Tabel 5.16. Lintasan Produksi Aktual Perusahaan Lanjutan No
Stasiun Kerja Task
EK Ti
detik Ti cum EFISIENSI
31
VII O-31
91 91
1,92
32
O-32 452
543
33
O-33 20
563
34
O-34 22
585
35
O-35 47
632
36
O-36 359
991
37
O-37 44
1035
38 O-38
35 1070
39 O-39
73 1142
40
O-40 242
1385
41 O-42
7 1391
42 O-42
20 1411
43 O-43
5 1416
44
O-44 70
1486
45 VIII
O-45 60923
60923 78,88
Total 245195
40,13
Ket : Ti = waktu operasi , Ti cum = waktu operasi kumulatif, EK = elemen kerja
5.3.1 Perhitungan Balance Delay, Efisiensi Lini dan Smoothing Index
Aktual
1. Balance Delay
Balance Delay adalah ukuran dari ketidakefisiensinan lintasan yang dihasilkan dari waktu menganggur sebenarnya yang disebabkan karena
pengalokasian yang kurang sempurna di antara stasiun-stasiun kerja. Balance delay ini dinyatakan dalam persentase. Balance delay dapat dirumuskan:
Di mana: n
: jumlah stasiun kerja C
: waktu siklus terbesar dalam stasiun kerja : jumlah waktu operasi dari semua operasi
: waktu operasi : balance delay
2. Efisiensi Lini
Adalah rasio dari total waktu di stasiun kerja dibagi dengan waktu siklus dikalikan jumlah stasiun kerja.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lintasan produksi aktual pada gambar 5.3 berikut.
I
II III
IV V
VI VII
VIII 8756
62380 4365
29077 828
77239 1486
60923
Gambar 5.3. Lintasan Produksi Aktual
Syarat waktu siklus lini : Waktu elemen kerja terbesar
≤ Waktu Siklus ≤ Waktu Total 77143 detik
≤ Waktu Siklus ≤ 245195 detik. Dari hasil perhitungan waktu baku,
maka diambillah waktu siklus work center sebesar 77143 detik.
5.4. Rangking Positional Weight RPW
Metode RPW digunakan sebagai inisialisasi awal populasi untuk kromosom 2. Langkah-langkah dalam metode RPW adalah sebagai berikut :
1. Buat precedence diagram untuk tiap proses. Dapat di lihat di lampiran 1.
2. Tentukan bobot posisi untuk masing-masing elemen kerja yang berkaitan
dengan waktu operasi untuk waktu pengerjaan yang terpanjang dari mulai operasi permulaan hingga sisa operasi sesudahnya. Dapat dilihat pada Tabel
5.17.
Tabel 5.17. Bobot Elemen Operasi Operasi
Bobot Operasi
Bobot 1
182680 22
139660
2 176408
23 139607
3
175910
24
139618
4 175719
25 139558
5 175527
26 139536
6
175266
27
139521
7
236306
28
139516
8 230275
29 62373
9 229519
30 62358
10 229016
31 62410
11 222891
32 62319
12 222380
33 61867
13 222176
34 61847
14 173927
35 61825
15
172272
36
61778
16 171957
37 61419
17 170151
38 61375
18
169804
39
61340
19
169562
40
61267
20 140485
41 61025
21 140254
42 61018
Tabel 5.17. Bobot Elemen Operasi Lanjutan Operasi
Bobot 43
60998
44 60993
45 60923
3. Membuat rangking tiap elemen pengerjaan berdasarkan bobot posisi di
langkah 2. Pengerjaan yang mempunyai bobot terbesar diletakkan pada rangking pertama. Dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Rangking Bobot Elemen Operasi Operasi
Bobot Ti detik
7 236306
6031
8 230275
756
9 229519
503
10
229016 6125
11 222891
511
12 222380
204
13 222176
48249
1
182680 6276
2 176408
498
3 175910
191
4 175719
192
5
175527 261
6 175266
1339
14 173927
1655
15 172272
315
16
171957 1806
17 170151
347
18 169804
242
19 169562
29077
20
140485 231
21 140254
597
22 139660
42
24 139618
39
23
139607 60