Manajemen Sisi Permintaan Demand Side Management Manajemen Sisi Permintaan pada Perusahaan Listrik

13 Contoh dari “Manajemen Sisi Pasokan” tersebut bagi PLN adalah melakukan pengaturan pengoperasian berbagai pusat pembangkit untuk memenuhi permintaan konsumen setiap saat.Sehingga diperoleh suatu kemampuan untuk memenuhi permintaan beban yang senantiasa berfluktuasi, secara ekonomis dan andal.Misalnya pengoperasian PLTU Batubara untuk memikul beban dasar, dan pengoperasian PLTA dan PLTG untuk memenuhi kebutuhan beban puncak.

2.4.3 Manajemen Sisi Permintaan Demand Side Management

Selain pengaturan sisi pasokan, untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang berfluktuasi setiap saat, suatu perusahaan juga perlu melakukan pengaturan atau manajemen untuk mempengaruhi pola konsumsi dari konsumennya. Hal tersebut dilakukan agar proses produksi lebih efisien dan efektif tanpa merugikan konsumen. Pola pengaturan untuk mempengaruhi pola konsumsi dari konsumen tersebut disebut sebagai Manajemen Sisi Permintaan. Beberapa contoh yang dapatdilihat dari penerapan Manajemen Sisi Permintaan, misalnya perusahaan telepon selular yang member reduksi tarip pada malam hari atau hari libur dengan berbagai variasinya sehingga pada periode tersebut sangat murah, bahkan dikesankan sebagai gratis.Pertimbangan untuk melakukan reduksi tarip pada malam hari atau hari libur tersebut adalah karena pada periode tersebut kapasitas saluran telepon selular tersebut sangat sedikit terpakai, padahal biaya operasionalnya tetap, agar kapasitas yang ada dapat dimanfaatkan, maka tarip telekomunikasi pada jam-jam tersebut diturunkan. Dengan demikian sebagian “traffic percakapan” yang tidak dapat terlayani pada jam sibuk, dapat beralih ke periode “luar waktu beban puncak”. 14 Supermarket atau mal juga sering melakukan kiat pemasaran untuk mengatur permintaan dari konsumen.Misalnya member diskon kepada konsumen pada tanggal “tua” setiap bulannya, atau di tengah-tengah minggu week day, bahkan saat ini di kota-kota besar sudah umum ada promo tengah malam dengan diskon gila-gilaan. Perusahaan kereta api beberapa tahun yang lalu memberikan tarip yang murah untuk para pemudik yang melakukan perjalanan mudik jauh hari sebelum lebaran, misalnya dua minggu sebelum lebaran, atau yang balik jauh hari sesudah lebaran sesudah H + 14. Kiat tersebut berhasil mengurangi kepadatan penumpang pada “periode puncak” sekaligus mengisi kekosongan gerbong yang sering terjadi di luar periode puncak.

2.4.4 Manajemen Sisi Permintaan pada Perusahaan Listrik

Memang kalau kita perhatikan dari contoh-contoh di atas, umumnya pengaturan “Manajemen Sisi Permintaan” dilakukan dengan cara menjual suatu produk dengan harga yang berbeda antara periode biasa dengan periode puncak. Dengan kiat tersebut perusahaan dapat “menjual” kelebihan kapasitas produksi yang berlebihan pada masa di luar beban puncak.Sehingga dapat menjual lebih banyak produk dan menambah keuntungan. Pada awalnya “Manajemen Sisi Permintaan”penerapannya pada perusahaan listrik yang merupakan “public utility” murni yang bersifat monopoli dan tidak terdapat rangsangan untuk berkompetisi. Namun dengan semakin kompetitifnya iklim bisnis dewasa ini maka setiap perusahaan, termasuk perusahaan “monopoli” harus berkompetisi agar dapat beroperasi secara efektif 15 dan efisien.Untuk dapat melaksanakan Manajemen Sisi Permintaan maka dilakukan pengaturan tarip.

2.4.5 Struktur Tarip