk pengukuran menggunakan metode food recall, kemudian banyaknya makanan yang dikonsumsi dihitung dengan bantuan software pengukur nutrisi yaitu nutrisurvey dan dinyatakan dalam kalori kemudian disesuaikan dengan angka kecukupan gizi berdasarkan jenis diet diabetes melitus. 3. Jenis bahan makanan adalah mengetahui jenis bahan dasar makanan yang dikonsumsi penderita diabetes melitus diukur dengan food frekuency. 4. Jadwal makan dilaksanakan 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan dengan jarak antarainterval 3 jam. Ada dua kategori yaitu : - Baik, jika interval makan dilaksanakan dalam interval 3 jam. Universitas Sumatera Utara - Kurang baik, jika interval makan dilakukan kurang dari 3 jam atau lebih dari 3 jam. 5. Dukungan keluarga menggunakan skala ordinal didasarkan pada 10 pertanyaan dengan alternatif jawaban: “ya” dan “tidak”, dengan ketentuan jika responden menjawab “ya” diberi nilai 3, “kadang-kadang” diberi nilai 2 dan jika responden menjawab “tidak” diberi nilai 1. Jumlah kumulatif dari variable motivasi diri berada pada rentang skor 10 - 30 yang kemudian dikategorikan menjadi dua kategori. Alasan pembagian dua kategori ini didasarkan pada nilai median dari rentang skor tersebut Anwar, 2004, yang mana kedua kategori tersebut terdiri dari : - Baik, jika memperoleh nilai 20-30 - Kurang, jika memperoleh nilai 10-19

3.8 Pengolahan Data