Analisa Data Rumusan Masalah

11

2.2.2 Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan pasien Asmadi, 2008. Pedoman analisa data meliputi menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis, identifikasi kesenjangan data, menetukan pola alternative pemecahan masalah, menerapkan teori, model, kerangka kerja, norma dan standar yang dibandingkan dengan data atau kesenjangan yang ditemukan, identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang asuhan keperawatan pasien, membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang timbul Asmadi, 2008. Menurut Wilkinson dan Ahren 2011, menyatakan bahwabatasan karakteristik untuk diagnosa keperawatan gangguan eliminasi: konstipasi dibagi menjadi data subjektif dan data objektif. Data subjektif untuk gangguan eliminasi: konstipasi adalah nyeri abdomen, anoreksia, perasaan penuh atau tekanan pada rectum, kelelahan umum, peningkatan tekanan abdomen, sakit kepala, dan nyeri saat defekasi. Dan data objektif untuk gangguan eliminasi: konstipasi adalah perubahan pada pola defekasi, penurunan frekuensi, penurunan volume feses, distensi abdomen, feses yang kering, keras, dan padat, bising usus hipoaktif atau hiperaktif, mengejan saat defekasi, dan tidak mampu mengeluarkan feses Wilkinson Ahern, 2011.

2.2.3 Rumusan Masalah

Bila masalah telah diidentifikasi, maka disusun daftar masalah yang ditemuka n, kemudian diprioritaskan menurut tingkat kebutuhan dasar manusia berdasarkan hirarki Maslow. Hal ini dilakukan karena tidak mungkin semua masalah diatasi bersama-sama sekaligus. Jadi diputuskan masalah mana yang dapat diatasi terlebih dahulu berkaitan erat dengan kebutuhan dasar manusia Asmadi, 2008. Untuk memudahkan penentuan prioritas, kita dapat membuat skala prioritas tertinggi sampai prioritas terendah. Ini dilakukan dengan mengurutkan diagnosis keperawatan yang dianggap paling mengancam kehidupan mis, gangguan bersihan jalan napas sampai diagnosis yang tidak terlalu mengancam kehidupan. Cara lainnya adalah dengan mengurutkan diagnosis keperawatan menurut hierarki kebutuhan dasar Maslow. Kebutuhan fisiologi menjadi kebutuhan utama manusia, kemudian diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan psikososial seperti: kebutuhan rasa aman, kebutuhan pengetahuan, kebutuhan dicintai dan dimiliki, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri Asmadi, 2008. Universitas Sumatera Utara 12 Konstipasi adalah penurunan frekuensi normal defekasi yang disertai pengeluaran feses yang sulit atau tidak lampias atau pengeluaran feses yang sangat keras dan kering. Dan diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada gangguan eliminasi: konstipasi adalah Gangguan eliminasi alvi: konstipasi berhubungan dengan kerusakan neurologis ditandai dengan penurunan peristaltic usus 3 kali permenit Asmadi, 2008.

2.2.4 Perencanaan