40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara
mengumpulkan data, disusun, dijelaskan, diolah dan dianalisis sehingga diperoleh hasil akhir. Hasil akhir ini kemudian digunakan sebagai bahan untuk mengambil
kesimpulan dari pemasalahan yang ada.
3.1.1. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah Penggunaan Aplikasi Primavera dalam membantu percepatan proyek Pembangunan Konstruksi Jembatan Km.16 Kuala
Tanjung dengan alternative penambahan jam kerja lembur. Yang menjadi objek penelitian adalah Proyek Konstruksi Jembatan Kereta
Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi - Kuala Tanjung. Proyek ini memiliki target waktu pengerjaan selama 6 bulan yang dimulai pada bulan juli sampai dengan
desember. Akan tetapi proyek ini mengalami keterlambatan pekerjaan sebesar 7,2. Dimana dalam perencanaan mengharuskan pekerjaan selesai 24,94 pada
minggu ketiga bulan September namun pada kenyataannya di lapangan hanya bisa selesai 17,72.
3.1.2. Pengumpulan Data-Data Proyek
Penelitian ini dilakukan pada proyek Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung dengan masa pelaksanaan proyek selama 26
41
minggu. Dalam penelitian ini data-data proyek diperlukan sebagai penunjang dalam melakukan analisa pada bab selanjutnya. Data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini didapat langsung dari pihak proyek di lapangan yaitu terdiri dari data primer dan data sekunder. Yang menjadi data primer pada penelitian ini
adalah Normal Duration Durasi Normal yang diperoleh dari Time Schedule dan Normal Cost Biaya Normal yang diperoleh dari RAB. Sedangkan data sekunder
meliputi Analisa Harga Satuan AHS dan gambar proyek. Berikut adalah data-data umum pada Proyek Konstruksi Jembatan Kereta
Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi - Kuala Tanjung ini adalah : Nama Proyek
: Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api BH.21 Biaya Langsung kontrak
: Rp 14.906.071.869.21 Waktu Pelaksanaan
: 181 hari kalender Tanggal Pekerjaan Dimulai : 1 Juli 2014
Tanggal Pekerjaan Selesai : 27 Desember 2014
Lokasi : Km.16 Lintas Bandar tinggi – Kuala Tanjung
Pemilik Proyek : Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Sumatera Utara Kontraktor
: Thamrin-Perkasa, KSO Konsultan
: PT. Penta Graphi Parama
3.1.3. Identifikasi Kondisi Proyek dan Hubungan Antar Aktivitas
Setelah diperoleh data-data proyek tersebut maka selanjutnya adalah mengidentifikasi kondisi proyek dan hubungan antar aktivitas serta durasi tiap
kegiatan yang diperoleh dari Time Schedule.
42
Adapun durasi proyek ini adalah 26 minggu atau 181 hari kalender, dimana dalam 1 minggu terdapat 6 hari kerja yaitu dari senin sampai sabtu, dan
dalam 1 hari terdiri dari 8 jam kerja dan pada hari libur kalender kegiatan proyek juga diliburkan. Sehingga total durasi pelaksanaan proyek adalah 147 hari.
Selanjutnya adalah menginput data pada Primavera 6.0 dan menentukan hubungan antar aktivitas sehingga diperoleh lintasan kritis, free float dan total
float.
3.1.4. Analisa Data
Percepatan durasi proyek dilakukan pada kegiatan-kegiatan yang berada pada jalur kritis. Setelah diperoleh lintasan kritis maka dilakukan pengurangan durasi
dengan Crashing Program. Adapun tahap-tahap dalam melakukan Crashing Program adalah sebagai berikut:
a. Mengitung crash duration
Crash duration adalah waktu yang dibutuhkan sebuah proyek dalam usahanya mempersingkat waktu yang durasinya lebih pendek dari normal duration
b. Menghitung crash cost. Crash cost adalah besarnya biayaupah pekerja yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan dengan kurun waktu dipercepar crash duration. c. Menghitung cost slope.
Cost slope adalah pertambahan biaya langsung direct cost untuk mempercepat suatu aktifitas per satuan waktu.
Perhitungan crashing program dilakukan dengan menggunakan alternatif, yaitu penambahan jam kerja lembur. Setelah mendapatkan data-data Crashing
Program pada analisa, kemudian dikontrol lagi dengan Program Primavera untuk mengetahui durasi terbaru setelah crash.
43
3.1.5. Penentuan Waktu dan Biaya Optimum
Setelah diperoleh nilai Cost Slope masing-masing kegiatan selanjutnya adalah melakukan penekanan durasi pada setiap kegiatan yang berada pada lintasan kritis
dimulai dengan kegiatan dengan cost slope terendah. Dengan bantuan Primavera 6.0 didapat durasi proyek setelah percepatan. Setelah itu ditentukan durasi proyek
yang optimum dan biayanya.
3.1.6. Kesimpulan
Dari alternatif percepatan dengan penambahan jam kerja lembur 3 dan 4 jam setelah dilakukan crash program diperoleh masing-masing total durasi
proyek setelah dipercepat dan total cost. Bandingkan kedua alternatif tersebut, sehingga dapat kita lihat mana yang lebih efektif.
3.2. Bagan Alir Penelitian