Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
aspek pokok dalam penerapan GCG yaitu keseimbangan internal dan keseimbangan eksternal.
Keseimbangan internal maksudnya GCG menata hubungan antar organ-organ dalam perusahaan seperti Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Komisaris dan
Direksi, yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan struktur kelembagaan dan mekanisme operasional ketiga organ tersebut dengan perangkat-perangkatnya.
Keseimbangan eksternal, berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh stakeholders, yang mencakup hal-hal
yang terkait dengan pengaturan hubungan antar mereka. Interaksi antara mereka dimanifestasikan dalam berbagai bentuk aturan
permainan dan sistem insentif sebagai kerangka kerja yang diperlukan untuk tujuan perusahaan dan cara-cara pencapaiannya secara pemantauan kinerja yang dihasilkan.
Berbagai aturan permainan dimaksud dapat berupa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan perusahaan dan etika korporasietika usahaetika
bisnis. Dengan memenuhi berbagai prinsip GCG dan etika berusaha, diharapkan semua pihak akan memperoleh keuntungan, manfaat dan kesejahteraan dari
perusahaan.
b. Prinsip-prinsip dan Manfaat Good Corporate Governance
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance merupakan suatu kaidah, norma ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN yang
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
sehat. Berikut ini adalah prinsip-prinsip GCG yang dimaksudkan dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-117M-MBU2002 tentang penerapan praktek Good
Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara BUMN adalah : 1
Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan. 2
Kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
3 Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 4
Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. 5
Kewajaran fairness, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Terdapat enam hal tujuan dari penerapan GCG pada BUMN.
1 Memaksimalkan nilai BUMN dengan cara meningkatkan prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2 Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, transparan dan efisien,
serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ. 3
Mendorong agar organ dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap stakeholder maupun kelestarian lingkungan di
sekitar BUMN. 4
Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional. 5
Meningkatkan iklim investasi nasional. 6
Mensukseskan program privatisasi. Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan Good Corporate
Governance pada perusahaan adalah: 1
Menurunkan resiko Dengan menerapkan GCG akan dapat meminimalkan praktek-praktek KKN
yang terjadi di perusahaan. Praktek-praktek yang tidak sehat tersebut jika dibiarkan akan menyebabkan resiko-resiko kerugian perusahaan bahkan
kebangkrutan. 2
Meningkatkan nilai saham Diterapkannya GCG merupakan indikator perusahaan telah dikelola dengan
baik dan transparan, sehingga merupakan hal yang penting bagi kepercayaan
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
investorpublik terhadap perusahaan dengan meningkatnya kepercayaan akan menjadikan nilai sahamnya banyak diminati di bursa, sehingga akan
berdampak positif pada kenaikan nilai saham. 3
Menjamin kepatuhan Setiap peraturan yang menyentuh atau terkait dengan struktur dan operasi
perusahaan ditujukan untuk mengatur aktivitas dan hubungan yang saling menguntungkan antar pihak yang terkait. Keseimbangan dengan seluruh
stakeholders mengarahkan perusahaan pada kepatuhan terhadap aturan- aturan yang ditetapkan.
4 Memiliki daya tahan
Dengan menerapkan GCG perusahaan akan lebih memiliki daya tahan terhadap pengaruh buruk kondisi dunia usaha dan perilaku dunia usaha
sekitarnya. 5
Memacu kinerja Melalui mekanisme supervisi kinerja manajemen dan mempertegas
pertanggungjawaban komisaris dan direksi kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya akan memacu jajaran komisaris dan direksi
meningkatkan kinerja perusahaan. 6
Meningkatkan akuntabilitas publik GCG mengharuskan perusahaan untuk memperhatikan seluruh stakeholders
dan tentunya ini diwujudkan dalam bentuk pengungkapan informasi atas kondisi perusahaan baik dalam betuk laporan keuangan maupun laporan
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
lainnya, sehingga hal ini mendorong perusahaan untuk melaksanakan akuntabilitas publik.
7 Membantu penerimaan negara
Dengan transparasi dan dipatuhinya peraturan perpajakan akan berdampak pada penerimaan negara yang meningkat. Khususnya bagi BUMNBUMD
dengan kinerja yang prima akan meningkatkan laba operasi dan nilai saham yang tinggi sehingga akan meningkatkan bagian laba pemerintah.
Jika setiap perusahaan semakin banyak menerapkan GCG maka semakin cepat pemulihan ekonomi yang akan dapat dirasakan seluruh masyarakat secara nasional.
Seperti misalnya pergerakan dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat dengan baik, kesempatan kerja semakin besar, kemampuan bersaing lebih tinggi baik lokal maupun
internasional.
B. Kaitan Audit Internal dengan Good Corporate Governance Salah satu maksud implementasi GCG sesuai dengan pedoman GCG yang
dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan cara meningkatkan
prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional
serta dengan demikian mendukung kondisi investasi. Salah satu elemen yang cukup signifikan dalam proses implementasi GCG
adalah fungsi pengawasan internal yang baik yang dilakukan oleh auditor internal.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
Dengan demikian eksistensi departemen audit internal itu sendiri merupakan salah satu wujud implementasi dari GCG. Selain itu audit internal berperan sangat strategis
dalam membantu manajemen dalam upaya mewujudkan GCG ke dalam praktek- praktek bisnis manajemen. Definisi pemeriksaan internal menurut Sawyer dkk
2005:10 adalah : Sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal
terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah :
1. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan ;
2. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi;
3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti ; 4.
Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi ; 5.
Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis 6.
Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif – semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota
organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Sesuai dengan definisi diatas, pengawasan internal menurut pedoman GCG adalah suatu proses yang bertujuan untuk mencapai kepastian berkenaan dengan :
1. Kebenaran informasi keuangan
2. Efektifitas dan efisiensi proses pengelolaan perusahaan, dan
3. Kepatuhan dan peraturan perundang-undangan yang terkait.
Dalam kaitannya dengan implementasi GCG, audit internal mempunyai peranan yang sangat besar untuk mendorong terwujudnya pengelolaan bisnis perusahaan yang
bersih dan transparan. Dari pemahaman tentang fungsi pengawasan intern, dapat diketahui bahwa salah satu tugas audit internal yaitu melakukan review terhadap
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
sistem yang ada untuk mengetahui tingkat kesesuaiannya dengan peraturan-peraturan eksternal, kebijakan dan prosedur internal yang ditetapkan termasuk prinsip-prinsip
yang tertuang dalam pedoman good corporate governance.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, 2010.
C. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1
Suryo Pratolo 2007
GCG Kinerja BUMN di
Indonesia : Aspek Audit
Manajemen Pengendalian
Internal sebagai Variabel
Eksogen serta tinjauannya
pada jenis perusahaan.
Audit Manajemen X1, Pengendalian
Internal X2,
Penerapan prinsip- prinsip GCG Y,
Kinerja perusahaan Z
Audit Manajemen
Pengendalian Intern saling
mendukung dalam rangka
mempengaruhi penerapan
prinsip-prinsip GCG kinerja
perusahaan.
2 Evelyn
Yusrina Sitompul
2008 Pengaruh
Peranan Biro Satuan
Pengawasan Internal
SPI terhadap
pelaksanaan GCG Pada
PTPN II Persero
Tanjung Morawa.
Variabel Independen adalah
Peranan Biro SPI
X, Variabel
dependen adalah Pelaksanaan GCG
Y. Peranan Biro
SPI berpengaruh terhadap
pelaksanaan GCG