Esther Thersia O.S : Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
dengan persediaan dapat diminimalkan. Perhitungan total cost persediaan secara keseluruhan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk biaya dari persediaan.
2. Perputaran Persediaan
Seperti halnya piutang sebagai elemen dari aktiva lancar, persediaan juga mengalami perputaran. Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali
persediaan diganti dijual dan diganti dalam waktu satu tahun. Dengan demikian, tingkat perputaran persediaan yang tinggi mengindikasikan bahwa tingkat
penjualan yang tinggi pada perusahaan. Dengan tingkat perputaran persediaan yang tinggi berarti resiko kerugian dan biaya terhadap persediaan dapat
diminimalkan. Menurut Warren, et al. 2005: 462 ”Perputaran persediaan inventory
turnover mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan’’. Besarnya hasil
perhitungan persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang dagang. Rasio ini dihitung sebagai berikut :
rata rata
Persediaan Penjualan
Pokok a
H Persediaan
Perputaran −
= arg
C. Rentabilitas Perusahaan
Menurut Munawir 2005:86 “rentabilitas atau profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu”, dan menurut Riyanto 2001:35 “rentabilitas suatu perusahaan
Esther Thersia O.S : Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut”.
Dalam suatu perusahaan umumnya masalah rentabilitas lebih penting daripada laba, karena laba yang besar bukan ukuran perusahaan telah bekerja
efisien. Efisiensi perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal yang menghasilkan laba tersebut atau dengan menghitung
rentabilitasnya. Modal perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari pemilik perusahaan
yang disebut dengan modal sendiri dan modal perusahaan yang berasal dari para kreditur yang disebut dengan modal asing. Modal yang dimiliki sangat perlu
dipergunakan seefektif dan seefisien mungkin. Sehubungan dengan hal tersebut, maka rentabilitas perusahaan dapat dihitung dengan dua cara:
1. perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan
modal sendiri dan modal asing yang disebut dengan rentabilitas ekonomi
2. perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan
jumlah modal sendiri yang dimasukkan oleh pemilik perusahaan tersebut, yang disebut rentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha.
Penelitian ini memfokuskan pada rentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha. Ada enam jenis rasio yang dapat dipakai untuk mengukur
rentabilitas atau profitabilitas perusahaan yang sering digunakan, antara lain:
Esther Thersia O.S : Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1. Rasio margin laba kotor gross profit margin Rasio margin laba kotor diperoleh dengan membandingkan laba kotor
dengan penjualan bersih. Rasio margin laba kotor menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam mengendalikan harga pokok atau biaya produksi dan pajak.
Gross Profit Margin = sales
net profit
gross
2. Rasio margin laba bersih net profit margin Rasio margin laba bersih diperoleh dengan membandingkan laba bersih
dengan penjualan bersih. Rasio margin laba bersih =
bersih penjualan
bersih laba
3. Rasio Return On Assets ROA Rasio pengembalian aktiva yaitu membandingkan laba bersih operasi
perusahaan dengan total aktiva. ROA =
assets total
tax and
erest after
earning int
4. Rasio Return On Equity ROE Rasio pengembalian atas ekuitas merupakan perbandingan antara laba
bersih dengan ekuitas. ROE =
equity total
tax and
erest after
earning int
5. Earning Per Share EPS EPS merupakan ukuran investor dalam menghitung profitabilitas dengan
dasar saham yang dimiliki.
Esther Thersia O.S : Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
EPS = berlaku
yang saham
jumlah bersih
laba
6. Basic Earning Power BEP BEP menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari
jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. BEP =
aktiva jumlah
pajak dan
bunga sebelum
laba
Dalam mengukur rentabilitas pada penelitian ini, peneliti menggunakan rasio Return on Assets ROA yang dapat dicapai dari tiap periode. Piutang dan
persediaan merupakan unsur aktiva yang akan mempengaruhi pengembalian aktiva. Rasio ROA dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pada satu periode tertentu. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi laba setelah bunga dan
pajak dengan total aktiva perusahaan.
D. Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas