Esther Thersia O.S : Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
3. Analisis Regresi
Melalui hasil pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang
Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisi regresi.
a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh Perputaran Piutang Usaha LN_X1 dan Perputaran Persediaan LN_X2 terhadap ROA LN_Y. Hasil regresi dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant -1.241
.771 -1.609
.115 LN_X1
1.175 .312
.515 3.763
.001 .963
1.038 LN_X2
.056 .256
.030 .220
.827 .963
1.038 a Dependent Variable: LN_Y
Dari nilai-nilai koefisien di atas, persamaan regresi yang dapat disusun untuk variabel perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan adalah:
LNY = -1.241+1.175 LNX
1
+ 0.056 LNX
2
Setelah diantilogaritma natural maka persamaannya menjadi:
Y= 0.28 + 3.24X
1
+ 1.058X
2
Dimana: LNY
= Logaritma Natural ROA
Esther Thersia O.S : Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
LNX1 = Logaritma Natural Perputaran Piutang Usaha
LNX2 = Logaritma Natural Perputaran Persediaan
Adapun interpretasi dari persamaan di atas adalah : a.
Konstanta a sebesar 0.28, menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka ROA sebesar 0.28.
b. Koefisien X1 b1 = 3.24, ini menunjukkan apabila terjadi perubahan variabel perputaran piutang sebesar 1 satuan akan meningkatkan ROA sebesar 3.24
dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. c. Koefisien X2 b2 = 1.058, ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan
perputaran persediaan sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan ROA sebesar 1.058, dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.
b. Koefisien Determinasi Tabel 4.8
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .510a
.260 .224
1.23612 1.553
a Predictors: Constant, LN_X2, LN_X1 b Dependent Variable: LN_Y
Pada model summary di atas, angka R sebesar 0,510 menunjukkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan antara ROA dengan perputaran piutang
dan perputaran persediaan yaitu sebesar 51 yang berada diatas 0,5 50. Angka adjusted R.Square atau koefisien determinasi adalah 0.224. Angka ini
mengindikasikan bahwa 22.4 variasi atau perubahan dalam ROA dapat dijelaskan oleh variasi variabel perputaran piutang dan perputaran persediaan.
Esther Thersia O.S : Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Sedangkan sisanya 77.6 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Standar Error of Estimate SEE adalah
1.23612, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
c. Pengujian Hipotesis 1. Uji Parsial Uji t Statistik