terbaik dari segi waktu yaitu sistem yang membutuhkan waktu penyelesaian yang tersingkat.
Adapun beberapa istilah di dalam metode pengukuran waktu, yaitu: 1.
Waktu Siklus Waktu Siklus merupakan data waktu sesungguhnya yang terukur oleh
pengamat yang diawali dan diakhiri oleh suatu elemen operasi yang sama. Pengukuran waktu siklus haruslah mencakup seluruh elemen operasi gerakan
yang mungkin muncul pada saat pekerjaan dilakukan. a.
Pengujian Kecukupan Data Untuk memastikan data yang dikumpulkan adalah cukup secara objektif.
b. Pengujian Keseragaman Data
Ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari suatu sistem yang sama.
2. Waktu Siklus Rata-rata Ws
Waktu diperoleh dari dengan cara menjumlahkan seluruh data waktu siklus, kemudian dibagi dengan banyaknya data yang telah terkumpul.
3. Waktu Normal
Dalam melakukan pekerjaannya, seorang operator dapat saja menunjukkan kecepatan kerja yang tidak konsisten. Operator dapat bekerja secara cenderung
cepat, atau bahkan sebaliknya cenderung lambat. Data waktu yang terukur dari cara kerja seperti ini, haruslah ditambah dengan rating factor Rf.
Wn = Ws 1 + Rf
4. Waktu Standar Waktu Baku
Disamping melakukan pekerjaan rutin, seorang operator mungkin saja hanya melakukan aktivitas-aktivitas lain yang tidak berhubungan secara langsung
dengan pekerjaan. Aspek ini di koreksi dengan menambahkan suatu nilai yang disebut dengan allowance kelonggaran.
Wb = Wn x 1 + allowance Waktu Baku adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk
bekerja secara wajar dalam sistem kerja yang terbaik.
3.7.1 Pengukuran Waktu Jam Henti Stopwatch Time Study
Sesuai dengan namanya, maka pengukuran waktu ini menggunakan jam henti stopwatch sebagai alat utamanya. Cara ini tampaknya merupakan cara
yang paling banyak dikenal, dan karenanya paling banyak dipakai.Salah satu yang menyebabkannya adalah kesederhanaan aturan-aturan yang dipakai.
Ada beberapa aturan pengukuran yang dijalankan untuk mendapatkan hasil yang baik.Aturan-aturan tersebut dijelaskan dalam langkah-langkah berikut ini.
1. Langkah-langkah sebelum melakukan pengukuran
a. Penetapan tujuan pengukuran
Dalam pengukuran waktu, hal-hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran, berapa tingkat ketelitian dan
tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.
b. Melakukan penelitian pendahuluan
Yang dicari dari pengukuran waktu adalah waktu yang pantas diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tentu suatu kondisi
yang ada dapat dicari waktu yang pantas tersebut, artinya akan didapat juga waktu yang pantas untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kondisi yang
bersangkutan. Suatu perusahaan biasanya menginginkan waktu kerja yang sesingkat-singkatnya agar dapat meraih keuntungan yang sebesar-besarnya.
Keuntungan demikian tidak akan diperoleh jika kondisi kerja dari pekerjaan-pekerjaan yang ada diperusahaan tersebut tidak menunjang
tercapainya hasil tadi. c.
Memilih operator Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlah operator
dari pabrik. Orang ini harus memenuhi beberapa syarat tertentu agar pengukuran dapat berjalan dengan baik, dan dapat diandalkan hasilnya.
Syarat-syarat tertentu adalah berkemampuan normal dan dapat diajak kerja sama. Jika jumlah pekerja yang bersangkutan banyak, maka jika
kemampuan mereka dibandingkan akan terlihat perbandingan perbedaan antaranya, yaitu dari yang berkemampuan rendah hingga tinggi. Operator
yang dipilih adalah operator yang pada saat pengukuran dilakukan mau bekerja secara wajar.Walau operator yang bersangkutan sehari-hari
dikenalmemenuhi syarat pertama tadi, bukan berarti mustahikldia bekerja secara tidak wajar ketika pengukuran dilakukan karena alasan tertentu.
d. Melatih operator
Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang masih diperlukan adalah bagi operator tersebut terutama jika kondisi dan cara kerja
yang dipakai tidak sama dengan yang biasa dilakukan operator. Hal ini terjadi jika pada saat penelitian pendahuluan kondisi kerja atau cara kerja
sesudah mengalami perubahan. Dalam keadaan ini operator harus dilatih terlebih dahulu karena sebelum diukur operator harus terbiasa dengan
kondisi kerja yang telah ditetapkan.Harap diingat bahwa yang dicari adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang didapat dari suatu penyelesaian yang
wajar dan bukan penyelesaian dari orang-orang yang bekerja kaku dengan berbagai kesalahan.
e. Mengurai pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan
Disini pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan yaitu merupakan gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan.Elemen-elemen inilah
yang diukur waktu siklusnya. Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi sejak bahan baku mulai diproses di tempat kerja yang
bersangkutan. Namun satu siklus tidak harus berarti waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk sehingga menjadi barang jadi. Ada
beberapa alasan yang menyebabkan pentingnya melakukan penguraian pekerjaan atas beberapa elemennya, yaitu menjelaskan cacatan tentang tata
cara kerja yang dibakukan, untuk memungkinkan melakukan penyesuaian bagi setiap elemen karena ketrampilan bekerjanya operator karena
keterampilan bekerjanya operator belum tentu sama untuk semua bagian
dari gerakan-gerakan kerjanya, untuk memudahkan mengamati terjadinya elemen yang tidak baku yang mungkin saja dilakukan pekerja, untuk
memungkinkan dikembangkannya data waktu standard atau tempat kerja yang bersangkutan.
f. Menyiapkan alat-alat pengukuran
Setelah kelima langkah tersebut dapat dijalankan dengan baik, tibalah sekarang pada langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran yaitu
menyiapkan alat-alat yang diperlukan. Alat-alat tersebut adalah:
1. Stopwatch
2. Lembar pengamatan
3. Pena atau pensil
4. Papan pengamatan
2. Melakukan pengukuran waktu
Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang
telah disiapkan terlebih dahulu. Bila operator telah siap didepan mesin atau ditempat kerja lain yang waktu kerjanya akan diukur, maka pengukuran
memilih posisi tempat dia berdiri mengamati dan mencatat. Posisi ini hendaknya sedemikian rupa sehingga operator tidak terganggu gerakan-
gerakannya ataupun merasa canggung karena terlampau merasa diamati, misalnya juga pengukur berdiri didepan operator.Posisi ini pun hendaknya
memudahkan pengukur mengamati jalannya pekerjaan sehingga dapat
mengikuti dengan baik saat-saat suatu siklus atau elemen bermula dan berakhir. Umumnya posisi agak menyimpang dibelakang operator sejauh 1,5 m
merupakan tempat yang baik. Hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan.Tujuan pengukuran pendahuluan ialah untuk mengetahui berapa
kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan.Pengukuran pendahuluan pertama dilakukan dengan melakukan
beberapa buah pengukuran yang banyaknya ditentukan oleh pengukur.Biasanya sepuluh kali atau lebih.
3. Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
Tingkat ketelitian dan keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan
pengukuran yang sangat banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian
sebenarnya.Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tadi.
4. Melakukan perhitungan waktu baku
Jika pengukuran-pengukuran telah selesai yaitu semua data yang didapat memiliki keseragaman yang dikehendaki dan jumlahnya telah memenuhi
tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan, maka selesailah kegiatan pengukuran waktu. Langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut
sehingga memeberikan waktu baku.
3.7.2 Rating Factor
Rating Factor faktor penyesuaian merupakan perbandingan performansi seseorang pekerja atau individual dengan konsep normalnya. Ada beberapa
kriteria rating factor Rf dari pekerja yaitu: 1.
Pekerja normal Rf = 100 =1 waktu normal.
2. Pekerja terampil
Rf 1 waktu pekerja lebih kecil dari waktu normal. 3.
Pekerja lamban Rf 1 waktu pekerja lebih besar dari waktu normal.
Ada beberapa cara menentukan rating factor antara lain: 1.
Cara Persentase Cara ini merupakan cara yang paling awal digunakan dalam melakukan
penyesuaian. Di sini besarnya faktor penyesuian sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama pengukuran.
WN=14,6 x 1,1 = 16,6 menit. 2.
Cara Shumard Cara Shumard memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas
performansi kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai tersendiri.
Tabel 3.7. Penyesuaian Menurut Cara Shumard Kelas
Penyesuaian
Superfast 100
Fast + 95
Fast 90
Fast – 85
Excellent 80
Good + 75
Good + 75
Good 70
Good – 65
Normal 60
Fair + 55
Fair 50
Fair – 45
Poor 40
3. Cara Westinghouse
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu
keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Setiap faktor terbagi kedalam kelas-kelas dengan nilainya masing-masing. Penyesuaian menurut
Westinghouse dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.8. Penyesuaian Menurut Westinghouse Faktor
Kelas Lambang
Penyesuaian
Keterampilan Superskill
A1 +0,15
A2 +0,13
Excellent B1
+0,11 B2
+0,08 Good
C1 +0,06
C2 +0,03
Average D
0,00 Fair
E1 -0,05
E2 -0,10
Poor F1
-0,16 F2
-0,22 Usaha
Excessive A1
+0,13 A2
+0,12 Excellent
B1 +0,10
B2 +0,08
Good C1
+0,05 C2
+0,02 Average
D 0,00
Fair E1
-0,04 E2
-0,08 Poor
F1 -0,12
F2 -0,17
Kondisi Kerja
Ideal A
+0,06 Excellently
B +0,04
Good C
+0,02 Average
D 0,00
Fair E
-0,03 Poor
F -0,07
Konsistensi Perfect
A +0,04
Excellent B
+0,03 Good
C +0,01
Average D
0,00 Fair
E -0,02
Poor F
-0,04 3.7.3
Allowance
Kelonggaran allowance diberikan kepada tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan kelelahan dan hambatan yang tidak dapat dihindarkan.
Ketiganya merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja selama
pengamatan karenanya setelah mendapatkan waktu normal perlu ditambahkan kelonggaran. Dalam menghitung besarnya allowance, bagi keadaan yang
dianggap wajar diambil harga allowance =100 . Sedangkan bila terjadi penyimpangan dari keadaan ini, harga p harus ditambah dengan faktor-faktor
yang sesuai dengan waktu siklus yang diperoleh dan waktu ini dicapai berdasarkan setiap departemen.
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu: 1.
Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi personal Yang termasuk didalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal sepeti minum
sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekedarnya untuk menghilangkan ketegangan ataupun
kejenuhan dalam sewaktu bekerja. 2.
Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique. Fatique merupakan hal yang akan terjadi pada diri seseorang sebagai akibat
dari melakukan suatu pekerjaan. 3.
Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tidak terhindarkan delay Hambatan-hambatan tidak terhindarkan terjadi karena berada diluar
kekuasaankendali pekerja.
3.8. Pengujian Data
Dalam proses pengukuran waktu kerja, diperlukan kegiatan pengujian terhadap data yang dikumpulkan. Kegiatan pengujian tersebut dimulai dari
analisis atas jumlah data konsistensi kerja operator.
3.8.1. Kecukupan Data
Pengujian data yang pertama adalah uji kecukupan data. Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkan adalah
cukup secara objektif. Idealnya pengukuran dilakukan dalam jumlah yang banyak, bahkan sampai jumlah yang tak terhinga agar data hasil pengukuran layak untuk
digunakan. Namun pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga sulit dilakukan mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada, baik dari segi tenaga, biaya,
waktu, dan sebagainya. Sebaliknya pengumpulan data dalam jumlah yang sekedarnya juga kurang baik karena tidak mewakili keadaan yang sebenarnya.
Untuk itu pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan. Tingkat ketelitian dan
tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diingkinkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah
banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Sedang tingkat keyakinan
menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan. Pengaruh tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
adalah bahwa semakin tinggi tingkat ketelitian semakin besar tingkat keyakinan, semakin banyak pengukuran yang diperlukan.
Tes kecukupan data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Dengan :