Visi dan Misi SPI PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan

Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010. c. Satuan Pengawasan Intern bertugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan audit keuangan dan operasional serta menilai pengendalian, pengelolaan, pelaksanaannya dan memberikan saran-saran perbaikan. d. Direktur Utama memberikan keterangan mengenai hasil audit atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern kepada Komisaris, atas permintaan tertulis dari Komisaris. e. Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas segala yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil audit yang dibuat oleh Bagian Satuan Pengawasan Intern. 4. Hal ini ditegaskan lagi melalui SK Menteri BUMN Nomor : KEP-117M- MBU2002 tanggal 1 Agustus 2002, pasal 22 ayat 1 yang menyebutkan bahwa “ Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset BUMN.“

c. Visi dan Misi SPI PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan

Visi Satuan Pengawasan Intern PT Perkebunan Nusantara III Persero adalah: Terwujudnya profesionalisme Satuan Pengawasan Intern berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam mendukung peningkatan kinerja PT Perkebunan Nusantara III Persero. Dengan misi : 1. Menjadi mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada proses bisnis perusahaan. Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010. 2. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan. 3. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik GCG. d. Fungsi dan Ruang Lingkup SPI Dalam melaksanakan tugasnya Satuan Pengawasan Intern menjalankan fungsi sebagai berikut: 1. Memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan. 2. Merupakan mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan, memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang dilakukannya. 3. Merupakan konsultan peningkatan penerapan manajemen resiko dan prinsip- prinsip Good Coorporate Governance. Tidak terdapat batasan ruang lingkup tugas Satuan Pengawasan Intern. Anggota- anggota Satuan Pengawasan Intern yang melaksanakan tugas audit internal berhak menerima informasi atau penjelasan apa saja yang mereka anggap perlu guna memenuhi tanggung jawabnya. Tugas Satuan Pengawasan Intern antara lain: 1. Evaluasi sistem dan prosedur yang ditetapkan manajemen guna memastikan kecukupan sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap kebijakan, Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010. rencana, prosedur, hukum dan peraturan perundang-undangan yang mempunyai dampak signifikan pada kegiatan operasi perusahaan 2. Evaluasi cara pengamanan aset dan melakukan verifikasi atas keberadaan aset; 3. Evaluasi operasi atau program untuk memastikan apakah hasilnya sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan dan apakah operasi atau program dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan; 4. Evaluasi kehandalan dan integritas informasi keuangan dan informasi operasi dan cara yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengklasifikasi serta melaporkan informasi tersebut. 5. Melakukan pengkajian dan pengelolaan manajemen risiko melalui identifikasi, analisis, penilaian, dan pengelolaan risiko usaha yang relevan. 6. Memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses governance tata kelola mencakup evaluasi rancangan dan implementasi. 7. Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil audit, termasuk hasil audit yang dilakukan oleh auditor eksternal. Satuan Pengawasan Intern dapat memberikan masukan dalam penyusunan laporan keuangan, penyusunan sistem dan prosedur, pengembangan teknologi informasi dan kegiatan lainnya namun tidak merubah atau mengurangi tanggung jawab manajemen. Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010. Ruang lingkup tugas SPI melaksanakan pengawasan secara optimal sehingga perusahaan mengarah pada “zero fraud”, mencakup; 1. Audit atas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan. Audit ini mencakup audit transaksi, perkiraan, kegiatan fungsi dan pertanggung- jawaban keuangan untuk menentukan apakah : a. Unit kerja telah melaksanakan kegiatan pengendalian yang berhasil. b. Unit kerja telah melaksanakan pencatatan dengan tepat atas sumber daya, kewajiban dan operasi perusahaan. c. Laporan manajemen memuat data yang teliti, lengkap, dapat dipercaya dan bermanfaat serta disajikan secara layak. d. Unit kerja telah mentaati peraturan perundang-undangan, kebijakan dan arahan Direksi serta instruksi kerja. 2. Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan sarana yang tersedia. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah unit kerja yang diaudit telah mengelola atau menggunakan sumber daya seperti uang, peralatan, barang, personalia dan sebagainya, yang tersedia secara berdaya guna dan hemat. 3. Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari suatu kegiatan atau program. Penilaian ini meliputi apakah hasil atau manfaat yang dicapai Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010. sampai saat audit dari program atau kegiatan yang ditetapkan telah dilaksanakan secara berhasil dan berdaya guna, dengan mempertimbangkan: a. Kewajaran kriteria yang digunakan. b. Ketepatan metode pelaksanaan yang digunakan. c. Ketelitian dan kehandalan pelaksanaan prosedur. d. Hasil yang dicapai. e. Hambatan yang menyebabkan belum tercapainya suatu kegiatan atau program. 4. Pencegahan dan pendeteksian kecurangan. SPI berkualifikasi untuk membantu manajemen dalam mengidentifikasi risiko kecuranganpenipuan, dan dapat membantu manajemen dalam merancang pengendalian yang tepat dalam rangka meminimalkan risiko.

e. Kedudukan dan Peran SPI.